Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF) dulunya merupakan penyakit endemis yang berjangkit pada musim hujan. Namun, selain pada musim hujan, saat ini kasus DBD juga dapat ditemukan di musim kemarau.
Penyebab
Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh Virus Dengue. Virus Dengue merupakan anggota Genus Flavivirus dan terdiri dari 4 Serotipe. DEN-3 adalah serotipe terbanyak di Indonesia
Vektor
DBD dapat ditularkan oleh nyamuk:
- Aedes Aegypti.
- Aedes Albopictus.
Gejala Demam Berdarah Dengue
DBD yang disertai dengan sindrom renjatan atau shock (Dengue Shock Syndrome) adalah yang sangat berbahaya dan menyebabkan kematian karena shock akibat pendarahan.Tanda dan gejala klinis DBD bervariasi, mulai dari gejala ringan pada DD hingga berat pada DSS, yakni:
Masa inkubasi adalah 3 sampai 15 hari.
- Demam Bifasik atau Demam Pelana Kuda / Saddle Back yaitu demam tinggi pada hari pertama dan kedua, demam menurun pada hari ketiga dan keempat, demam tinggi lagi pada hari kelima dan enam.
- Mual; muntah; nyeri kepala; nyeri otot terutama pada tendon dan otot perut saat ditekan; dan nyeri tulang.
- Gangguan pada mata berupa pembengkakan, kemerahan, keluarnya banyak air mata, fotofobia (sensitif terhadap cahaya).
Hati-hati jika terdapat gejala ini!
- Nyeri pada perut.
- Muntah terus menerus.
- Tanda-tanda pendarahan seperti: gusi berdarah, mens berkepanjangan, darah pada feses, mimisan.
- Tanda-tanda shock, yakni: tangan dan kaki terasa dingin, nadi cepat dan lemah, penurunan kesadaran.
Cara Penularan
Virus ditularkan oleh vektor yakni melalui gigitan nyamuk betina pada manusia. Aktivitas nyamuk dari pagi hingga sore, dengan aktivitas tertinggi di jam-jam ini:
09.00 s/d 10.00 dan 16.00 s/d 17.00.
Nyamuk senang berada di tempat gelap dalam rumah, seperti pada pakaian bergantung, gorden dan kabel.
Cara Penanganan
Bila dijumpai seseorang dengan gejala mirip DBD, serta di lingkungan tempat tinggal telah terbukti adanya penderita DBD maka sebaiknya segera bawa suspek penderita ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit terdekat untuk memperoleh penanganan yang sesuai sebelum terlambat.
Komplikasi yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian adalah Dengue Shock Syndrome (DSS).
Cara Mencegah
- Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup mendapatkan sinar matahari.
- Memberantas sarang nyamuk dengan cara: mengubur, membakar, membuang kaleng dan botol bekas sehingga tidak jadi habitat nyamuk.
- Menutup dan menguras tempat penampungan air setiap minggu agar bebas dari jentik nyamuk.
- Merapikan halaman dan taman dari semak-semak.
- Membersihkan selokan yang tersumbat.
- Tidak membiarkan baju bergelantungan di rumah.
- Penerapan teknologi terbaru dengan Nyamuk Wolbachia.
Hal terpenting adalah:
- Tetap berhati-hati bila melakukan perjalanan ke daerah yang sedang terinfeksi DBD.
- Tetap berusaha memutuskan hubungan antara kita dan nyamuk dengan cara memakai obat nyamuk, obat oles anti nyamuk dan tidak berdiam saja di rumah pada siang dan sore hari.
- Kasus terbanyak adalah pada anak-anak dan berakibat pada kematian jika terlambat ditangani.
Salam Sehat,
Tim Dokter Simas Sehat