Tradisi Saparan: Merayakan Budaya dan Sejarah Masyarakat Jawa
Masyarakat Jawa memiliki beragam tradisi untuk memperingati momen-momen penting, salah satunya adalah Saparan. Tradisi Saparan ini biasanya dilaksanakan pada bulan Sapar, yang merupakan bulan kedua dalam kalender Jawa.
Tradisi ini merupakan hasil dari penciptaan, pengalaman, dan ekspresi manusia yang kompleks, mencakup berbagai unsur seperti pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, dan adat istiadat.
Saparan, yang juga dikenal dengan istilah Bekakak, adalah tradisi Jawa yang dilaksanakan untuk mengenang jasa Ki Wirosuto, seorang abdi dalem kesayangan Sri Sultan Hamengkubuwono I. Konon, Ki Wirosuto hilang secara misterius bersama istrinya saat mencari batu gamping di Gunung Gamping. Upacara ini dilaksanakan pada bulan Safar dalam kalender Jawa.
Jadi, apa sebenarnya tradisi Saparan? Simak penjelasannya di bawah ini.
Tradisi Saparan Masyarakat Jawa
Tradisi Saparan dilaksanakan oleh masyarakat Jawa, baik di Jawa Timur maupun Jawa Tengah, namun setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri dengan proses yang berbeda.
Nama "Saparan" berasal dari kata "shafar", yang merupakan nama bulan dalam kalender Jawa. Oleh karena itu, tradisi ini dilaksanakan setiap bulan Safar. Bulan Safar adalah bulan kedua dalam kalender Hijriyah Islam, yang dianggap memiliki keunikan tersendiri dalam mitos masyarakat.
Tradisi Saparan adalah bentuk selamatan atau syukuran yang diharapkan dapat mendatangkan berkah dan rezeki serta menjauhkan dari malapetaka.
Bentuk Pelestarian Tradisi Saparan
Setiap daerah memiliki cara yang berbeda dalam melestarikan tradisi Saparan, namun tujuannya tetap sama, yaitu melestarikan budaya daerah dan sebagai wujud rasa syukur.
1. Kirab Budaya
Kirab Budaya Kirab budaya merupakan salah satu prosesi penting dalam tradisi Saparan, di mana masyarakat berbondong-bondong melakukan kirab keliling dengan mengusung gunungan hasil bumi.
2. Arak Tumpeng
Arak Tumpeng Arak tumpeng adalah bentuk pelestarian tradisi Saparan di mana masyarakat desa mengarak tumpeng berisi hasil bumi dan kemudian membagikannya kepada seluruh masyarakat.
3. Pagelaran Pewayangan
Pagelaran Pewayangan Sehari sebelum Saparan, sering kali diadakan pagelaran pewayangan, pertunjukan wayang kulit yang populer di berbagai daerah.
4. Larung Sesaji
Larung Sesaji Di daerah pantai, masyarakat melaksanakan tradisi Saparan dengan melakukan larung sesaji. Sesaji yang dilarungkan biasanya berupa buah-buahan, ayam ingkung, dan kepala sapi yang dihiasi dengan bunga setaman, menyan, dan payung.
Pentingnya Melestarikan Tradisi Saparan
- Tradisi Saparan merupakan warisan turun-temurun dari nenek moyang yang memiliki nilai historis yang berharga, mampu membangun generasi di masa depan.
- Tradisi Saparan memberikan legitimasi terhadap keyakinan dan pandangan hidup berdasarkan aturan yang sudah ada dan ditetapkan sebelumnya.
- Tradisi Saparan mempererat hubungan silaturahmi antar masyarakat, memperkuat pemahaman terhadap tradisi keagamaan, serta mengokohkan loyalitas.
- Tradisi ini juga dianggap memberikan solusi terhadap kekecewaan, keluhan, dan ketidakpuasan dalam kehidupan, serta melindungi dari kesialan dan bencana.
Dengan demikian, penting untuk terus melestarikan tradisi Saparan sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas dan kehidupan masyarakat.
- Sahutain: Menghentikan atau menghindari dua perkara, yaitu sifat lacur dan menyeleweng.
- Sakhatain: Menghilangkan dua perkara, yaitu watak hewan dan sifat setan.
- Sakhotain: Menanamkan dua perkara, yaitu memelihara budi suci atau budi luhur yang selalu mendambakan diri kepada Tuhan.
- Sekati: Setimbang, yaitu orang hidup harus bisa menimbang atau menilai hal-hal yang baik dan buruk.
- Sekat: Batas, yaitu orang hidup harus membatasi diri untuk tidak berlaku jahat.
Itulah informasi tentang Tradisi Saparan di Yogyakarta. Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Yogyakarta.
Disamping itu, jika Anda sedang berada di Yogyakarta, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Mas Cabang Yogyakarta. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Yogyakarta pada halaman berikut:
1. Asuransi Sinar Mas Cabang Yogyakarta
2. PT. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Agency
Yogyakarta
3. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Agency
Yogyakarta
Sumber:
- "Mengenal Tradisi Saparan Masyarakat Jawa, Bentuk Rasa Syukur di Bulan Sapar" https://www.detik.com/jateng/budaya/d-6897990/mengenal-tradisi-saparan-masyarakat-jawa-bentuk-rasa-syukur-di-bulan-sapar.
- "Saparan, Tradisi Unik Masyarakat Jawa", https://www.kompasiana.com/drh8898/5bdf3370c112fe51fc5cded4/saparan-tradisi-unik-masyarakat-jawa.
- "5 Tradisi Jogja yang Masih Terlaksana hingga Sekarang, Wajib Saksikan!".https://www.idntimes.com/life/inspiration/senja-sandera/tradisi-jogja-c1c2.