July 10, 2024

Tahun Baru Hijriah: Sejarah, Makna, dan Hikmah di Balik Penghijrahan Nabi Muhammad SAW

Tahun Baru Islam menjadi hari libur nasional berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 1953. Tahun Baru Hijriah atau Tahun Baru Islam adalah hari penting bagi umat Islam karena menandai peristiwa bersejarah dalam Islam, yaitu penghijrahan Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Peristiwa ini diperingati pada 1 Muharam, yang merupakan awal tahun dalam Kalender Hijriah. Penghijrahan Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah dijadikan sebagai titik awal perhitungan Kalender Hijriah.

Kalender Hijriah belum resmi digunakan pada zaman Nabi Muhammad SAW. Kalender ini baru diresmikan pada masa Khalifah Ar-Rasyidin kedua, Umar al-Faruq R.A. Pada saat itu, terdapat beberapa usulan dari para sahabat mengenai penetapan awal tahun Islam. Ada yang mengusulkan tahun Islam dimulai saat kelahiran Nabi Muhammad SAW, ada juga yang mengusulkan awal tanggal Islam pada saat Nabi diangkat sebagai nabi dan rasul. Namun, akhirnya diputuskan bahwa awal tanggal Islam ditetapkan berdasarkan penghijrahan Nabi Muhammad SAW.

Menurut buku Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriah (2012) oleh Ida Fitri Shohibah, perhitungan kalender Hijriah didasarkan pada rotasi bulan, berbeda dengan rotasi matahari. Hal ini menyebabkan hari-hari besar Islam terjadi pada musim yang berbeda setiap tahunnya.

Kenapa Disebut Tahun Baru Islam?

Tahun Baru Islam disebut demikian karena kalender Hijriah hanya digunakan oleh umat Islam dan memiliki sistem penanggalan yang berbeda dengan kalender Masehi. Sistem penanggalan dalam kalender Islam didasarkan pada siklus bulan. Dalam kalender Hijriah, hari atau tanggal dimulai saat terbenamnya matahari di tempat tersebut.

Kalender Hijriah dibangun berdasarkan rata-rata siklus sinodik bulan yang terdiri dari 12 bulan dalam satu tahun. Dengan menggunakan siklus sinodik bulan, jumlah hari dalam satu tahun adalah 354 hari (12 x 29,53059 hari). Hal ini membuat satu tahun dalam kalender Hijriah lebih pendek sekitar 11 hari dibandingkan dengan kalender Masehi, seperti yang dijelaskan dalam buku Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriah oleh Ida Fitri Shohibah. Karena kalender Hijriah dihitung berdasarkan rotasi bulan, yang berbeda dengan rotasi matahari, semua hari besar Islam dapat terjadi pada musim atau waktu yang berbeda-beda setiap tahunnya.

Nama-nama bulan dalam kalender Hijriah adalah sebagai berikut:

  1. Muharram.
  2. Safar.
  3. Rabiul Awal.
  4. Rabiul Akhir.
  5. Jumadil Awal.
  6. Jumadil Akhir.
  7. Rajab.
  8. Syakban.
  9. Ramadan.
  10. Syawal.
  11. Zulkaidah.
  12. Zulhijah.

Makna Tahun Baru Hijriah

Tahun Baru Hijriyah diperingati dengan tujuan agar umat Islam dapat mengambil i'tibar (pelajaran) dari peristiwa hijrah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.

Dalam peristiwa hijrah tersebut, umat Muslim diharapkan bisa memaknai dan mengambil pesan-pesan yang terkandung di dalamnya, terutama yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi umat Islam di Indonesia, hijrah secara fisik seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW mungkin sudah tidak relevan lagi, mengingat kita tinggal di negeri yang aman dan menjamin kebebasan beragama.

Namun, kita diwajibkan untuk melakukan hijrah dalam makna "hijratun nafsiah" dan "hijratul amaliyah". Adapun makna yang dimaksud adalah:

  1. Perpindahan secara spiritual dan intelektual.
  2. Perpindahan dari kekufuran kepada keimanan dengan meningkatkan semangat dan kesungguhan dalam beribadah.
  3. Perpindahan dari kebodohan kepada peningkatan ilmu dengan mendatangi majelis-majelis ta'lim.
  4. Perpindahan dari kemiskinan kepada kecukupan ekonomi dengan kerja keras dan tawakal.

Demikianlah makna Tahun Baru Hijriyah yang perlu dihayati lebih dalam. Ada baiknya umat Islam mengisi Tahun Baru Hijriyah ini dengan meningkatkan keimanan dan ibadah kepada Allah SWT.

Tahun Baru Islam bukan sekadar perayaan pergantian tahun, tetapi memiliki makna yang mendalam. Berikut beberapa makna penting Tahun Baru Islam:

  1. Refleksi Diri dan Pertobatan.
  2. Momen Penuh Kebaikan.
  3. Memperkuat Solidaritas Sesama Muslim.
  4. Momen untuk Hijrah dan Melakukan Perubahan.
  5. Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan.

Makna Tahun Baru Hijriah

Tahun Baru Islam berawal dari peristiwa penting dalam sejarah Islam: hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Hijrah ini menandai dimulainya era baru dalam penyebaran Islam dan menjadi tonggak sejarah penting bagi umat Muslim. Tahun Hijriyah bagi umat Islam dipahami sebagai peringatan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, yang sebelumnya bernama "Yastrib". Kejadian hijrah Rasulullah sebenarnya terjadi pada malam tanggal 27 Shafar dan beliau tiba di Yastrib (Madinah) pada tanggal 12 Rabiul Awal. Pemahaman bahwa bulan Muharram adalah bulan Hijrah Nabi disebabkan oleh proses hijrah yang sebenarnya sudah dimulai sejak bulan Muharram, sesaat setelah Nabi dibaiat di akhir bulan Dzulhijjah.

Penetapan bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender Qamariyah dilakukan oleh Umar bin Khattab, khalifah kedua setelah Abu Bakar. Penetapan ini dijadikan titik awal kalender bagi umat Islam, yang kemudian dikenal sebagai Tahun Hijriyah.

Sumber:

  1. https://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_Baru_Hijriah.
  2. "Makna Tahun Baru Hijriyah Dalam Islam, Sejarah dan Perayaannya" https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6830965/makna-tahun-baru-hijriyah-dalam-islam-sejarah-dan-perayaannya.
  3. "Sejarah Singkat dan Makna Tahun Baru Islam yang Penuh Arti" https://www.detik.com/jabar/jabar-gaskeun/d-7424258/sejarah-singkat-dan-makna-tahun-baru-islam-yang-penuh-arti.
  4. "Kenapa Disebut Tahun Baru Islam? Ini Sejarah dan Maknanya" https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230712155614-569-972647/kenapa-disebut-tahun-baru-islam-ini-sejarah-dan-maknanya.
  5. https://www.liputan6.com/hot/read/5219702/tahun-baru-hijriah-adalah-tahun-baru-islam-begini-asal-usulnya?page=2.