September 18, 2024

Tradisi di Danau Toba

Upacara Adat Batak

Pulau Samosir terkenal dengan upacara adat Batak yang masih dipertahankan, seperti upacara pernikahan, pemakaman, dan pesta adat. Upacara ini sering melibatkan ritual, musik tradisional, dan tarian yang mencerminkan kekayaan budaya Batak.

tujuh tradisi Batak yang masih akrab didengar. Beberapa diantaranya juga masih ditampilkan dalam pertunjukan seni. Yuk simak :

1. Gondang Naposo

Gondang Naposo adalah sebuah tarian tradisional Batak yang dilakukan oleh muda-mudi sebagai bagian dari tradisi mencari jodoh. Tarian ini mencerminkan budaya dan adat istiadat Batak dalam mempertemukan para pemuda dan pemudi untuk saling mengenal satu sama lain.

2. Mangulosi

Dalam tradisi Batak atau pun beberapa etnis lainnya seperti Toba, Karo dan Dairi, mangulosi menjadi salah satu tradisi yang masih dipertahankan hingga sekarang. Proses Mangulosi melibatkan mengalungkan kain Ulos ke pundak seseorang. Tradisi ini dipercaya memberikan perlindungan dari gangguan. Mangulosi biasanya dilakukan oleh orang yang dituakan kepada kerabat yang memiliki kedudukan adat lebih rendah, seperti orang tua kepada anak. Dalam upacara pernikahan Batak, tradisi ini dilakukan oleh paman (tulang) kepada kedua pengantin, yang mencerminkan kekhasan hubungan keluarga dalam budaya Batak.

3. Mangokkal Holi

Mangokkal Holi adalah tradisi Batak yang semakin jarang ditemukan. Ritual ini melibatkan penggalian makam leluhur untuk memindahkan tulang belulang mereka ke tempat baru. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada para leluhur.

4. Marari Sabtu

Marari Sabtu adalah ritual ibadah dalam Ugamo Malim yang dilaksanakan di Bale Pasogit pada hari Sabtu. Ibadah ini dilakukan dengan penuh khusyuk dan keseriusan.

5. Sipaha Sada dan Sipaha Lima

Sipaha Sada adalah perayaan tahun baru dalam agama Parmalim yang juga menandai kelahiran tokoh suci. Sebelumnya, warga Parmalim menjalani puasa satu hari satu malam tanpa makan atau minum, diakhiri dengan ritus mangan napaet (makan makanan pahit). Pada hari perayaan, dilakukan ritual Sipaha Lima dengan menggelandang seekor kerbau sebagai kurban. Ritual ini melibatkan musik tradisional Batak Toba, seperti Ogung Sabangunan, dan tarian manortor untuk mengiringi penyerahan sesembahan kepada Tuhan.

6. Sigale-gale

Sigale-gale adalah patung kayu yang menari diiringi musik Batak, dikenal dari Pulau Samosir. Dulu, Sigale-gale dapat menari sendiri, tetapi kini digerakkan oleh manusia. Pertunjukan ini dipopulerkan oleh Jatiman Sijabat, seorang anggota kelompok pemusik Sigale-gale pertama, dan mulai diperkenalkan kepada wisatawan pada tahun 1960.

Cerita Sigale-gale mengisahkan seorang anak yang dihukum menjadi batang kayu oleh orangtuanya karena tidak menaati perintah. Kisah ini menggambarkan pentingnya ketaatan anak dan kebijaksanaan orang tua. Untuk mengatasi kesedihan, orangtuanya mengukir kayu tersebut menjadi Sigale-gale dan menggelar pertunjukan musik sebagai bentuk penghiburan.

Saat ini, atraksi Sigale-gale juga dipertontonkan di Museum Huta Bolon Simanindo dan Perkampungan Raja Siallagan, selain di Tomok.

7. Horja Bius

Horja Bius adalah ritual tradisional Batak Toba yang berusia ratusan tahun dan merupakan elemen penting dalam sistem kelembagaan masyarakat Toba. Ritual ini melibatkan musyawarah antara raja dan tetua adat untuk mengatur pemerintahan dan spiritual kampung. Horja Bius mencakup berbagai tahapan, seperti ulaon hahomion (ziarah ke makam leluhur), tortor tunggal panaluan, dan makharikkiri horbo (kurban kerbau), diakhiri dengan mangalahat horbo.

Di Desa Tomok, Horja Bius merupakan bagian dari Horas Samosir Festival, disajikan dalam bentuk teater kolosal. Ritual ini menghormati leluhur Ompu Raja Sidabutar, pendiri Kampung Tomok, dan mencerminkan keyakinan bahwa roh leluhur tetap ada dan mengawasi keturunannya.

Kain Ulos

Ulos adalah kain tenun tradisional Batak yang digunakan dalam berbagai upacara adat, termasuk pernikahan dan pemakaman. Kain ini memiliki makna simbolis dan digunakan untuk menunjukkan status sosial serta sebagai simbol kehormatan.

Selain tampil menawan saat dikenakan, kain Ulos juga memiliki berbagai jenis dengan makna yang berbeda-beda. Berikut ini adalah penjelasan mengenai makna dari berbagai jenis kain ulos.

