October 24, 2024

Kehidupan dan Makna di Balik Tarian Tradisional di Kalimantan Timur

Indonesia kaya akan budaya dari berbagai daerah, dan Kalimantan Timur tidak terkecuali. Provinsi ini, yang menjadi lokasi Ibu Kota Nusantara, juga memiliki beragam kekayaan budaya, termasuk rumah adat, pakaian tradisional, dan tarian khas.

Tarian daerah Kalimantan Timur adalah warisan budaya yang kaya dan beragam, mencerminkan etnis, sejarah, dan nilai-nilai tradisional yang diturunkan antar generasi. Setiap tarian memiliki cerita dan makna tersendiri, seperti Tari Papatai yang menggambarkan keberanian pria Dayak dalam perang, atau Tari Leleng yang merefleksikan kebingungan seorang gadis yatim. Memahami tarian-tarian ini penting karena mereka membuka jendela ke kehidupan dan budaya masyarakat Kalimantan Timur, mengungkapkan sejarah, kepercayaan, serta hubungan mereka dengan alam.

Berikut beberapa contoh tari tradisional yang ada di Kalimantan Timur:

1. Tari Datun Ngentau

Tari Datun Ngentau adalah tarian adat Suku Dayak Kenyah di Kalimantan Timur, namanya berasal dari bahasa Dayak Kenyah yang berarti 'tarian dengan nyanyian.' Tarian ini selalu dipertunjukkan dalam upacara Mecaq Undat, berfungsi sebagai ungkapan syukur atas hasil panen padi yang diperoleh.

2. Tari Hudoq

Tari Hudoq, berasal dari suku Dayak Modang, adalah tarian sakral yang berkaitan dengan dunia mistis dan roh leluhur. Tarian ini diwariskan turun-temurun dan merupakan bagian dari ritual yang menceritakan kisah cinta antara Halaeng Heboung, anak seorang raja dari Kampung Laham Kejin, dan Selo Sen Yaeng, makhluk gaib dari sungai.

Para penari mengenakan topeng kayu dan menutupi tubuh mereka dengan daun pisang, daun kelapa, atau daun pinang. Tari Hudoq berfungsi sebagai media untuk mencapai kekuatan alam, memastikan hasil panen yang melimpah, serta memohon kedamaian dan kesejahteraan antara manusia dan alam. Tarian ini juga membantu petani dalam menghadapi gangguan hama dan memastikan kesuburan tanah.

3. Tari Ganjur

Tari Ganjur adalah seni tari yang sangat terkait dengan kebudayaan Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martadipura. Tarian ini melibatkan penari dan pemain musik yang harus berasal dari kalangan bangsawan. Sebagai tarian istana, Tari Ganjur menjadi simbol kemakmuran dan kebesaran sultan, dan hanya dipertunjukkan pada upacara adat yang bersifat privat.

Tari Ganjur juga berfungsi sebagai ritual adat, ditampilkan dalam Upacara Erau yang merupakan sebuah upacara penobatan calon penerus raja dan pelantikan raja. Kini, Upacara Erau juga mencakup pemberian gelar bangsawan kepada tokoh-tokoh penting di masyarakat Kutai Kertanegara.

Ganjur adalah tarian ritual yang dipertunjukkan dalam Upacara Erau, bagian dari acara Bepelas Sultan. Tarian ini memiliki hubungan erat dengan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, di mana penari dan pemusiknya dipilih secara khusus dari kalangan laki-laki yang memiliki hubungan kekerabatan atau keturunan dengan kesultanan.

4. Tari Gong atau Kacet Ledo

Tari Gong, juga dikenal sebagai Tari Kancet Ledo, adalah tarian tradisional suku Dayak di Kalimantan Timur. Tarian ini ditarikan oleh seorang gadis yang mengenakan pakaian adat Dayak Kenyah lengkap dengan hiasan bulu burung Enggang di kepala.

Menggunakan gong sebagai alat musik pengiring, Tari Gong berfungsi untuk menyambut tamu agung. Irama musik Sapeq Daak Tubun Situn mengiringi tarian ini, menambah nuansa khas yang menghidupkan gerakan tarian dalam menyambut kedatangan tamu istimewa.

5. Tari Jepen

Tari Jepen adalah tarian tradisional dari Kutai, Kalimantan Timur, yang memadukan budaya Melayu dan Islam. Biasanya ditarikan oleh pasangan muda-mudi, tarian ini berfungsi sebagai sarana pergaulan dan diiringi oleh alat musik tradisional Kutai, tingkilan, yang menambah suasana ceria.

Tari Jepen sering dipentaskan dalam acara-acara penting seperti penyambutan tamu, pernikahan, dan berbagai event kebudayaan. Sebagai warisan budaya Kutai, tarian ini perlu dilestarikan agar tidak punah.

6. Tari Punan Letto

Tari Punan Letto adalah tarian tradisional dari Kalimantan Timur yang menggambarkan kisah cinta dan keberanian. Berasal dari suku Dayak Kenyah, tarian ini mencerminkan kehidupan masyarakat suku tersebut di masa lampau.

Nama 'Punan Letto' menggabungkan kata 'punan', yang berarti 'merebut', dan 'letto', yang berarti 'gadis'. Tarian ini menceritakan kisah seorang pemuda yang berjuang untuk memenangkan hati seorang gadis dengan keberanian.

Tari Punan Letto mencerminkan semangat dan keteguhan suku Dayak Kenyah dalam mempertahankan apa yang mereka anggap berharga, serta menjadi bagian penting dari perayaan budaya mereka. Tarian ini melestarikan nilai-nilai kejujuran dan keberanian serta memperkenalkan kekayaan warisan budaya mereka kepada generasi mendatang.

