October 08, 2024

Menyelami Warisan Budaya Palembang: Keindahan Tari Tradisional Sumatera Selatan

Palembang, yang dikenal sebagai kota kuliner, menawarkan berbagai hidangan lezat. Selain kuliner, kota ini juga kaya akan seni dan budaya yang memukau. Sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Selatan, Palembang memiliki tradisi dan budaya yang sangat beragam dan menarik.

Salah satu seni tradisional paling terkenal di Palembang adalah tari Pagar Pengantin, yang menggambarkan pernikahan adat Palembang dengan gerakan lemah gemulai dan indah. Para penari mengenakan kostum tradisional yang kaya akan hiasan dan warna, mencerminkan keanggunan budaya Palembang. Seni tari ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menunjukkan nilai-nilai keluarga dan persatuan dalam masyarakat Palembang.

Tarian daerah Sumatera Selatan sangat beragam, masing-masing dengan cerita, tujuan, dan latar belakangnya sendiri. Keanekaragaman ini membuat tarian-tarian di Sumatera Selatan tampak indah dan unik.

1. Tari Gending Sriwijaya

Tari Gending Sriwijaya, tarian tradisional Sumatera Selatan, sering digunakan untuk menyambut tamu penting. Dalam tari ini, tepak berisi kapur sirih dipersembahkan oleh penari kepada tamu.

Awalnya, Tari Gending Sriwijaya dipentaskan oleh sembilan penari. Saat ini, tarian ini biasanya dibawakan oleh empat hingga lima penari. Tarian ini diciptakan antara tahun 1943 dan 1944 atas permintaan pemerintah Jepang untuk menyambut tamu di Sumatera Selatan, menggabungkan unsur-unsur tari adat Palembang.

Tari Gending Sriwijaya awalnya digunakan untuk menyambut tamu raja dengan penampilan yang mewah dan berkelas. Tarian ini melibatkan sembilan penari dan dua pengiring yang membawa payung dan tombak. Penari mengenakan busana adat seperti aesan gede, selendang mantri, paksangkong, dodot, dan tanggai, ciri khas Sumatera Selatan.

Penonton juga berpartisipasi dengan menerima tepak berisi kapur, pinang, sirih, dan ramuan lainnya sebagai tanda syukur atas kedatangan tamu. Tari Gending Sriwijaya mulai dikenal luas pada 2 Agustus 1945 di Masjid Agung Palembang, saat diperkenalkan oleh Bangsawan Bintang Berlian untuk menyambut pejabat Jepang. Sejak saat itu, tarian ini sering digunakan untuk menyambut tamu penting di Bumi Sriwijaya.

2. Tari Erai-Erai

Tari Erai-Erai adalah tarian tradisional Sumatera Selatan yang berkembang di kalangan etnik Lematang. Tarian ini menggambarkan kegembiraan saat panen padi dan melambangkan kebersamaan, dengan nama "Erai-Erai" yang berarti serumpun—meski terpisah, tetap satu ikatan.

Nama "Erai-Erai" berasal dari bahasa setempat, mencerminkan konsep kebersamaan dan persatuan. Tarian ini menampilkan suasana ceria dan energik yang mencerminkan kegembiraan suku Lematang saat panen. Para penari mengenakan baju kurung panjang dengan aksesoris seperti kain tumpal perahu, pending, dan anting-anting.

Populer sejak tahun 1950-an, Tari Erai-Erai diiringi instrumen musik akustik yang melengkapi penampilannya. Baju kurung panjang dan aksesoris adat lainnya digunakan untuk menambah keindahan tarian ini.

3. Tari Tanggai

Tari Tanggai adalah tarian khas Sumatera Selatan yang berasal dari Palembang dan telah menyebar ke seluruh wilayah Sumatera Selatan. Tarian ini sudah ada sejak abad ke-5 Masehi dan awalnya digunakan sebagai persembahan kepada Dewa Siwa, dengan membawa sesajen berupa buah dan bunga.

Dahulu, Tari Tanggai dianggap sakral karena merupakan tarian persembahan. Namun, sejak tahun 1920-an, tarian ini berfungsi sebagai cara bagi orang tua di Palembang untuk mencari jodoh dan dikenal sebagai Rasan Tuo.

