Keindahan Tarian Tradisional Nusa Tenggara Barat: Memperkenalkan Warisan Budaya yang Menawan
Tarian khas Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah daya tarik unik yang memukau untuk disaksikan, dengan setidaknya 10 tarian tradisional yang beragam. Tari-tarian ini dipentaskan dalam pertunjukan seni, acara adat, dan kegiatan pariwisata.
Berikut adalah beberapa tari tradisional dari NTB:
1. Tari Lenggo
Tari Lenggo (Mpaa Lenggo) berasal dari Bima sebagai warisan budaya Kerajaan Bima, melibatkan empat perempuan dan empat laki-laki berpakaian adat Kota Bima, dan biasanya dipentaskan untuk menyambut tamu resmi. Diciptakan oleh Datuk Raja Lelo dari Sumatera Barat, tari ini awalnya disebut tari Lenggo Melayu dan khusus untuk upacara adat Hanta Ua Pua. Tari Lenggo terbagi menjadi dua jenis: tari lenggo mone (penari pria) dan tari lenggo mbojo (penari wanita). Kesenian tradisional NTB lainnya adalah Maulid Adat Bayan, upacara memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, dengan prosesi unik menggunakan rantok bambu panjang dan pakaian adat Lombok.
2. Tari Gendang Beleq
Tari Gendang Beleq adalah kesenian tradisional Nusa Tenggara Barat yang menggabungkan tarian dengan permainan gendang beleq, alat musik besar suku Sasak yang dimainkan secara berkelompok. Tarian ini dianggap sebagai tradisi penting yang mewarisi budaya Kerajaan Selaparang Lombok dan berfungsi sebagai media penyebaran agama Islam, sering diselingi ceramah agama. Tari ini menggambarkan penabuh gendang dengan alat musik yang dibuat khusus oleh masyarakat setempat untuk menciptakan irama yang selaras.
3. Tari Buja Kadanda
Tari Buja Kadanda adalah tari tradisional asal Bima yang menggambarkan dua prajurit berperang dengan tombak dan perisai. Tarian ini berkembang di kalangan rakyat di luar Kerajaan dan digunakan untuk mengenang perjuangan prajurit dalam mempertahankan wilayah.
Tari ini dibawakan oleh dua penari laki-laki yang mengenakan kostum prajurit lengkap dengan senjata tombak dan perisai. Gerakan tariannya mirip dengan gerakan bela diri, sehingga memerlukan keahlian khusus. Juga dikenal sebagai Mpa’a Buja Kadanda, tarian ini diciptakan untuk menghargai jasa para prajurit Bima.
4. Tari Nguri
Tari Nguri adalah tarian kelompok yang dibawakan oleh penari wanita, menggambarkan keterbukaan masyarakat NTB. Tarian ini berfungsi sebagai penyambutan dan persembahan untuk tamu atau tokoh penting.
Gerakan Tari Nguri mencerminkan keramahan masyarakat Sumbawa, disampaikan melalui gerakan yang indah. Para penari mengenakan kostum berupa rok panjang, baju atau among pene, dan cipo cila (penutup kepala).
5. Tari Wura Bongi Monca
Tari Wura Bongi Monca adalah tarian tradisional dari suku Bima, NTB, yang menampilkan gerakan lemah gemulai sambil menaburkan beras kuning sebagai simbol harapan dan penghormatan. Tarian ini biasa dipersembahkan untuk menyambut tamu dalam acara adat Bima dan sering kali dijadikan hiburan.
Untuk menarikan tari ini, dibutuhkan empat hingga enam gadis, dan tarian ini telah berkembang sejak masa Kesultanan Abdul Khair Sirajuddin. Nama "Wura Bongi Monca" dalam bahasa Bima berarti "menabur beras kuning."
6. Tari Peresean
Tari Peresean merupakan tradisi untuk membuktikan kejantanan pria, di mana dua petarung Suku Sasak bertarung menggunakan tongkat pemukul dari bilah rotan. Kedua pepadu, sebutan bagi petarung, juga dilengkapi dengan tameng tebal dari kulit kerbau, yang dikenal sebagai Ende, untuk melindungi tubuh mereka.
7. Tari Oncer
Tari Oncer terdiri dari tiga bagian yang menggambarkan peperangan. Bagian pertama menceritakan pertempuran, sementara bagian kedua dan ketiga menampilkan peristiwa setelahnya, diakhiri dengan iringan gendang beleq.
8. Tari Tandang Mendet
Tari Tandang Mendet berasal dari zaman Kerajaan Selaparang dan menceritakan seorang prajurit yang berperang. Dalam tarian ini, para penari memegang tombak, kelewang (pedang), dan tameng, dan sering dipentaskan di daerah Sembalun.
9. Tari Pakon
Tari Pakon dipentaskan sebagai bentuk pengobatan bagi orang sakit yang tidak dapat disembuhkan secara medis. Tarian ini melibatkan laki-laki dan wanita belian yang berfungsi sebagai saluran kekuatan penyembuhan, dan sering dijumpai di Lenek, Lombok Timur.
10. Tari Gandrung Sasak
Tari Gandrung Sasak tidak hanya dipentaskan di Lombok, tetapi juga di Bali dan Banyuwangi. Tarian ini dibawakan oleh perempuan yang membawa kipas, mengelilingi panggung sambil mencari penonton laki-laki untuk diajak menari. Laki-laki yang ditepuk kipasnya dianggap diundang untuk bergabung dalam tarian.
11. Tari Tandak Gerok
Tari Tandak Gerok melibatkan berbagai kalangan, termasuk petani, nelayan, dan tukang, yang menggambarkan semangat gotong royong. Masyarakat Lombok Timur menampilkan tarian ini untuk mengekspresikan kegembiraan dan persatuan.
12. Tari Rudat
Tari Rudat adalah tarian bernuansa Islami yang biasanya ditampilkan dalam peringatan hari besar Islam, seperti Maulid Nabi, khitanan, Isra Mi'raj, dan khatam Al-Quran. Nuansa Islami terlihat dari kostum penari dan lagu pengiring, serta sejarahnya yang terkait dengan upaya ulama terdahulu dalam menyebarkan agama Islam.
Itulah informasi seputar Keindahan Tarian Tradisional Nusa Tenggara Barat. Apakah Anda semakin tertarik berkunjung ke Nusa Tenggara Barat? Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Nusa Tenggara Barat.
Disamping itu, jika Anda sedang berada di Nusa Tenggara Barat, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Cabang Mataram. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Mataram pada halaman berikut:
Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Mataram
Sumber:
- "10 Tari Tradisional Nusa Tenggara Barat, Tari Lenggo Hingga Tari Peresean" selengkapnya https://www.detik.com/bali/nusra/d-6631360/10- tari-tradisional-nusa-tenggara-barat-tari-lenggo-hingga-tari-peresean.
- "Inilah 10 Kesenian Asli NTB yang Memukau", https://ntb.idntimes.com/life/education/idn-times-hyperlocal/inilah-10- kesenian-asli-ntb-yang-memukau.
- https://www.cekaja.com/info/kesenian-tradisional-nusa-tenggara-barat.