Pakaian Adat Papua: Mengungkap Identitas dan Tradisi Suku-Suku di Ujung Timur Indonesia
Pakaian adat adalah penanda identitas budaya suatu suku atau masyarakat. Di Indonesia, beragam jenis pakaian adat memancarkan keindahan dan keunikan setiap daerah. Salah satu yang menonjol adalah pakaian adat Papua, yang tidak hanya memperlihatkan kekayaan budaya, tetapi juga mencerminkan hubungan erat dengan alam, tradisi, dan nilai-nilai spiritual suku-suku di sana.
Papua, terletak di ujung timur Indonesia, memiliki beragam suku dengan pakaian adat yang berbeda-beda. Nama-nama pakaian adat Papua sering kali menggambarkan identitas dan karakteristik suku-suku tersebut.
1. Koteka
Koteka adalah pakaian adat Papua yang menutupi kemaluan pria, sementara bagian tubuh lainnya dibiarkan terbuka. Secara harfiah, "koteka" berarti pakaian, dan juga dikenal sebagai horim atau bobbe.
Terbuat dari kulit labu air yang dikeringkan, koteka memiliki bentuk panjang seperti selongsong dengan ujung meruncing. Diikatkan di pinggang dengan tali, koteka dipakai tegak untuk pria perjaka, sedangkan yang berstatus sosial tinggi memakainya miring ke kanan.
Ukuran koteka, yang bervariasi antara suku, disesuaikan dengan aktivitas. Koteka pendek dikenakan untuk kegiatan sehari-hari, sedangkan koteka panjang untuk acara adat. Misalnya, suku Yali lebih menyukai koteka panjang, sedangkan suku Triom umumnya menggunakan koteka berbentuk dua labu.
Pada tahun 1950, kampanye untuk mengganti koteka dengan celana pendek dimulai, namun penggunaan koteka masih bertahan, terutama di Lembah Baliem. Saat ini, koteka sering dipakai di tempat umum, meskipun ada pembatasan penggunaannya.
Koteka juga dijual sebagai cinderamata dan masih umum ditemukan di pegunungan, seperti Wamena. Meskipun istilah koteka sudah dikenal luas, penting untuk memahami maknanya sebagai pakaian tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, dengan setiap suku memiliki ciri khasnya masing-masing.
2. Baju Kurung
Baju kurung adalah pakaian adat Papua yang dikenakan oleh wanita sebagai atasan, terbuat dari kain beludru. Dipengaruhi oleh budaya luar, baju kurung populer di kalangan perempuan di Manokwari dan banyak ditemukan di Papua Barat untuk acara adat.
Wanita biasanya memadukan baju kurung dengan rok rumbai dan menambahkan aksesoris seperti rumbai bulu di pinggang, lengan, dan leher. Untuk melengkapi penampilan, mereka juga mengenakan gelang dan kalung dari biji-bijian serta penutup kepala dari bulu burung kasuari.
Saat ini, baju kurung dan rok rumbai sering digunakan dalam festival dan pagelaran budaya, meskipun sebelumnya tidak terbatas pada upacara adat saja. Baju ini merupakan pakaian umum yang dipakai oleh berbagai suku di Papua.
3. Rok Rumbai
Rok rumbai adalah bawahan dalam pakaian adat Papua yang umumnya digunakan wanita, dipasangkan dengan baju kurung. Terbuat dari daun sagu yang dikeringkan dan dirajut, rok ini sering dipakai oleh suku di pegunungan tengah dan pesisir, seperti Yapen, Sentani, dan Biak Numfor.
Meski biasanya untuk wanita, pria Papua juga mengenakan rok rumbai pada acara adat, biasanya dipadukan dengan koteka dan tato alami. Pria umumnya bertelanjang dada, memakai celana rumbai dari daun sagu, dan aksesoris seperti gelang dan kalung dari taring babi atau bulu burung cendrawasih.
