Menggali Sejarah dan Budaya Papua Tengah: Dari Suku Mee hingga Pemekaran Provinsi
Papua Tengah, provinsi di Indonesia timur yang dimekarkan dari Papua pada 2022, beribu kota di Wanggar, Kabupaten Nabire. Pada 2024, penduduknya berjumlah 1.362.519 jiwa. Pembentukan provinsi ini, bersama Papua Pegunungan dan Papua Selatan, didasarkan pada Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2022, mencakup wilayah adat Mee Pago dan Saireri.
Kabupaten Nabire berbatasan dengan Taman Nasional Teluk Cenderawasih, yang terkenal dengan wisata bahari. Di tengah provinsi terdapat Puncak Jaya, gunung tertinggi di Indonesia, dengan tambang emas Grasberg. Kabupaten Mimika, di selatan, beribu kota di Timika, memiliki topografi rawa, sungai, dan pantai.
Sejarah
Provinsi Papua Tengah memiliki keunikan dengan wilayah yang terdiri dari kepulauan, pesisir, dan pegunungan. Di pedalaman, suku-suku seperti Mee, Ekari, dan Moni mendiami daerah ini.
Suku Mee secara tradisional bertani umbi-umbian, beternak babi, mencari ikan di danau, dan merayakan pesta, menggunakan mata uang mege dari kerang. Mereka baru ditemukan dunia luar pada 1930-an ketika pilot Frits Wissel terbang di atas wilayah ini dan menemukan Danau Paniai, Tigi, dan Tege. Belanda menamakan kawasan ini Wisselmeeren, tetapi setelah penjajahan, nama Paniai lebih populer.
Pada 27 Desember 1949, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan proklamasi bahwa wilayah Papua berada di bawah gubernemen Nugini, yang ditetapkan sebagai provinsi seberang lautan Belanda pada 1952.
Nugini Belanda dibagi menjadi empat afdeling, termasuk Kabupaten Nugini Tengah yang mencakup Wisselmeren. Berbeda dengan yang lain, Nugini Tengah tidak memiliki ibu kota dan pada 1954 ditempatkan di bawah pengawasan Residen Geelvinkbaai, kini Teluk Cenderawasih.
Masa Kesultanan Tidore
Sejak abad ke-18, daerah barat Mimika menjadi wilayah terjauh yang terpengaruh oleh "Uli Siwa" dari Kesultanan Tidore di pesisir barat selatan Pulau Papua. Tiga kelompok besar—suku Koiwai, Kamoro, dan Asmat—mendapat pengaruh dari hubungan perdagangan budak, peralatan besi, kain, dan ornamen tubuh, yang mengarah pada penggunaan gelar asal Maluku (raja, mayor, kapitan, dan orang tua) serta budaya Islam, seperti penggunaan topi surban dan larangan makan babi hingga tahun 1950-an.
Pusat perdagangan di Kipia, dipimpin Naowa, raja dari Kerajaan Namatota (Koiwai), mengatur konfederasi kampung Kamoro, Tarya We, yang meliputi Poraoka, Maparpe, Wumuka, Umar, dan Aindua. Mereka bersatu menghadapi kekurangan sagu dan mengintimidasi wilayah subur di timur dengan kano dan senjata api. Perang Tipuka terjadi di timur, di mana kampung Tipuka dihancurkan oleh Koperapoka dan koalisi Mware, Pigapu, Hiripau, dan Miyoko sebagai balas dendam atas penculikan warga. Pengaruh perdagangan dan budaya Maluku perlahan memudar akibat kolonialisme Belanda, serta kedatangan misionaris Katolik dan pedagang Tiongkok.
4. Pantai Budi
Kawasan pedalaman Papua Tengah dihuni oleh suku-suku seperti Mee (Ekari) dan Moni. Suku Mee hidup secara tradisional dengan bertani umbi-umbian, beternak babi, mencari ikan, dan merayakan pesta, serta menggunakan mata uang mege dari kerang. Mereka ditemukan oleh dunia luar pada tahun 1930-an ketika pilot Frits Wissel terbang di atas wilayah ini dan menemukan Danau Paniai, Tigi, dan Tage. Belanda menamakan kawasan ini Wisselmeeren, tetapi setelah penjajahan, nama Paniai lebih dikenal.
