January 06, 2025

Mengenal Rumah Adat Bangka Belitung: Struktur, Filosofi, dan Ciri Khas

Indonesia terkenal dengan kekayaan budaya dan adat istiadatnya. Setiap suku di tanah air memiliki ciri khas, yang salah satunya dapat terlihat dari rumah adatnya. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pun memiliki rumah adat yang unik. Rumah adat di daerah ini mencerminkan pengaruh budaya Tionghoa, ditandai dengan atap melengkung yang menyerupai pelana kuda.

Struktur Rumah Adat di Bangka Belitung

Rumah adat Bangka Belitung adalah salah satu rumah tradisional yang mengadopsi berbagai desain, termasuk desain khas Rumah Adat Melayu. Untuk memahami struktur rumah adat ini secara menyeluruh, berikut adalah penjelasan lengkapnya.

Rumah adat Bangka Belitung memanfaatkan bahan-bahan alam dari sekitar lokasi pembangunan. Bahan-bahan ini dikenal memiliki ketahanan yang baik terhadap perubahan cuaca. Lantai dan tiang rumah umumnya terbuat dari kayu, dengan struktur yang terdiri dari sembilan tiang dan satu tiang utama di tengah bangunan. Tiang utama ini dibuat dari kayu berkualitas tinggi untuk menopang beban bangunan dengan baik.

Lantai rumah biasanya juga terbuat dari kayu, sementara atapnya dibuat dari rumbia dan ijuk, yang efektif menahan air agar tidak masuk ke dalam rumah.

Contoh Rumah Adat di Bangka Belitung

1. Rumah Rakit

Rumah adat Bangka Belitung mengadopsi berbagai desain, termasuk desain khas Rumah Adat Melayu. Salah satu yang paling terkenal adalah rumah rakit, yang sudah ada sejak masa Kerajaan Sriwijaya. Dulunya, rumah ini digunakan sebagai tempat singgah bagi pengunjung dari berbagai negara dan juga berfungsi sebagai gudang barang dagangan Belanda.

Nama "rumah rakit" berasal dari bentuknya yang dibangun di atas rakit. Masyarakat setempat meyakini bahwa sungai adalah sumber mata pencaharian dan kehidupan. Rumah rakit terbuat dari bambu manyan dan balok kayu, dengan dinding dari papan kayu atau cacahan bambu yang dianyam. Atapnya menggunakan daun nipah kering yang diikat dengan rotan. Meskipun berada di atas air, rumah ini cukup kuat dan menguntungkan sebagai tempat tinggal, umumnya terdiri dari dua ruangan: satu untuk tidur dan satu untuk aktivitas sehari-hari.

Filosofi Rumah Rakit

Bangka Belitung, yang terdiri dari Pulau Bangka, Pulau Belitung, dan pulau kecil lainnya, memiliki 40 persen wilayah perairan. Masyarakatnya membangun rumah di atas air untuk beradaptasi. Rumah rakit dipengaruhi oleh rumah tradisional Palembang, di mana pada masa lalu warga asing, termasuk Tionghoa, dilarang membangun di daratan, sehingga mereka mendirikan rumah di sepanjang Sungai Musi.

Pendirian rumah rakit memerlukan musyawarah antara suami istri, orang tua, dan tetangga untuk saling menghormati.

2. Rumah Adat Limas

Rumah Limas adalah rumah adat Bangka Belitung yang diadaptasi dari Sumatera Selatan, dengan gaya Eropa yang dipengaruhi oleh kolonialisme. Terbuat dari kayu unglen atau merbau, rumah ini memiliki atap genting tanah liat yang mencerminkan status sosial pemiliknya. Pemilik umumnya berasal dari keturunan Kesultanan Palembang, pejabat Hindia Belanda, dan saudagar kaya. Saat ini, rumah ini semakin langka karena bahan penyusunnya sulit ditemukan.

Ciri Khas

Rumah Limas dikenal dengan dua tangga di sisi, serta lantai bertingkat atau bengkilas, di mana ruangan tertinggi digunakan untuk hajatan dan tamu istimewa.

Bagian-Bagian Rumah

Rumah ini memiliki beberapa ruangan, antara lain:

  • Kekijing Pertama: Ruang untuk menerima tamu.
  • Kekijing Kedua: Tempat berkumpul laki-laki.
  • Kekijing Ketiga: Ruang untuk tamu tua.
  • Kekijing Keempat: Ruang untuk tamu terhormat.
  • Kekijing Kelima: Ruangan terluas, terbagi menjadi area keluarga dan balai musyawarah.

Filosofi

Rumah Limas memiliki lima tingkatan yang melambangkan jenjang kehidupan, termasuk garis keturunan. Ornamen di atap, berupa handuk dan melati, melambangkan kerukunan dan keagungan.

3. Rumah Panggung

Rumah panggung adalah rumah adat Bangka Belitung yang menggabungkan gaya Melayu awal, Melayu Bubungan, dan Melayu Bubungan Limas. Dikenal dengan sembilan tiang penyangga, satu tiang utama terletak di tengah sebagai fondasi. Atapnya tinggi dan sedikit miring, sementara dinding terbuat dari pelepah pisang atau papan kayu.

Ciri Khas

Rumah ini menggunakan bahan alami seperti kayu, bambu, dan alang-alang. Jendela yang banyak dan dinding yang dibiarkan alami tanpa cat mencerminkan kesederhanaan dan persatuan masyarakat Bangka Belitung.

Filosofi

Larangan penggunaan cat melambangkan kesetaraan dan kesejahteraan, menegaskan pentingnya kesederhanaan dalam masyarakat.

Bagian-Bagian Rumah

Umumnya terdiri dari empat bagian:

  • Ruang Depan: Untuk menjamu tamu.
  • Ruang Induk: Tempat berkumpul keluarga.
  • Los: Penghubung antara ruang keluarga dan kamar.
  • Ruang Belakang: Untuk memasak, makan, dan penyimpanan.
  • Beberapa rumah hanya memiliki dua ruangan: ruang induk dan ruang depan.

Itulah informasi seputar Rumah Adat Bangka Belitung. Apakah Anda semakin tertarik berkunjung ke Kepulauan Bangka Belitung? Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Kepulauan Bangka Belitung.

Disamping itu, jika Anda sedang berada di Kepulauan Bangka Belitung, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Cabang Bangka Belitung. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Bangka Belitung pada halaman berikut:

1. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Pangkalpinang

2. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Bangka Belitung

Sumber:

  1. https://kilasdaerah.kompas.com/babel/read/2023/
    11/28/173425627/7-destinasi-wisata-di-bangka-belitung-yang-wajib-dikunjungi.
  2. https://babel.inews.id/berita/15-tempat-menarik-di-pangkalpinang- bangka-belitung/all.
  3. https://tirto.id/rekomendasi-tempat-wisata-pangkalpinang-yang-hits- menarik-gZL7.