September 03, 2024

Keraton Yogyakarta, Menghormati Warisan Kekayaan Sejarah dan Budaya Jawa

Keraton Yogyakarta adalah istana Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang terletak di Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Fungsi keraton ini mirip dengan Keraton Surakarta sebagai tempat tinggal raja yang tetap menjalankan tradisi kesultanan. Keraton Yogyakarta merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Islam, kini menjadi istana Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Keraton Yogyakarta sudah menjadi simbol keistimewaan yang tidak bisa dipisahkan dari kota Jogja. Kawasan Keraton Yogyakarta adalah peninggalan sejarah dan ikon Kesultanan Yogyakarta yang memberikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke kota ini. Keraton ini menyimpan kekayaan budaya dan nilai-nilai sejarah.

Jika kamu mengunjungi Keraton Jogja, kamu akan menemukan banyak hal menarik mulai dari kekayaan budaya hingga nilai-nilai sejarah yang bisa kamu dapatkan. Hal inilah yang menjadikan kawasan keraton sebagai tempat wisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan. Sebelum mengunjungi Keraton Yogyakarta, ada baiknya kamu mengetahui sejarah singkat berdirinya keraton ini.

Sejarah Keraton Yogyakarta

Sejarah Keraton Yogyakarta dimulai ketika Kerajaan Mataram terbagi menjadi dua: Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Keraton Yogyakarta dibangun pertama kali oleh Sultan Hamengkubuwono I sebagai tempat tinggal keluarga Kesultanan Yogyakarta. Pada tahun 1812-1813, Keraton Yogyakarta sempat diambil alih oleh Inggris.

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau yang dikenal sebagai Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I beberapa bulan setelah Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Perjanjian ini memisahkan Kesultanan Mataram menjadi dua bagian, yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanan Surakarta. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggrahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan sebagai tempat istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri.

Versi lain menyebutkan bahwa lokasi keraton merupakan sebuah mata air yang disebut Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Jogja, Sultan Hamengkubuwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.

Proses pembangunan keraton yang berlangsung hampir satu tahun dipimpin oleh Sultan Hamengkubuwono I, yang juga berperan sebagai arsitek. Selama pembangunan, Sultan tinggal di Pesanggrahan Ambar Ketawang. Pembangunan keraton dilakukan dengan penuh pertimbangan untuk memenuhi kebutuhan pemerintahan, sosial, ekonomi, budaya, dan tempat tinggal.

Struktur dan Kompleks Keraton

Secara fisik, istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yang masing-masing memiliki fungsi dan keistimewaan tersendiri. Berikut adalah penjelasan dari tujuh kompleks inti tersebut:

  1. Siti Hinggil Ler (Balairung Utara): Tempat upacara resmi kerajaan dan acara penting, digunakan untuk menerima tamu-tamu penting serta acara kerajaan lainnya.
  2. Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara): Tempat pengadilan atau persidangan oleh pihak keraton dan sering digunakan untuk acara resmi kerajaan.
  3. Sri Manganti: Tempat Sultan menerima tamu-tamu kehormatan, berfungsi sebagai ruang tunggu sebelum bertemu Sultan.
  4. Kedhaton: Bagian inti dan paling sakral dari keraton, tempat tinggal Sultan dan keluarganya serta pusat kegiatan kerajaan dan penyimpanan benda pusaka.
  5. Kamagangan: Tempat pendidikan dan pelatihan para abdi dalem mengenai tata cara dan adat istiadat keraton.
  6. Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan): Serupa dengan Kamandhungan Ler, tempat pengadilan dan persidangan yang berada di bagian selatan keraton.
  7. Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan): Digunakan untuk upacara kerajaan yang lebih privat dan acara penting lainnya, serta tempat istirahat Sultan dan keluarga kerajaan.

Setiap kompleks ini memiliki bangunan dan ruangan yang kaya dengan ornamen dan ukiran tradisional yang menunjukan kekayaan budaya dan seni Jawa. Struktur dan tata letak setiap kompleks di desain dengan penuh perhitungan, menggabungkan aspek filosofis dan spiritual yang mendalam.

Filosofi dan Mitologi Keraton

Keraton Yogyakarta tidak hanya merupakan bangunan fisik semata, tetapi juga merupakan pusat kebudayaan dan adat istiadat. Di dalamnya terkandung berbagai nilai filosofi dan mitologi yang menjadi dasar dari kebudayaan Jawa. Misalnya, tata letak keraton yang menghadap ke Gunung Merapi di utara dan Laut Selatan di selatan memiliki makna filosofis tentang keseimbangan alam dan kehidupan.

Oleh karena itu, tidak heran jika nilai-nilai filosofi dan mitologi menyelubungi keraton ini. Dan untuk itulah pada tahun 1995, Kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dicalonkan untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.

Aktivitas Wisata di Keraton

Saat mengunjungi Keraton Yogyakarta, ada banyak aktivitas yang bisa kamu lakukan. Kamu bisa mengikuti tur keliling keraton untuk melihat berbagai ruangan dan artefak bersejarah, menyaksikan pertunjukan seni tradisional seperti wayang kulit dan tarian klasik Jawa.

Selain itu, kamu juga bisa berinteraksi dengan para abdi dalem atau pengurus keraton yang dengan senang hati akan menjelaskan sejarah dan budaya yang ada di dalam keraton. Mereka adalah penjaga tradisi dan adat istiadat keraton yang hingga kini masih menjalankan tugasnya.

Mengunjungi keraton tidak hanya akan memberikan pengalaman wisata saja, tetapi juga akan memperdalam pengetahuan kita tentang keindahan dan kearifan budaya Jawa.

Itulah informasi tentang Keraton Yogyakarta. Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Yogyakarta.

Disamping itu, jika Anda sedang berada di Yogyakarta, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Mas Cabang Yogyakarta. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Yogyakarta pada halaman berikut:

1. Asuransi Sinar Mas Cabang Yogyakarta

2. PT. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Agency
   Yogyakarta

3. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Agency
   Yogyakarta

Sumber:

  1. https://terasmalioboro.jogjaprov.go.id/2022/08/11/keraton-yogyakarta/.
  2. "Keraton Yogyakarta: Sejarah Berdirinya, Fungsi, dan Kompleks Bangunan", https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/03/180000279/keraton-yogyakarta-sejarah-berdirinya-fungsi-dan-kompleks-bangunan?page=all.
  3. "Sejarah Keraton Yogyakarta", https://www.kompas.com/stori/read/2023/07/20/090000479/sejarah-keraton-yogyakarta.
  4. https://kumparan.com/seputar-yogyakarta/sejarah-keraton-yogyakarta-tempat-tinggal-keluarga-kesultanan-yogyakarta-21YBHhrWwSF/full.