January 03, 2025

Menelusuri Lima Tradisi Budaya yang Menghidupkan Kepulauan Bangka Belitung

Ketika mendengar nama Kepulauan Bangka Belitung, banyak orang langsung teringat dengan novel dan film Laskar Pelangi. Selain menyoroti cerita inspiratif, film tersebut juga secara tidak langsung memperlihatkan keindahan alam daerah ini. Namun, Kepulauan Bangka Belitung tidak hanya menawarkan pesona alam, tetapi juga tradisi-tradisi unik yang menarik minat wisatawan. Beberapa tradisi tersebut diwariskan turun-temurun sejak zaman nenek moyang, sementara yang lain merupakan hasil asimilasi dengan budaya luar. Berikut adalah lima tradisi dari Kepulauan Bangka Belitung yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan.

1. Cheng Beng

Cheng Beng, atau sembahyang kubur, adalah tradisi yang menarik wisatawan, terutama keturunan Tionghoa, dari dalam dan luar negeri. Setiap 5 April, mereka berziarah ke Pangkalpinang, tempat makam tertua dan terbesar di Asia Tenggara, membawa sesaji seperti Sam-sang dan kim chin (uang kertas palsu) untuk ritual sembahyang.

Perayaan ini juga berdampak positif pada perekonomian lokal. Pada Februari 2023, penurunan jumlah penumpang angkutan udara hingga 20,23 persen dibandingkan bulan sebelumnya dikaitkan dengan tidak adanya perayaan besar seperti Cheng Beng.

Harmonisasi budaya Tionghoa dan Melayu membuat Cheng Beng menjadi bagian dari kalender pariwisata Bangka Belitung.

2. Peh Cun

Tradisi Peh Cun memperingati peristiwa dari Dinasti Couw pada 340 SM dan biasanya digelar di sepanjang pantai di Kepulauan Bangka Belitung. Tradisi ini terdiri dari dua ritual utama: membuang Nyuk Cun secara simbolis ke laut dan mandi di bawah terik matahari. Peh Cun menjadi salah satu daya tarik wisata, menarik pengunjung dari dalam dan luar negeri, dan diperingati setiap tanggal 5 bulan 5 dalam kalender Tionghoa.

Perayaan ini, yang mirip dengan Imlek dalam hal keagungan, jatuh setahun sekali. Menurut kepercayaan, siapa pun yang bisa mendirikan telur ayam selama Peh Cun diyakini akan mendapatkan berkah.

3. Perang Ketupat

Salah satu tradisi menarik dari Kepulauan Bangka Belitung adalah Perang Ketupat atau Ruah Tempilang, yang digelar setiap 1 Muharram, Tahun Baru Islam. Penduduk setempat berkumpul di Pantai Tempilang, Bangka Barat, dan saat meriam dinyalakan, mereka saling melempar ketupat. Tradisi ini menjadi magnet bagi para perantau dan wisatawan yang ingin menyaksikannya.

Perang Ketupat merupakan tradisi turun-temurun yang telah ada sejak tahun 1800-an di pesisir barat Pulau Bangka. Hingga kini, acara tersebut rutin digelar setahun sekali di Pantai Pasir Kuning, Desa Tempilang, pada hari ketujuh setelah Nisfu Syaban, menjelang bulan Ramadan. Tradisi ini juga dikenal dengan istilah "bulan ruwah".

4. Buang Jung

Upacara Buang Jung adalah tradisi suku Sawang di Bangka Belitung, di mana hasil bumi dilarungkan ke laut sebagai wujud syukur dan penghormatan kepada leluhur. Upacara ini digelar di Desa Kumbung, Bangka Selatan, dengan perahu kecil berisi persembahan dilarungkan ke laut. Setelahnya, masyarakat dilarang beraktivitas di laut selama tujuh hari. Tradisi ini menjadi daya tarik wisata dan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kemendikbud pada 2016.

5. Baripat Baregong

Satu tradisi menarik dari Kepulauan Bangka Belitung adalah Baripat Baregong, sebuah permainan adu ketangkasan menggunakan rotan sebagai senjata. Pemenang ditentukan oleh peserta yang paling sedikit terkena pukulan rotan.

Itulah informasi seputar Lima Tradisi Budaya di Kepulauan Bangka Belitung. Apakah Anda semakin tertarik berkunjung ke Kepulauan Bangka Belitung? Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Kepulauan Bangka Belitung.

Disamping itu, jika Anda sedang berada di Kepulauan Bangka Belitung, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Cabang Bangka Belitung. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Bangka Belitung pada halaman berikut:

1. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Pangkalpinang

2. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Bangka Belitung

Sumber:

  1. "5 Tradisi Asal Bangka Belitung yang Mampu Menarik Banyak Wisatawan", https://www.idntimes.com/life/inspiration/anoraga-ilafi/tradisi-bangka- belitung-c1c2.
  2. https://babel.antaranews.com/berita/345093/ceng-beng-tradisi- menghormati-leluhur-bagi-etnis-tionghoa.
  3. "3.700 Telur Ayam Berdiri dalam Tradisi Peh Cun di Pangkalpinang", https://www.detik.com/sumbagsel/budaya/d-7384255/3-700-telur-ayam- berdiri-dalam-tradisi-peh-cun-di-pangkalpinang.
  4. "Tradisi Perang Ketupat di Babel Dipercaya Bersihkan Kampung dan Tolak Bala" selengkapnya https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d- 7219404/tradisi-perang-ketupat-di-babel-dipercaya-bersihkan-kampung- dan-tolak-bala.
  5. https://id.wikipedia.org/wiki/Buang_jung.