1. Ulos Ragidup

Ulos Ragidup, atau sering disebut Ragi Hidup, melambangkan pola kehidupan dan pencapaian kebahagiaan. Dalam budaya Batak, ulos ini sering dijumpai dan terdiri dari tiga bagian utama. Bagian tengahnya berwarna merah dengan dua garis putih di ujung atas dan bawah, sementara dua strip merah di sisinya dijahit ke seluruh bagian, membentuk kain yang besar.

2. Ulos Ragi Hotang

Ulos Ragi Hotang adalah kain tradisional Batak yang sering dipakai dalam upacara pernikahan, melambangkan ikatan antara kedua pengantin, mirip dengan simbolisasi rotan atau hotang. Biasanya, ulos ini disampirkan di bahu kedua pengantin dan juga digunakan saat kelahiran bayi laki-laki.

3. Ulos Bintang Maratur

Ulos Bintang Maratur adalah kain tradisional Batak yang melambangkan kegembiraan, kepatuhan, kekeluargaan, dan kekayaan. Biasanya dipakai dalam acara khusus seperti perayaan kehamilan atau peresmian rumah baru. Ulos ini ditandai dengan pola garis-garis yang menyerupai bintang, simbol dari kepatuhan dan kerukunan dalam budaya Batak.

4. Ulos Sibolang

Ulos Sibolang adalah kain tradisional Batak yang sering dipakai dalam berbagai upacara adat. Memiliki warna biru dengan pola menyerupai mata panah, ulos ini biasanya digunakan sebagai selendang. Selain itu, Ulos Sibolang juga memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteksnya dapat digunakan dalam upacara pernikahan atau sebagai simbol duka cita. Ulos putih sering dipakai untuk pernikahan, sedangkan ulos hitam digunakan dalam suasana berduka.

5. Ulos Mangiring

Ulos Mangiring adalah kain tradisional Batak yang melambangkan kesuburan dan harapan untuk generasi penerus keluarga. Selain sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Batak, ulos ini juga berfungsi sebagai parompa atau kain gendongan dan bisa dipakai sebagai selendang.

Tarian Tor-Tor

Tarian Tor-Tor adalah tarian tradisional dari suku Batak di Sumatera Utara, termasuk daerah seperti Humbang Hasundutan, Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Toba. Sejak ratusan tahun lalu, tarian ini telah dipertunjukkan dalam berbagai upacara perayaan dan ritual. Awalnya, Tor-Tor merupakan tarian sakral yang dipentaskan dalam upacara-upacara seperti kesembuhan dan kematian. Saat ini, Tor-Tor tetap menjadi elemen penting dalam budaya adat suku Batak.

Marga dan Sistem Kekerabatan

Dalam masyarakat Batak, marga adalah kelompok keluarga besar yang berfungsi sebagai unit sosial utama, menentukan identitas dan tanggung jawab keluarga. Marga berfungsi dalam pernikahan dan upacara adat. Sistem kekerabatan Batak adalah patrilineal, di mana garis keturunan dan warisan mengikuti jalur ayah. Pernikahan umumnya dilakukan antar marga berbeda untuk menjaga hubungan sosial. Marga dan sistem kekerabatan mengatur berbagai aspek kehidupan adat, termasuk upacara pernikahan dan pemakaman.

Ruma Bolon

Ruma Bolon adalah rumah adat Batak Toba dengan atap tinggi berbentuk melengkung, terbuat dari kayu dan bambu. Fungsinya sebagai tempat tinggal keluarga besar dan pusat kegiatan adat. Rumah ini melambangkan status sosial dan hubungan dengan leluhur. Biasanya digunakan untuk upacara adat dan pertemuan komunitas.

Batu Parsidangan

Batu Parsidangan adalah batu besar yang digunakan untuk sidang adat Batak. Batu ini menjadi tempat berkumpulnya tetua adat untuk memutuskan perkara dan menyelesaikan sengketa. Terletak di desa Ambarita, Batu Parsidangan juga digunakan dalam upacara adat, melambangkan keadilan dan kekuatan hukum adat.

Pesta Horta

Pesta Horta adalah perayaan adat Batak Toba untuk merayakan hasil panen yang melimpah. Acara ini melibatkan doa, persembahan makanan, dan tarian tradisional. Pesta Horta diadakan di komunitas sebagai ungkapan syukur dan untuk mempererat hubungan sosial.

Itulah informasi tentang tradisi di Danau Toba. Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Sumatera Utara.

Disamping itu, jika Anda sedang berada di Sumatera Utara, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Mas Cabang Sumatera Utara. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Sumatera Utarapada halaman berikut:

1. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Kisaran

2. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Padang Sidempuan

3. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Pematang Siantar

4. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Rantau Prapat

5. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Agency Medan

6. Asuransi Sinar Mas Cabang Medan

7. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Agency Dolok Sanggul

8. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Agency Tebing Tinggi

Sumber:

  1. https://sumut.idntimes.com/news/sumut/prayugo-utomo-1/7-upacara-adat-batak-yang-harus-diketahui-milennials.
  2. https://www.idntimes.com/life/inspiration/alya-fatika/ragam-kain-ulos-dan-maknanya-c1c2.
  3. https://www.gramedia.com/literasi/tari-tor-tor/.