March 02, 2022

Anak Jalani Isoman, Apa Saja yang Harus Diberikan Orang Tua?

Virus Covid-19 bisa menyerang semua usia, tidak pandang bulu, mulai dari bayi baru lahir, anak, remaja, dewasa, hingga usia tua. Di antara kasus-kasus positif, ada juga anak-anak yang kadang tanpa disadari ikut tertular. Namun hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan, karena orang tua boleh mendampingi jika anak dinyatakan positif Covid-19, dengan catatan kondisi anak bergejala ringan dan kondisi kesehatan orang tua pun harus dalam keadaan fit. Lalu apa saja yang dapat dilakukan orang tua dalam merawat anak yang terdiagnosa positif Covid-19?

Orang tua dapat memberikan asupan vitamin kepada anak yang terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Suplemen yang bisa diberikan kepada anak yang bergejala ringan maupun tidak bergejala Covid-19 adalah vitamin C, vitamin D, dan mineral seperti zinc.

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi dan Penyakit Tropis sekaligus anggota Satgas Covid-19 IDAI, dr Anggraini Alam mengatakan bahwa, suplemen bisa didapat anak dari makanannya. Untuk vitamin D, bisa didapatkan melalui protein seperti telur, ikan, dan keju. Untuk vitamin C ada di sayur-sayuran dan buah-buahan. Sementara zinc juga ada di makanan kita (contoh: produk hewani dan kacang-kacangan). Vitamin D juga bisa didapatkan ketika berjemur di bawah sinar matahari.

Anggraini juga menjelaskan bahwa orang tua yang menjalani isoman dengan anak bisa memberikan obat pelengkap jika ada gejala yang mengikuti. Misalnya, jika ada gejala demam, orang tua bisa memberikan obat penurun demam, pun dengan gejala batuk dan pilek juga bisa diberikan obat yang sesuai.

Selain suplemen vitamin dan obat-obatan, memonitor perkembangan anak juga tidak kalah penting saat menjalankan isoman bersama. Orang tua perlu memiliki termometer untuk mengukur suhu dan oksimeter untuk mengukur saturasi oksigen anak secara rutin, terutama di pekan awal positif Covid-19. Monitoring anak harus sebaik dan sesering mungkin. Selain itu, buat komunikasi yang baik dengan dokter terkait, dan terapkan kebersihan dan 5M kepada anak.

"Jika tidak ada gejala sistemik, mandi yang bersih, cuci hidung dan mulut, itu bagian yang bisa memperbaiki secara keseluruhan kebersihan anak. Tak lupa, orang tua juga harus menjadi teman untuk anak," ujar Anggraini. Menurutnya, dibutuhkan ketenangan dan bimbingan orang tua untuk sama-sama buat anak disiplin 5M. Hal itu bisa membuahkan pikiran yang menggembirakan dan suasana positif kepada anak.

Persentase gejala ringan dan berat Covid-19 bagi anak-anak adalah 80:20. Dengan penanganan yang tepat, anak bisa lekas pulih dari virus ini. Dr. Anggraini berpesan kepada orang tua untuk rajin berkonsultasi dengan dokter anak ketika sedang menjalani isoman bersama.

Orang tua juga diimbau untuk memonitor kesehatan anak dengan panduan dan diari isoman dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang bisa diakses dan diunduh di laman web resminya. Dia mengatakan, kriteria untuk yang isoman adalah bagi yang asimptomatik atau bergejala ringan. "Semua perlu kehati-hatian dan konsultasi," ujarnya.

Anggraini menyebut, Covid-19 mengajarkan Semua orang untuk berkonsultasi dan saling berkomunikasi walaupun berjauhan. "Intinya adalah komunikasi, positive thinking bahwa orang tua bisa mengelola anaknya selama isoman dan tahu kapan harus segera ke rumah sakit, dan jangan lupa untuk sering komunikasi ke dokter anak," jelasnya.

sumber:

https://www.republika.co.id/berita/qwg8dm425/anak-jalani-isoman-apa-saja-yang-harus-diberikan-orang-tua

-

Covid-19 : https://www.sinarmas.co.id/produk/voucher-asuransi-covid-19