May 09, 2025

Hari Raya Waisak: 3 Peristiwa Suci serta Makna Simbolis Bunga Teratai

Apa Itu Hari Raya Waisak?

Waisak adalah hari suci umat Buddha untuk memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama: kelahiran Sidharta Gotama, pencapaian pencerahan, dan wafatnya.

Menjelang Waisak, umat Buddha di seluruh dunia menyambutnya dengan suka cita melalui berbagai tradisi yang sarat nilai budaya dan spiritual. Peringatan ini menjadi momentum mengenang tiga peristiwa agung dalam perjalanan spiritual Buddha Gautama.

Waisak mencerminkan kebahagiaan, kedamaian, serta mempererat keyakinan dan solidaritas umat Buddha.

Makna Waisak dan Tiga Peristiwa Suci

Istilah "Waisak" berasal dari bahasa Pali Vesakha atau Sanskerta Vaisakha, yang merujuk pada bulan dalam kalender India Kuno yang diyakini sebagai waktu kelahiran Buddha. Perayaan Waisak biasanya jatuh pada bulan Mei, akhir April, atau awal Juni, bertepatan dengan bulan purnama dalam kalender Masehi. Umat Buddha menyebutnya sebagai Tri Suci Waisak karena memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha:

1. Kelahiran Pangeran Siddharta

Pangeran Siddharta lahir di Taman Lumbini pada 623 SM. Saat itu, dua arus air hangat dan dingin turun dari langit membasuh tubuhnya. Ia lahir dalam keadaan suci, langsung berdiri, melangkah ke arah utama, dan bunga teratai bermekaran di jejak kakinya.

2. Pencerahan Agung

Pada usia 29 tahun, Siddharta meninggalkan kehidupan istana untuk mencari kebenaran. Setelah 6 tahun berguru, ia mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi pada usia 35 dan menjadi Sammasambuddha. Saat itu, tubuhnya memancarkan enam sinar (Buddharasmi) yang melambangkan nilai-nilai spiritual: biru (bakti), kuning (kebijaksanaan), merah (kasih sayang), putih (kesucian), jingga (semangat), dan kombinasi kelima warna tersebut.

Selama 45 tahun, Buddha mengajarkan Dhamma untuk menyebarkan kasih bagi semua makhluk.

3. Wafatnya Buddha Gautama (Parinibbana)

Buddha wafat pada usia 80 tahun di bawah pohon sala di Kusinara pada 543 SM. Meski dalam keadaan sakit, ia tetap menyampaikan Dhamma terakhir kepada para muridnya. Wafatnya, yang dikenal sebagai Mahaparinibbana, melambangkan kedamaian dan kebahagiaan tertinggi.

Salah satu simbol Hari Raya Waisak adalah bunga teratai. Apa maknanya dalam perayaan ini? Simak penjelasannya berikut.

Makna Bunga Teratai dalam Perayaan Waisak

Hari Raya Waisak dirayakan meriah dengan berbagai dekorasi, termasuk bunga teratai. Bunga ini dipilih bukan sekadar hiasan, tetapi karena sarat makna spiritual dalam ajaran Buddha.

Teratai merupakan simbol penting dalam perayaan Waisak, hadir dalam bentuk bunga asli, dekorasi, maupun miniatur. Dalam ajaran Buddha, teratai melambangkan kehidupan, kesucian, dan kebijaksanaan.

Menurut legenda, saat Pangeran Siddharta lahir dan melangkah tujuh kali, tujuh bunga teratai bermekaran di setiap jejaknya. Karena itu, teratai juga melambangkan kelahiran, penciptaan, pencerahan, dan Nirwana.

Simbol ini mencerminkan kesucian yang lahir dari kegelapan. Meski tumbuh di lumpur, teratai tetap mekar dengan indah, mengajarkan bahwa kebaikan dan pencerahan dapat tumbuh di tengah kesulitan hidup.

Dalam ajaran Buddha, teratai memiliki dua aspek penting:

1. Mekar di Air Berlumpur

Teratai menggambarkan kemampuan manusia untuk bersinar dan tumbuh meski dalam kesulitan. Filsuf Buddha, Daisaku Ikeda, menyatakan bahwa seperti teratai, nilai manusia tidak ternodai oleh lingkungan sekitarnya.

2. Mekar Sekaligus Menanam Benih

Bunga teratai unik karena dapat mekar dan menghasilkan benih secara bersamaan, yang mencerminkan prinsip keserentakan sebab dan akibat dalam ajaran Buddha. Ini menggambarkan bahwa setiap tindakan (sebab) memiliki konsekuensi (akibat) secara langsung.

Kuncup teratai juga dimaknai sebagai tahapan pencerahan:

  • Kuncup tertutup menandakan potensi pencerahan yang belum tergapai.
  • Kuncup setengah terbuka menunjukkan proses menuju pencerahan.
  • Teratai mekar sempurna melambangkan pencapaian pencerahan sejati.

Dalam perayaan Waisak, bunga teratai tidak hanya memperindah suasana, tetapi juga menjadi simbol mendalam tentang harapan, cinta, kedamaian, dan transformasi spiritual.

Sumber:

  1. "Makna Bunga Teratai Pada Perayaan Hari Raya Waisak", https://www.detik.com/jateng/budaya/d-6753466/makna-bunga-teratai- pada-perayaan-hari-raya-waisak.
  2. "3 Peristiwa Penting dalam Perayaan Hari Waisak", https://www.detik.com/jatim/berita/d-7351479/3-peristiwa-penting- dalam-perayaan-hari-waisak.
  3. https://tirto.id/arti-simbol-bunga-teratai-di-perayaan-waisak-dan- agama-buddha-gLqb.
  4. https://www.antaranews.com/berita/4811881/tradisi-unik-perayaan- waisak-di-indonesia-dan-beberapa-negara-di-dunia.