7. Tari Burung Enggang

Tari Burung Enggang adalah tarian adat suku Dayak Kenyah di Kalimantan Timur yang menceritakan kehidupan dan makna burung enggang. Dalam kepercayaan lokal, burung ini dianggap simbol mulia, diyakini sebagai perwujudan leluhur yang turun dari langit. Tarian ini merupakan bentuk penghormatan kepada nenek moyang mereka, di mana bulu burung enggang berperan penting dalam upacara adat, menambah kesakralan dan keindahan gerakan tari.

8. Tari Gantar

Tari Gantar adalah tarian tradisional Kalimantan Timur yang melibatkan interaksi sosial antara muda-mudi dari Suku Dayak Benuaq dan Suku Dayak Tanjung. Dalam tarian ini, para penari menggunakan properti seperti tongkat dan bambu pendek untuk mengekspresikan kegembiraan dan keramahan dalam menyambut tamu atau wisatawan.

Tari Gantar terdiri dari beberapa jenis, seperti Gantar Rayatn, Gantar Senak, Kusak, dan Gantar Busai. Gantar Rayatn menampilkan tongkat panjang dengan tengkorak dan kain merah, sementara Gantar Busai menggunakan bambu yang diberi gelang untuk menghasilkan suara. Gantar Senak dan Kusak menggunakan tongkat dan biji-bijian untuk menciptakan bunyi khas. Para penari mengenakan busana tradisional Dayak berwarna cerah, seperti hitam, merah, hijau, dan kuning, serta aksesoris seperti kalung, gelang, dan ikat kepala, menambah keindahan dan nilai tradisional tari tersebut.

9. Tari Papatai

Tari Papatai adalah tarian yang menggambarkan keberanian dan semangat juang pria Dayak dalam pertempuran. Tarian ini menggabungkan unsur seni pertempuran dengan seni tari dan teatrikal yang memukau. Menurut jurnal Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Kalimantan Timur oleh Soimun, tari ini menggunakan alat tari seperti mandau dan utap, yang terbuat dari logam dan berfungsi untuk memotong.

Dikenal sebagai kancet papatay, Tari Papatai menampilkan gerakan lincah dan akrobatik yang merepresentasikan adegan saling menyerang. Kombinasi gerakan pertarungan dan keindahan seni tari menjadikan pertunjukan ini memukau dan estetis.

10. Tari Datun Julud

Tari Datun Julud adalah bagian integral dari budaya Kalimantan Timur, khususnya di kalangan masyarakat Kayan atau Kenyah di Kutai, Berau, Bulungan, serta daerah perbatasan Sarawak dan Kalimantan Timur. Tarian ini sering dipersembahkan dalam acara besar atau untuk menyambut tamu penting, terutama wisatawan asing.

Bagi Suku Dayak Kenyah, tari ini memiliki makna khusus karena hanya dipertunjukkan dalam upacara adat seperti Mecaq Undat atau acara panen, menjadikannya sangat penting dalam upacara dan perayaan adat Dayak.

11. Tari Leleng

Tari Leleng adalah tarian yang memiliki makna mendalam dalam budaya Kalimantan Timur. Kata "leleng" berasal dari bahasa Kenyah, menggambarkan gerakan berputar-putar. Tarian ini menceritakan kisah seorang gadis yatim yang kebingungan karena kekasihnya pergi dan belum kembali.

Gerakan berputar dalam tarian ini melambangkan kebingungan gadis tersebut, seperti seseorang yang bingung dan berjalan tanpa arah. Nama "Leleng" diambil dari nyanyian leleng yang sering mengiringi tarian ini, memberikan sentuhan emosional yang mendalam pada pertunjukan.

12. Tari Topeng Kemindu

Tari Topeng Kemindu merupakan elemen penting dalam warisan budaya Kalimantan Timur, khususnya dari Kutai Kartanegara. Dahulu, tarian ini hanya dipentaskan oleh remaja putri bangsawan Kesultanan Kutai. Namun, seiring waktu, tarian ini telah meluas dan dipentaskan oleh masyarakat umum. Langkah ini bertujuan untuk memperkenalkan tarian ini ke luar lingkungan keraton, sambil tetap menjaga dan melestarikan warisan seni tradisional dari Keraton Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Itulah informasi seputar Tarian Tradisional Kalimantan Timur, Apakah Anda semakin tertarik untuk berkunjung ke Kalimantan Timur? Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Kalimantan Timur

Disamping itu, jika Anda sedang berada di Kalimantan Timur, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Mas Cabang Kalimantan Timur. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Kalimantan Timur pada halaman berikut:

1. Asuransi Sinar Mas Cabang Samarinda

2. Asuransi Sinar Mas Cabang Balikpapan

3. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Agency Samarinda

4. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Bontang

Sumber:

  1. "6 Tari Tradisional Kalimantan Timur, dari Tari Datun Ngentau hingga Tari Punan Letto", https://regional.kompas.com/read/2022/09/05/172136278/6-tari-tradisional-kalimantan-timur-dari-tari-datun-ngentau-hingga-tari?page=all.
  2. https://www.liputan6.com/hot/read/5458833/12-tari-kalimantan-timur-dan-penjelasannya-warisan-budaya-indonesia?
  3. https://www.traveloka.com/id-id/explore/destination/tarian-kalimantan-timur-tradisional-yang-perlu-dipahami-acc/329942.