June 02, 2025

Rumah Adat Sulawesi Selatan: Bentuk dan Filosofi dalam Kehidupan Sosial

Rumah Adat Sulawesi Selatan

Rumah adat Sulawesi Selatan adalah hunian yang digunakan oleh berbagai suku di wilayah ini, seperti Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar, sejak zaman dahulu hingga kini.

Sejarah Rumah Adat

Sejarah mencatat bahwa rumah adat di Sulawesi Selatan pernah menjadi hunian masyarakat biasa serta kalangan raja. Terdapat perbedaan signifikan antara rumah raja dan masyarakat biasa. Contohnya, Rumah Tongkonan yang menjadi simbol hunian masyarakat Toraja. Rumah ini awalnya dibangun dengan atap daun dan dinding tebing, didukung tiang berbentuk segitiga.

Fungsi Rumah Adat

Rumah adat berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan tempat upacara religius. Misalnya, Rumah Tongkonan di era modern ini juga digunakan untuk menyimpan padi dan melaksanakan upacara keagamaan. Selain itu, Rumah Saoraja, yang dihuni oleh bangsawan Bugis, berfungsi menyimpan benda pusaka.

Daya Tarik Rumah Adat

Keunikan Rumah Tongkonan terletak pada atapnya yang menyerupai perahu terbalik, melambangkan perjalanan leluhur Toraja ke Sulawesi Selatan dengan perahu. Makna filosofis ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin memahami budaya melalui keragaman rumah adat.

Ciri Khas Rumah Adat

Ciri khas utama rumah adat Sulawesi Selatan adalah desain simbolis yang mencerminkan sejarah dan leluhur. Misalnya, atap Rumah Tongkonan yang berbentuk perahu terbalik menghormati jasa-jasa leluhur pelaut. Secara umum, rumah adat di wilayah ini memiliki bentuk memanjang ke belakang dengan banyak ruangan untuk keluarga, tempat berkumpul, dan penyimpanan. Selain itu, terdapat ornamen spiral khas dan hiasan kepala kerbau di depan beberapa rumah.

Bagian dan Jenis Rumah Adat Sulawesi Selatan

1. Rumah Adat Saoraja

Saoraja, yang berarti "kediaman Sang Raja," adalah rumah adat Bugis yang awalnya menjadi tempat tinggal raja dan pusat pemerintahan. Menurut buku Makna Filosofis dan Keunikan Rumah Adat Sulawesi Selatan (Gramedia), rumah bagi masyarakat Bugis bukan sekadar tempat tinggal, melainkan pusat siklus kehidupan—tempat lahir, dibesarkan, menikah, dan meninggal. Rumah adat Suku Bugis banyak dipengaruhi oleh Islam, terlihat dari orientasi rumah yang menghadap kiblat. Proses pembangunannya unik, karena tidak menggunakan paku, melainkan kayu atau besi.

Rumah Bugis mengadopsi konsep rumah panggung yang terbuat dari berbagai jenis kayu. Ruangannya terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, serta gudang untuk menyimpan benda pusaka dan peralatan pertanian. Selain itu, ada ruangan khusus untuk menyimpan makanan.

2. Rumah Adat Tongkonan

Rumah Tongkonan adalah rumah adat tradisional Toraja, Sulawesi Selatan, yang terkenal dengan atapnya melengkung seperti perahu. Bangunan ini memiliki makna dan nilai luhur bagi masyarakat Toraja, menjadikannya tempat pelaksanaan kegiatan dan upacara adat.

Tongkonan juga menjadi identitas dan kebanggaan masyarakat Toraja. Keunikan arsitektur dan fungsinya menjadikannya daya tarik wisata dan pusat budaya.

Rumah adat ini dibangun menggunakan kayu uru, didirikan di atas tumpukan kayu, tanpa menggunakan unsur logam atau paku. Dengan konsep rumah panggung, bagian bawah Tongkonan dimanfaatkan untuk memelihara hewan ternak. Ciri khas lainnya adalah patung kepala kerbau, yang menunjukkan status sosial pemilik rumah.

3. Rumah Adat Makassar (Balla Lampoa)

Rumah Adat Ballaʼ Lompoa adalah kediaman raja/karaeng dan pusat kegiatan adat masyarakat Makassar. Setiap daerah, seperti Sungguminasa, Galesong, dan Bantaeng, memiliki Ballaʼ Lompoa-nya sendiri. Ballaʼ Lompoa ri Sungguminasa, terletak di pusat Kota Sungguminasa, Gowa, menghadap selatan di Jalan Wahid Hasyim.

Dirancang sebagai rumah panggung, Ballaʼ Lompoa memiliki atap segitiga yang disebut Timbaksela. Terdapat dua jenis tangga: sapana, terbuat dari bambu untuk bangsawan, dan tukak, yang terbuat dari kayu untuk masyarakat umum.

Rumah ini dibangun pada tahun 1936 oleh Sultan Muhammad Tahir Muhibuddin, sebagai penolakan terhadap Perjanjian Bungaya yang melarang raja Gowa mendirikan bangunan tanpa izin kompeni.

