March 18, 2025

Kabupaten Mamuju: Ibu Kota Sulawesi Barat dengan Warisan Sejarah dan Budaya

Kabupaten Mamuju adalah ibu kota provinsi Sulawesi Barat dan dihuni oleh Suku Mandar di pesisir serta Suku Kalumpang di pedalaman, yang menyimpan salah satu situs neolitik tertua di Indonesia. Pada akhir 2020, jumlah penduduknya mencapai 278.764 jiwa dan meningkat menjadi 286.699 jiwa pada pertengahan 2024.

Kabupaten ini juga mencakup Kepulauan Balabalakang, yang secara geografis lebih dekat dengan Kalimantan dan pernah diklaim oleh Kalimantan Timur. Mamuju termasuk salah satu dari tujuh ibu kota provinsi di Indonesia yang belum berstatus kota otonom.

Sejarah

Penetapan Hari Jadi Mamuju sebagai kabupaten di Sulawesi Selatan memerlukan proses panjang, melibatkan banyak tokoh, serta kajian sejarah yang menghasilkan beberapa versi waktu yang tepat. Untuk mencapai kesepakatan, HIPERMAJU dan PERSUKMA bersama Pemerintah Daerah Mamuju mengadakan seminar yang menetapkan tahun 1540 sebagai Hari Jadi Mamuju. Hasil ini kemudian diikuti dengan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah oleh Bupati.

Pada sidang paripurna 9 Agustus 1999, DPRD Mamuju menyetujui Ranperda tersebut setelah melewati pembahasan dan dengar pendapat dengan tokoh sejarah dan budayawan. Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 1999 resmi menetapkan tanggal 14 Juli 1540 sebagai Hari Jadi Mamuju.

Menurut laman resmi Pemerintah Kabupaten Mamuju, Kerajaan Mamuju terbentuk pada tahun 1540 dari penyatuan tiga kerajaan: Kurri-Kurri, Langgamonar, dan Managallang. Saat itu, Pelabuhan Kurri-Kurri menjadi persinggahan internasional Portugis. Mamuju menjadi kabupaten pada 4 Juli 1959, sesuai UU Nomor 29 Tahun 1959, dan ditetapkan sebagai ibu kota provinsi setelah pemekaran Sulawesi Barat dari Sulawesi Selatan pada 5 Oktober 2004, berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.

Dalam penjelasan Peraturan Daerah, disebutkan bahwa Hari Jadi Mamuju dipilih tidak hanya berdasarkan yuridis formal, melainkan juga untuk memberi nilai simbolis tentang identitas, harkat, dan budaya Mamuju. Tanggal 14 Juli dipilih karena tradisi Penduang Pitu yang dianggap penting oleh masyarakat Mamuju, serta tahun 1540 menandai terbentuknya Kerajaan Mamuju.

Simbol-simbol angka 7 juga penting dalam budaya Mamuju, seperti Pitu Babana Binanga (7 kerajaan di pesisir) dan Pitu Ulunna Salu (7 kerajaan di hulu).

Geografi Kabupaten Mamuju

Kabupaten Mamuju terletak antara 1º 38’ 110’’ hingga 2º 54’ 552’’ Lintang Selatan dan 110º 54’ 47’’ hingga 130º 5’ 35’’ Bujur Timur, di selatan garis khatulistiwa. Wilayah ini berbatasan dengan Kabupaten Mamuju Tengah di utara, Selat Makassar di barat, Provinsi Sulawesi Selatan di timur, serta Kabupaten Majene, Mamasa, dan Sulawesi Selatan di selatan. Mamuju meliputi wilayah daratan di Pulau Sulawesi serta Kepulauan Bala Balakang yang berbatasan dengan perairan Kalimantan. Luas wilayahnya mencapai 4.954,57 km², dengan 11 kecamatan.

Demografi Kabupaten Mamuju

Pada 2021, jumlah penduduk Mamuju mencapai 281.854 jiwa dengan 214.813 di usia kerja. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tercatat 70,24 persen dan Tingkat Pengangguran Terbuka 3,79 persen, dengan kepadatan penduduk 56,89 jiwa/km². Suku Mandar dan Kalumpang mendominasi populasi, bersama kelompok Bugis, Toraja, Makassar, dan Jawa.

Peristiwa Gempa 15 Januari 2021

Pada 15 Januari 2021, sekitar pukul 1.30 WITA, gempa berkekuatan Magnitudo 6,2 mengguncang Provinsi Sulawesi Barat. Pusat gempa berada sekitar 6 kilometer di Timur Laut Kabupaten Majene, dengan koordinat 2.98 LS dan 118.94 BT, pada kedalaman 10 kilometer. Kabupaten Majene dan Mamuju menjadi wilayah yang terdampak paling parah.

Menurut Kepala BPBD Sulawesi Barat, Darno Majid, gempa tersebut menewaskan 27 orang, terdiri dari 18 korban di Mamuju dan 9 di Majene. Banyak bangunan rusak, termasuk Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang roboh, menewaskan dua petugas keamanan. Selain itu, Maleo Town Square, sejumlah toko, swalayan, Rumah Sakit Mitra Manakarra, hotel, dan rumah-rumah warga mengalami kerusakan berat dan ringan akibat gempa tersebut.

Pemerintahan Kabupaten Mamuju

Sejak awal kemerdekaan, Kabupaten Mamuju telah dipimpin oleh sejumlah pejabat bupati, yaitu:

  1. Andi Paccoba Amrullah (1960–1964).
  2. Abdul Madjid Pattaropura (1964–1965).
  3. Abdul Wahab Azasi (1965–1969).
  4. H. Hapati Hasan B.A. (1969–1974 dan 1974–1979).
  5. Atik Soetedja (1979–1984).
  6. Musa Karim (1984–1989).
  7. Brigjen (Purn) H. Djuritno (1989–1994).
  8. H. Nurhadi Purnomo (1994–1999).
  9. H. Almalik Pababari (1999–2004).
  10. (Penjabat) Drs. H. Andi Muhammad Hatta Dai M.M. (2004–2005).
  11. Drs. H. Suhardi Duka M.M. (2005–2010 dan 2010–2015).
  12. (Pelaksana Harian) Drs. Muh. Daud Yahya M.Si. (8 Oktober 2015–18 November 2015).
  13. (Penjabat) Ir. Bebas Manggazali M.Si. (8 November 2015–17 Februari 2016).
  14. Drs. H. Habsi Wahid M.M. (17 Februari 2016–17 Februari 2021).
  15. Siti Sutinah Suhardi (26 Februari 2021–Petahana).

Itulah informasi seputar Sejarah dan Budaya Mamuju. Apakah Anda semakin tertarik berkunjung ke Mamuju? Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Mamuju.

Disamping itu, jika Anda sedang berada di Mamuju, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Cabang Mamuju. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Mamuju pada halaman berikut:

Asuransi Sinar Mas Cabang Mamuju

Perkuat rasa cintamu pada Indonesia dengan menambah wawasan budaya nusantara di saluran whatsapp ini.

Jelajah Nusantara

Sumber:

  1. https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Mamuju.
  2. "Profil Mamuju, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Barat ": https://regional.kompas.com/read/2022/11/21/
    115820578/profil-mamuju-ibu-kota-provinsi-sulawesi-barat?page=all.
  3. https://kominfomamuju.wordpress.com/about/
    sejarah-mamuju/