October 11, 2024

Menggali Sejarah dan Keunikan Enting-enting Gepuk, Camilan Khas Salatiga

Kota Salatiga, Jawa Tengah, memiliki camilan khas yang manis dan renyah, yaitu Enting-enting Gepuk, yang ternyata menyimpan sejarah menarik. Sebagai kota kecil yang terletak di antara Kabupaten Boyolali, Semarang, dan Magelang, Salatiga mungkin tidak seluas kota-kota sekitarnya, tetapi kekayaan kulinernya sangat beragam. Untuk hidangan berat, misalnya, terdapat soto esto, gecok kambing, dan sate sapi suruh. Keanekaragaman budaya di Salatiga, yang dipengaruhi oleh berbagai bangsa asing yang pernah singgah, turut membentuk perkembangan kuliner kota ini.

Salah satu camilan yang menjadi favorit orang-orang Salatiga adalah enting-enting gepuk. Camilan ini menawarkan rasa gurih kacang yang khas, sedikit manis, renyah, dan langsung lumer di mulut. Sempurna sebagai teman minum kopi di pagi atau sore hari. Tidak hanya populer di kota asalnya, Enting-enting Gepuk kini juga tersedia di berbagai toko dan swalayan di seluruh Indonesia, serta bisa dipesan secara online.

Apa Itu Enting-enting Gepuk Salatiga?

Enting-enting Gepuk adalah camilan khas Salatiga yang terbuat dari kacang tanah, gula pasir, air, dan vanili, dengan bentuk prisma segitiga sama kaki yang dibungkus kertas, menjadi ciri khasnya.

Nama "gepuk" berasal dari proses pembuatannya, di mana bahan-bahan ditumbuk hingga halus dan tercampur rata. Camilan ini memiliki cita rasa manis, gurih, dan renyah, dengan aroma kacang tanah yang kuat, tanpa tambahan bahan pengawet atau pewarna.

Enting-enting Gepuk terdiri dari dua lapisan: lapisan kulit dan lapisan isi. Lapisan kulit bertekstur lebih keras dan renyah, dengan rasa manis yang dominan karena kandungan gulanya lebih tinggi. Sedangkan lapisan isi terbuat dari kacang tanah yang telah dihaluskan.

Saat ini, Enting-enting Gepuk hadir dalam berbagai varian rasa, seperti durian, jeruk, coklat, dan jahe. Ada juga varian yang menggunakan gula merah, memberikan rasa yang lebih ringan dibandingkan gula pasir. Selain itu, terdapat variasi dengan tambahan bahan seperti wijen dan ampas kelapa, memberikan sensasi rasa yang unik.

Sejarah Enting-enting Gepuk

Enting-enting Gepuk pertama kali dibuat pada tahun 1929 oleh Khoe Tjong Hok, seorang warga Tionghoa yang tinggal di Salatiga. Awalnya, produksi dilakukan di Klenteng di Jalan Sukowati Salatiga, tanpa merek yang khas pada produk ini.

Karena produksi awalnya dilakukan di dalam klenteng, merek enting-enting gepuk ini diberi nama "Klenteng & 2 Hoolo," dengan tulisan "Khoe" pada hoolo kanan dan "Xiong Di Jie Mai" pada hoolo kiri. Nama tersebut melambangkan hubungan persaudaraan antara Khoe dan Xiong Di Jie Mai, mencerminkan bahwa produksi ini merupakan usaha keluarga Khoe. Hoolo sendiri adalah sebutan dalam budaya Tionghoa untuk kendi berbentuk labu.

Setelah Khoe Tjong Hok wafat, produksi enting-enting gepuk tidak lagi diizinkan dilakukan di dalam klenteng. Usaha ini kemudian dilanjutkan secara mandiri oleh keempat anaknya, yang tetap menggunakan merek "Klenteng & 2 Hoolo." Hingga kini, warga Salatiga masih dapat menemukan produk dengan merek ini di berbagai tempat.

Perkembangan Enting-enting Gepuk

Pada awalnya, Enting-enting Gepuk dikemas menggunakan klobot (kulit jagung) dan dijual secara sederhana dengan tampah dan blek atau kaleng, dengan cakupan penjualan yang terbatas di sekitar kampung.

Namun, kini kemasannya telah berubah menjadi lebih modern menggunakan kertas, dan produk ini dipasarkan di berbagai pusat oleh-oleh. Enting-enting Gepuk telah merambah pasar di berbagai kota di sekitar Salatiga, seperti Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali, hingga Solo.