4. Rumah Adat Langkanae Luwu

Rumah Adat Langkanae berbentuk persegi empat dan terdiri dari empat unsur: tanah, api, air, dan angin. Keempat unsur ini harus seimbang, di mana tanah melambangkan kesabaran, api amarah, air kekuatan, dan angin keserakahan, yang harus disembahkan dalam kehidupan.

Rumah Langkanae memiliki tiga bagian: kolong (sullu), ale bola, dan palandoang/rakkeang (loteng). Kolong digunakan untuk beristirahat, ale bola sebagai tempat tinggal dengan beberapa petak, termasuk ruang raja, permaisuri, tempat penyimpanan pusaka, dan ruang pejabat. Rakkeang berfungsi untuk menyimpan padi, anak gadis, dan kucing.

Rumah adat ini merupakan bangunan bersejarah bagi masyarakat Luwu, dibangun pada abad ke-17 sebagai istana Raja Luwu, menggunakan kayu bayam dan kayu angsana. Saat ini, Pemerintah Daerah Luwu telah mereplikasi Langkanae sebagai destinasi wisata.

5. Rumah Adat Balla to Kajang

Balla To Kajang adalah rumah adat masyarakat Kajang di Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang masih eksis hingga kini. Rumah ini dibangun secara berkelompok berdasarkan sistem kekerabatan, dengan setiap kelompok dibatasi oleh pagar hidup atau batu, terdiri dari tiga rumah. Salah satu rumah berfungsi sebagai rumah keluarga, sementara yang lain digunakan sebagai tempat tinggal sementara bagi tamu.

Balla To Kajang, khas Suku Makassar, banyak ditemukan di pesisir barat daya Sulawesi Selatan dan dulunya menjadi rumah bagi para bangsawan. Bangunan ini mengadopsi konsep tradisional rumah panggung, terbagi menjadi tiga bagian: atap, inti rumah, dan kolong. Material yang digunakan bervariasi, dengan atap terbuat dari ijuk atau jerami.

6. Rumah adat Banua Maoge Wotu

Rumah Adat Banua Maoge Wotu terletak di Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Ciri khasnya adalah 99 tiang, yang menjadi identitas masyarakat Wotu. Rumah ini memiliki sejarah penting sebagai pusat aktivitas adat dan budaya, serta dulunya berfungsi sebagai istana Macoa Bawalipu dan tempat penyimpanan benda pusaka.

7. Rumah adat Boyang

Rumah Adat Mandar, atau dikenal sebagai Rumah Boyang, terletak di Sulawesi Barat. Rumah panggung ini terbuat dari kayu berkualitas tinggi dengan tiang-tiang penopang yang tinggi.

Meskipun penampakannya mirip dengan rumah adat Bugis dan Makassar, Rumah Boyang memiliki keunikan tersendiri. Sebagai rumah khas Suku Mandar, rumah ini dikenal karena perayaan adat Sayyang Pattu’du atau kuda menari. Ciri khas Rumah Boyang termasuk teras atau lego yang luas, serta atapnya yang unik, berbentuk ember miring ke depan.

Itulah informasi seputar Rumah Adat Sulawesi Selatan. Apakah Anda semakin tertarik berkunjung ke Makassar? Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Makassar.

Disamping itu, jika Anda sedang berada di Makassar, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Cabang Makassar. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Makassar pada halaman berikut:

1. Asuransi Sinar Mas Cabang Makassar

2. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Agency Makassar

3. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Pare Pare

4. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Palopo

5. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Gowa

6. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Watampone

Perkuat rasa cintamu pada Indonesia dengan menambah wawasan budaya nusantara di saluran whatsapp ini.

Jelajah Nusantara

Sumber:

  1. "Keunikan Rumah Adat Bugis Saoraja, Ada Makna Filosofisnya". https://sulsel.idntimes.com/life/education/pra-kata/keunikan-rumah-adat-bugis-saoraja-ada-makna-filosofisnya.
  2. https://www.traveloka.com/id-id/explore/destination/rumah-adat- sulawesi-selatan- acc/327301?funnel_source=content_article&funnel_id=WP_329422.
  3. https://id.wikipedia.org/wiki/Balla%CA%BC_Lompoa.
  4. "Mengenal Rumah Adat Tongkonan Toraja, Sejarah hingga Keunikan Arsitekturnya" https://www.detik.com/sulsel/budaya/d- 7311173/mengenal-rumah-adat-tongkonan-toraja-sejarah-hingga- keunikan-arsitekturnya.
  5. https://pdipkreatif.id/detail/arsitektur/663/rumah-adat-langkanae-luwu.
  6. https://id.wikipedia.org/wiki/Balla_To_Kajang.
  7. "Mengenal Boyang, Rumah Adat Mandar yang Unik dan Filosofis" https://www.detik.com/sulsel/budaya/d-6296728/mengenal-boyang- rumah-adat-mandar-yang-unik-dan-filosofis.