4. Pakaian Sali
Pakaian Sali adalah pakaian adat Papua yang menandai status lajang seorang gadis. Hanya wanita lajang yang boleh mengenakan pakaian ini; wanita yang sudah menikah tidak diperbolehkan memakainya. Baju Sali dapat digunakan dalam aktivitas sehari-hari dan terbuat dari kulit pohon atau daun sagu yang dikeringkan, biasanya memilih kulit pohon berwarna coklat agar tampil menarik.
Saat dipakai, pakaian Sali memberikan kesan seperti kain jahitan. Cara mengenakannya adalah dengan melilitkan pakaian di sekitar tubuh, memastikan bagian dalam lebih panjang daripada bagian luar. Pakaian ini umum digunakan oleh gadis-gadis dari Suku Biak, Nafri, dan Sentani, dan hingga kini peruntukannya tetap sama, yaitu membedakan wanita lajang dari yang telah menikah.
5. Pakaian Adat Yokal
Pakaian adat Yokal adalah pakaian khusus bagi wanita Papua yang sudah menikah. Pakaian ini terbuat dari kulit pohon berwarna coklat tanah atau kemerahan, yang dianyam dan dililitkan mengelilingi tubuh. Awalnya, Yokal hanya dipakai dalam upacara adat, tetapi kini juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat di Papua Barat.
Pakaian Yokal mencerminkan status perkawinan, dan hanya boleh dikenakan oleh wanita yang telah menikah, menjadikannya simbol penting dalam budaya Papua.
6. Baju Kain Rumput
Baju kain rumput adalah pakaian adat yang telah mendapatkan sentuhan modern, dapat dipakai oleh pria maupun wanita. Pakaian ini terbuat dari pucuk daun sagu kering yang dipanen saat air laut pasang.
Setelah dikeringkan, daun sagu direndam sebelum dianyam. Proses penganyaman menggunakan alat berupa kayu sepanjang satu meter untuk mengaitkan ujung-ujung tali yang terbuat dari rumput kering yang dipilin.
7. Baju kurung Papua
Baju Kurung adalah pakaian tradisional Papua yang dipengaruhi oleh budaya luar dan berfungsi sebagai pakaian adat modern. Pakaian ini terutama dikenakan oleh wanita, terutama di sekitar Manokwari.
Baju Kurung terbuat dari kain beludru dan biasanya dihiasi rumbai bulu di leher, lengan, atau pinggang. Umumnya, baju ini dipadukan dengan rok rumbia dalam acara adat.
Wanita Papua sering menambahkan aksesoris seperti gelang dan kalung yang terbuat dari biji-bijian alami yang dirangkai. Mereka juga mengenakan penutup kepala dari bulu burung kasuari untuk melengkapi penampilan.
Fungsi Baju Adat
Baju adat Papua memiliki berbagai ciri khas dan fungsi yang berbeda. Misalnya, koteka berfungsi menutup alat kelamin pria dewasa, sedangkan pakaian Yokal dan Sali menunjukkan status perkawinan wanita.
Selain itu, baju kurung dan rok rumbai sering digunakan dalam acara adat. Belakangan, keduanya juga dijadikan kostum foto pre-wedding untuk merayakan keanekaragaman budaya Nusantara, seperti yang ditunjukkan pasangan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Itulah informasi seputar Pakaian Adat Papua. Apakah Anda semakin tertarik berkunjung ke Papua? Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Papua.
Disamping itu, jika Anda sedang berada di Papua, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Cabang Papua. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Papua pada halaman berikut:
1. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Jayapura
2. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Biak
3. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Merauke
Perkuat rasa cintamu pada Indonesia dengan menambah wawasan budaya nusantara di saluran whatsapp ini.
Sumber:
- "Mengenal Pakaian Adat Papua, Keunikan dan Filosofinya", https://lifestyle.bisnis.com/read/20230622/104/1668111/mengenal- pakaian-adat-papua-keunikan-dan-filosofinya.
- https://www.gramedia.com/literasi/pakaian-adat-papua/
- https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/nbw0OYmk- pakaian-adat-papua-jenis-keunikan-hingga-filosofinya.
- https://www.traveloka.com/id-id/explore/destination/mengenal- kebudayaan-lewat-baju-adat-papua-acc/327094.