February 12, 2025

Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat: Warisan Budaya dan Makna di Balik Setiap Busana

Pakaian adat Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan cerminan kaya warisan budaya dan tradisi masyarakat setempat selama berabad-abad. Provinsi yang terletak di Indonesia bagian tengah ini memiliki beragam suku dan etnis, masing-masing dengan ciri khas pakaian adatnya.

Lebih dari sekadar busana, pakaian adat NTB melambangkan identitas, status sosial, serta ekspresi seni dan keindahan. Dalam artikel ini, Orami akan merangkum pakaian adat NTB, mengungkap sejarah, makna, dan elemen istimewa lainnya.

Jika Anda penasaran dengan ragam pakaian adat NTB, simak terus artikel ini hingga akhir.

1. Pakaian Adat

Rimpu adalah pakaian adat khas suku Dompu yang dikenakan oleh perempuan dan mencerminkan fungsi serta status dalam kehidupan sosial. Perempuan yang sudah menikah mengenakan Rimpu Colo, sedangkan yang belum menikah menggunakan Rimpu Mpida.

Rimpu merupakan jilbab yang terdiri dari dua lembar kain sarung dan melambangkan usaha menjaga diri, menghormati orang lain, serta menutupi aurat. Pakaian adat ini sangat dipengaruhi oleh nuansa Islam, khususnya dalam penggunaan oleh wanita.

Rimpu Mpida, yang digunakan oleh wanita lajang, memiliki desain menyerupai cadar, hanya menyisakan bagian mata. Saat ini, Rimpu lebih sering dikenakan dalam upacara kebudayaan dan jarang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, terdapat dua jenis Rimpu yang umum digunakan: Rimpu Colo untuk perempuan yang sudah menikah dan Rimpu Mpida untuk yang belum menikah.

2. Pakaian Adat Ketente Tembe

Ketente Tembe adalah pakaian adat pria suku Dompu, biasanya dikenakan saat mereka pergi ke ladang. Pakaian ini terdiri dari celana pendek berbahan kain. Selain Ketente Tembe, pria suku Dompu juga mengenakan baju koko dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pakaian Adat Lambung

Pakaian adat Lambung adalah busana tradisional wanita suku Sasak, terdiri dari atasan kebaya berlengan pendek dan kerah berbentuk V. Atasan hitam ini dipadukan dengan selendang atau lempot berbahan kain tenun, sementara bawahannya berupa sarung hitam bermotif flora.

Aksesoris yang melengkapi pakaian ini termasuk sepasang gelang perak, anting-anting berbentuk bulat dari daun lontar, dan sabuk anteng untuk mengencangkan sarung, menyisakan juntaian di samping.

Secara keseluruhan, Lambung adalah kebaya sepanjang pinggang dengan lengan pendek longgar, yang membedakannya dengan pakaian lain adalah warna dasar hitamnya. Selain itu, sarungnya biasanya dihiasi motif flora, dan sabuk anteng digunakan untuk mengikatnya.

Dengan demikian, pakaian adat Lambung dari suku Sasak menawarkan kombinasi estetika dan fungsi yang kaya akan budaya.

4. Pakaian Adat Pegon

Pakaian adat Pegon berasal dari suku Sasak di NTB, dengan pengaruh budaya Jawa. Pegon terdiri dari jas berwarna gelap yang dipadukan dengan kain wiron, batik Jawa bermotif tulang nangka, yang dikenakan hingga mata kaki.

Pakaian ini dilengkapi ikat kepala capuk dan lelang atau dodot bermotif benang emas di pinggang untuk upacara adat. Untuk keseharian, pria suku Sasak memakai ikat pinggang dari songket bermotif ragi genep.

Pegon adalah akulturasi budaya Jawa dan Eropa, melambangkan kesopanan. Baju ini umumnya berwarna hitam polos, dipadukan songket, dan keris. Ikat kepala sapuk melambangkan kejantanan dan kebersihan pikiran, sedangkan selendang digunakan oleh pemangku adat sebagai simbol kebijakan dan kasih sayang.

Secara keseluruhan, pakaian Pegon mencerminkan kerendahan hati dan penghormatan kepada Tuhan.

5. Pakaian Adat Poro

Pakaian adat Poro dari Bima menampilkan warna-warna gelap tanpa motif rumit, seperti hitam, biru tua, cokelat tua, dan ungu, yang umumnya dikenakan oleh para ibu. Warna cerah seperti merah dipakai oleh gadis muda, sementara kuning dan hijau dikhususkan untuk perempuan bangsawan.

Bagian bawah Poro menggunakan sarung Palekat bermotif garis atau kotak-kotak yang mencapai mata kaki, dilengkapi dengan aksesoris seperti gelang dan anting. Keseluruhan pakaian ini tidak hanya menonjolkan keindahan, tetapi juga menyimbolkan status sosial dalam masyarakat Bima.

6. Pakaian adat Poro Rante dan Pasangi

Pakaian adat Poron Rante dan Pasangi dari suku Bima, NTB, memiliki makna mendalam dalam tradisi pernikahan. Poron Rante dikenakan oleh pengantin perempuan, berwarna merah cerah dengan hiasan bunga emas. Sementara Pasangi, untuk pengantin pria, hadir dalam warna merah, cokelat, atau hitam, dihiasi sulaman benang emas.

Kedua pakaian ini dilengkapi aksesoris khas dan hiasan kepala, serta kain songket sebagai elemen penting.

7. Pakaian Adat Donggo

Suku Donggo di Kabupaten Bima mengenakan pakaian tradisional berwarna hitam, biasanya saat upacara kematian. Pria remaja memakai baju Mbolo Wo’o dengan leher bundar, terbuat dari benang kapas hitam bercorak garis putih, dipadukan dengan ikat pinggang Salongo merah atau kuning untuk menyelipkan pisau.

Wanita dewasa mengenakan Kababu, baju hitam berlengan pendek dari benang katun, dengan bawahan celana Deko hingga bawah lutut. Remaja perempuan memakai Kani Dou Sampela.

8. Pakaian Adat Suku Bayan

Suku Bayan dari Lombok Utara mengenakan tenun Bayan, kain tenun khas hasil karya masyarakat setempat. Kain ini memiliki beberapa jenis yang disesuaikan dengan penggunanya. Pakaian adat ini biasa dipakai dalam upacara adat, di mana baik pria maupun wanita menggunakan ikat kepala, ikat pinggang, dan selendang, masing-masing dengan tenun yang sesuai peruntukannya.

Itulah informasi seputar Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat. Apakah Anda semakin tertarik berkunjung ke Nusa Tenggara Barat? Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Nusa Tenggara Barat.

Disamping itu, jika Anda sedang berada di Nusa Tenggara Barat, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Cabang Mataram. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Mataram pada halaman berikut:

Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Mataram

Sumber:

  1. https://www.orami.co.id/magazine/pakaian-adat-ntb.
  2. https://voi.id/lifestyle/144441/7-pakaian-adat-ntb-dari-berbagai-suku-yang-wajib-diketahui.
  3. https://kumparan.com/berita-terkini/6-jenis-pakaian-adat-ntb-dengan-keunikannya-masing-masing-1xYrrW1lVc2/3.