Tari Tanggai memiliki fungsi utama sebagai penghantar sesaji berupa buah-buahan dan bunga, sehingga tetap dianggap sakral oleh masyarakat Palembang. Nama "Tanggai" diambil dari atribut yang dikenakan penari, yaitu tanggai atau kuku palsu di delapan jari (kecuali ibu jari).

4. Tari Kebagh

Tari Kebagh adalah tarian daerah Sumatera Selatan yang sangat populer di Besemah pada zaman dahulu. Pada 1940-an, pemerintah kolonial Belanda sempat melarang pentasannya.

Tari Kebagh digunakan untuk menyambut tamu dan sering dipentaskan pada acara resmi seperti resepsi pernikahan. Tarian ini diciptakan untuk memberikan hiburan, diiringi oleh kenong dan rehab.

5. Tari Sambut Silampari

Tari Sambut Silampari adalah tarian daerah Sumatera Selatan yang berkembang pada 1950-an. Biasanya dipentaskan pada hajatan, tarian ini melibatkan keyakinan bahwa para tetua kampung dengan kekuatan supranatural dapat memanggil peri dari kahyangan untuk menghibur masyarakat.

Selama pementasan, peri-peri tersebut turun ke bumi untuk menari dan menghibur tamu. Setelah selesai, mereka kembali ke kahyangan. Masyarakat Palembang percaya bahwa Tari Sambut Silampari memungkinkan tetua desa yang dianggap memiliki kekuatan supranatural untuk mengundang peri ke pesta atau acara yang digelar.

6. Tari Begambo

Tari Begambo diciptakan oleh seniman asal Kecamatan Babat Toman, Dusun Toman. Tarian daerah Sumatera Selatan ini menggambarkan kebiasaan masyarakat Toman dalam mengelola tanaman gambo, mulai dari penanaman hingga panen.

Tari Begambo menampilkan proses pengelolaan gambo, yang merupakan tanaman dengan berbagai khasiat, seperti obat flu untuk ibu dan bayi. Tarian ini menggambarkan aktivitas sehari-hari masyarakat Toman dalam menanam, merawat, dan memanen gambo atau daun gambir, dengan gerakan yang ceria dan energik.

Pementasan Tari Begambo dilakukan secara berkelompok, mencerminkan kehidupan lokal masyarakat Toman yang masih memanfaatkan daun gambir untuk kegiatan meginang dan pengobatan. Tarian ini menjadi simbol penting dari budaya dan tradisi mereka.

7. Tari Tepak Keraton

Pada tahun 1966, Hj. Anna Kumari menciptakan Tari Tepak Keraton untuk menyambut Panglima Kodam IV Sriwijaya, Brigjen Ishak Juarsa, setelah Tari Gending Sriwijaya dilarang.

Tari Tepak Keraton terinspirasi oleh kejayaan Kesultanan Palembang Darussalam, yang pernah memiliki keraton megah didirikan oleh Gde Ing Suro di lingkungan Benteng Kuto Gawang.

Tarian ini pertama kali dipersembahkan di Jl. Tasik Palembang, dengan penyerahan kapur sirih kepada Brigjen Ishak Juarsa sebagai simbol penyambutan.

Itulah informasi seputar Tari Tradisional Sumatera Selatan, Apakah Anda semakin tertarik untuk berkunjung ke Palembang dan menikmati makanan, serta oleh-oleh khas Palembang? Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Palembang

Disamping itu, jika Anda sedang berada di Palembang, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Mas Cabang Palembang. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Palembang pada halaman berikut:

1. Asuransi Sinar Mas Cabang Palembang

2. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Agency Palembang

Sumber:

  1. "7 Tarian Daerah Sumatera Selatan: Indah dan Unik!" https://www.detik.com/sumbagsel/budaya/d-6758436/7-tarian-daerah-sumatera-selatan-indah-dan-unik.
  2. https://paltv.disway.id/read/3873/seni-dan-kesenian-tradisional-palembang-memperkaya-warisan-budaya-nusantara.
  3. https://www.traveloka.com/id-id/explore/destination/tarian-sumatera-selatan-tradisional-yang-unik-acc/329959.