Tradisi dan Kehidupan Suku Mandar: Merayakan Kekayaan Budaya Sulawesi Barat
Banyak orang mungkin belum mengenal Suku Mandar yang terdapat di Provinsi Sulawesi Barat. Sebagai provinsi yang terbilang baru, Sulawesi Barat resmi dibentuk pada 5 Oktober 2004 melalui Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2004, dengan Mamuju sebagai ibu kotanya.
Sebagian besar penduduk Sulawesi Barat berasal dari Suku Mandar (49,15 persen), diikuti oleh Toraja (13,95 persen), Bugis (10,79 persen), Jawa (5,38 persen), dan Makassar (1,59 persen), sementara sisanya terdiri dari suku-suku lain (19,15 persen). Masyarakat Mandar masih melestarikan berbagai tradisi yang menjadi identitas budaya mereka.
Berikut beberapa tradisi unik di Kota Mamuju:
1. Kalindaqdaq
Kalindaqdaq adalah tradisi orang Mandar yang menggunakan perumpamaan untuk menyampaikan keinginan kepada seseorang. Penyampaian ini sering kali berupa sindiran yang mampu mengejutkan lawan bicara. Kalindaqdaq juga dapat mengandung nuansa puisi, rayuan untuk wanita, serta motivasi bagi pejuang dalam perjuangan merebut wilayah kekuasaan para raja di tanah Mandar.
2. Sayyang Pattu’du
Sayyang Pattu’du, yang berarti "kuda menari," adalah tradisi syukuran bagi anak-anak yang telah mengkhatamkan Alquran sebanyak 30 juz. Tradisi ini ditandai dengan arakan keliling kampung, di mana kuda-kuda yang terlatih menari mengikuti irama musik pengiring. Selain untuk khataman Alquran, Sayyang Pattu’du juga dipersembahkan dalam acara pernikahan (tokaweng) dan untuk menyambut tamu kehormatan. Masyarakat Mandar meyakini hubungan erat antara khataman Alquran dan prosesi ini, sehingga banyak yang pulang kampung dari luar Sulawesi Barat untuk merayakannya.
Sayyang Pattu’du adalah atraksi khas masyarakat Sulawesi Barat, di mana kuda-kuda yang terlatih menari seiring irama musik. Tradisi ini merayakan anak yang telah menamatkan Al-Qur'an dan juga digunakan untuk menyambut tamu kehormatan serta sebagai atraksi wisata. Kuda-kuda tersebut dihiasi dengan berbagai aksesoris, menyerupai penari, dan mengikuti arak-arakan dengan anggun.
3. Perahu Sandeq
Perahu Sandeq adalah simbol kehebatan maritim Suku Mandar. Perahu bercadik ini digunakan oleh para pelaut ulung untuk mencari nafkah, bahkan menjangkau perairan terdalam. Sejarah mencatat bahwa Perahu Sandeq mampu berlayar hingga Malaysia, Singapura, Jepang, Australia, Amerika Serikat, dan Madagaskar. Sebagai warisan leluhur, Perahu Sandeq memiliki ciri khas yang membedakannya dari perahu bercadik lainnya, menjadikannya daya tarik wisatawan, terutama saat perayaan HUT Kemerdekaan RI.
4. Festival Sandeq Race
Festival Sandeq Race diadakan setiap tahun bertepatan dengan peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia. Festival ini menjadi daya tarik wisata di Sulawesi Barat, menarik banyak pengunjung untuk menyaksikan perlombaan perahu Sandeq dari Mamuju ke Makassar.
5. Parrawana (Rebana)
Masyarakat Mandar dikenal dengan tradisi uniknya, termasuk kegemaran memainkan alat musik rebana, yang disebut marrawana atau parrawana. Kegiatan ini dilakukan dalam acara pesta perkawinan atau khataman Alquran, dan berhubungan erat dengan tradisi Sayyang Pattu’du, di mana kuda dapat menari saat mendengar iringan rebana yang dimainkan dengan indah oleh orang Mandar.
6. Jepa
Jepa adalah makanan khas Mandar yang digunakan sebagai pengganti beras ketika terjadi gagal panen. Makanan ini juga sering dipilih oleh penderita diabetes. Terbuat dari ubi kayu, Jepa menjadi andalan nelayan Mandar yang melaut selama berbulan-bulan, karena daya tahannya yang lama. Cara pembuatannya melibatkan pengarutan dan pemerasan ubi kayu, yang kemudian dimasak di atas Panjepangan, sebuah alat masak dari tanah liat yang berbentuk piring.
7. Passayang-Sayang
Passayang-sayang adalah seni pertunjukan musik dan nyanyian tradisional dari Mandar. Pertunjukan ini menggunakan tiga gitar, dan sering kali mengekspresikan perasaan sayang dan kerinduan melalui lagu-lagu yang dinyanyikan. Komposisi pertunjukan minimal melibatkan dua penyanyi dan tiga pemain gitar, dengan pola irama yang bervariasi. Para penampil mengenakan kostum adat Mandar lengkap dengan aksesorisnya.
Itulah informasi seputar Tradisi di Mamuju. Apakah Anda semakin tertarik berkunjung ke Mamuju? Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Mamuju.
Disamping itu, jika Anda sedang berada di Mamuju, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Cabang Mamuju. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Mamuju pada halaman berikut:
Asuransi Sinar Mas Cabang Mamuju
Perkuat rasa cintamu pada Indonesia dengan menambah wawasan budaya nusantara di saluran whatsapp ini.
Sumber:
- https://mtsn1polman.sch.id/mengenal-5-tradisi-unik-suku-mandar-di- sulawesi-barat/
- https://fajar.co.id/2024/02/07/mengenal-tradisi-unik-di-suku-mandar- kalindaqdaq-hingga-sayyang-pattudu/2/
- "Mengenal 6 Tradisi Daerah Sulawesi Barat yang Tak Banyak Orang Tahu": https://www.idntimes.com/science/discovery/anoraga-ilafi/mengenal-6- tradisi-daerah-sulawesi-barat-c1c2.