Pada 27 Desember 1949, pemerintah Hindia Belanda mengumumkan bahwa wilayah Papua akan dikelola oleh gubernemen Nugini. Pada 1952, Nugini ditetapkan sebagai provinsi seberang lautan Belanda dan dibagi menjadi empat afdeling, termasuk Kabupaten Nugini Tengah yang mencakup Wisselmeren sebagai onderafdeling. Berbeda dengan kabupaten lain, Nugini Tengah tidak memiliki ibu kota dan pada 1954 ditempatkan di bawah pengawasan Residen Geelvinkbaai (sekarang Teluk Cenderawasih).
Masuknya PT Freeport Indonesia
Pada tahun 1936, Anton Colijn memimpin Ekspedisi Cartensz untuk menaklukkan Puncak Jaya. Ahli geologi Jean Jacques Dozy menemukan tembaga di Gunung Bijih (Ertsberg), tetapi laporan ini terlupakan karena Perang Dunia II.
Pada 1963, Freeport Sulphur Company menemukan laporan tersebut dan mengirim ekspedisi yang dipimpin Forbes Wilson. Mereka menemukan potensi besar, yang mengarah pada penandatanganan Kontrak Karya pertama dengan Pemerintah Indonesia pada tahun 1967.
Tambang mulai beroperasi pada 1970, memindahkan masyarakat Suku Amungme. Freeport juga membangun Pelabuhan Amamapare dan pemukiman Kuala Kencana pada tahun 1995, serta membuka Tambang Grasberg di Tembagapura dan menandatangani Kontrak Karya kedua pada 1991.
Pemekaran tahun 1999 dan 2003
Setelah tertunda, Presiden B.J. Habibie menyetujui pemekaran Provinsi Irian Jaya menjadi Irian Jaya, Irian Jaya Barat, dan Irian Jaya Tengah melalui Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 pada 4 Oktober 1999. Herman Monim dilantik sebagai Gubernur Irian Jaya Tengah pada 12 Oktober, namun DPRD Irian Jaya membatalkan pemekaran itu empat hari kemudian, yang diakui oleh pemerintah pusat.
Setelah Irian Jaya berganti nama menjadi Papua pada tahun 2000, tuntutan pemekaran muncul kembali. Pada 23 Agustus 2003, sejumlah tokoh mendeklarasikan pembentukan Provinsi Papua Tengah, memicu konflik antara pendukung dan penolak. Pemerintah pusat menunda pemekaran pada 28 Agustus, dan meski kedua belah pihak berdamai sehari setelahnya, konflik tersebut menewaskan lima orang dan melukai puluhan lainnya.
Provinsi Papua Tengah
Provinsi Papua Tengah adalah salah satu dari tiga provinsi baru hasil pemekaran Papua, bersama Papua Selatan dan Papua Pegunungan. Pembentukannya diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2022, yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 25 Juli 2022. Ibu kota provinsi ini terletak di Kabupaten Nabire.
Wilayah Papua Tengah meliputi delapan kabupaten: Nabire, Puncak Jaya, Paniai, Mimika, Puncak, Dogiyai, Intan Jaya, dan Deiyai, serta 50 pulau di Kabupaten Nabire dan Mimika. Batas wilayahnya: utara dengan Kabupaten Waropen dan Mamberamo Raya, timur dengan Lanny Jaya dan Asmat, selatan dengan Laut Aur, serta barat dengan Kabupaten Kaimana dan Teluk Wondama.
Itulah informasi seputar Sejarah dan Budaya Papua Tengah. Apakah Anda semakin tertarik berkunjung ke Papua Tengah? Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Papua Tengah.
Disamping itu, jika Anda sedang berada di Papua Tengah, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Cabang Papua Tengah. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Papua Tengah pada halaman berikut:
Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Nabire
Sumber:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Papua_Tengah
#Demografi. - https://rri.co.id/lain-lain/842621/kenali-masa-india-belanda-di- pedalaman-papua-tengah.
- "Profil Papua Tengah, Provinsi Baru di Papua yang Beribu Kota di Nabire",
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/29/
15275181/profil-papua-tengah-provinsi-baru-di-papua-yang-beribu-kota-di-nabire.