Perkembangannya pun pesat. Salah satu anak Khoe Tjong Hok bahkan menjadi produsen terbesar di Salatiga. Awalnya hanya berupa industri rumahan, usaha ini kini berkembang menjadi industri menengah, didorong oleh tingginya permintaan pasar terhadap oleh-oleh dan makanan ringan.

Proses Pembuatan Enting-enting Gepuk

Proses pembuatan Enting-enting Gepuk sejak tahun 1929 hingga kini tetap dipertahankan untuk menjaga cita rasa autentik, sebagai warisan resep dari Khoe Tjong Hok. Satu-satunya perubahan yang terjadi adalah penggunaan alat-alat modern dalam produksi untuk memenuhi meningkatnya permintaan pasar akan camilan khas Salatiga ini.

Secara umum, proses dimulai dengan pemilihan kacang tanah berkualitas terbaik, yang kemudian diayak untuk memisahkan kacang dari kulit arinya. Setelah itu, kacang disangrai untuk mengurangi kadar minyaknya, sebuah langkah penting untuk mencapai kematangan yang sempurna. Penyesuaian suhu api saat penyangraian sangat krusial, dan hanya pengalaman yang bisa memastikan tingkat kematangan yang tepat.

Setelah matang, kacang didinginkan dan dibagi menjadi dua bagian, dimana satu bagian digunakan untuk lapisan kulit enting-enting, dan bagian lainnya dijadikan isian. Proses berikutnya adalah membuat karamel dengan memasak gula pasir dan air hingga berwarna kekuningan, kemudian kacang yang sudah disangrai dicampurkan dengan karamel tersebut. Campuran ini didinginkan sebelum masuk tahap pengepukan.

Adonan kacang dan karamel kemudian digepuk di atas landasan menggunakan alat gepuk dari kayu sawo berbentuk silinder. Proses pengepukan memerlukan keahlian, karena tekanan yang terlalu keras dapat membuat kacang mengeluarkan minyak, yang akan memengaruhi daya tahan enting-enting.

Tahap selanjutnya adalah mencetak adonan menjadi bentuk segitiga, menggunakan dua bilah kayu yang diposisikan miring untuk membentuk segitiga. Setelah dicetak, adonan dipotong kecil sesuai ukuran kemasan. Proses pengemasan masih dilakukan secara tradisional, dengan membungkus enting-enting gepuk menggunakan kertas berbentuk kotak, lalu melipatnya menjadi segitiga.

Berikut adalah tahapan pembuatannya:

  1. Kacang tanah yang sudah dikupas disangrai hingga matang.
  2. Kacang ditumbuk atau digiling; bagian yang lebih kasar dicampur ke dalam adonan, sedangkan bagian yang lebih halus digunakan sebagai isian.
  3. Kacang yang menjadi campuran adonan dimasak dengan gula yang telah dilelehkan menjadi karamel sambil terus diaduk.
  4. Setelah matang, adonan didiamkan hingga hangat, lalu digepuk (ditumbuk).
  5. Adonan yang sudah gepuk dipipihkan, diisi dengan kacang halus, lalu dibentuk menjadi prisma segitiga sebelum dikemas.

Itulah informasi seputar Sejarah dan Keunikan Enting-enting Gepuk, Apakah Anda semakin tertarik untuk berkunjung ke Jawa Tengah dan menikmati enting-enting gepuk? Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Jawa Tengah

Disamping itu, jika Anda sedang berada di Jawa Tengah, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Mas Cabang Jawa Tengah. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Jawa Tengah pada halaman berikut:

1. Asuransi Sinar Mas Cabang Semarang

2. Asuransi Sinar Mas Cabang Solo

3. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Magelang

4. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Kudus

5. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Pekalongan

6. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Purwokerto

7. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Tegal

8. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Cilacap

9. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Agency Solo

10. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Agency Adiwerna - Tegal

Sumber:

  1. "Sejarah Enting-enting Gepuk, Dulu Dibuat di Kelenteng dan Dibungkus Klobot" https://www.detik.com/jateng/kuliner/d-7069654/sejarah-enting-enting-gepuk-dulu-dibuat-di-kelenteng-dan-dibungkus-klobot.
  2. https://gastronomy.salatiga.go.id/enting-enting-gepuk-cap-klenteng-dan-2-hoolo/.
  3. "Enting-Enting Gepuk, Camilan Favorit Khas Salatiga" https://www.kompasiana.com/randomnesscorner/63c43fc4040c8722e9210f22/enting-enting-gepuk-camilan-favorit-khas-salatiga.