Kisah Banten: Asal Usul, Warisan Budaya, dan Tradisi Unik
Banten, sebagai provinsi yang relatif muda, terus berkembang dengan penuh semangat, memanfaatkan beragam potensi yang dimilikinya. Kekhasan dan keunikan Banten, yang dahulu merupakan bagian dari Jawa Barat, terlihat jelas dalam seni budaya, kuliner, wisata belanja, serta kehidupan religius masyarakatnya. Semua ini menjadikan Banten sebagai destinasi yang menawarkan pengalaman yang kaya dan beragam.
Provinsi Banten dikenal dengan beragam seni dan tarian yang sarat nilai religius, seperti tari Saman Banten dan marawis. Selain itu, tari Cokek dan tari Topeng juga menjadi bagian dari warisan budaya yang memperkuat daya tarik wisata Banten, tanah para jawara.
Asal Usul dan Domisili
Suku Banten diyakini berasal dari Kerajaan Banten yang berdiri pada abad ke-16, yang wilayahnya mencakup daerah yang kini menjadi Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, Kota Cilegon, dan Kota Serang. Seiring waktu, wilayah ini terbagi menjadi beberapa kabupaten dan kota dalam Provinsi Banten.
Penamaan Banten hingga menjadi sebuah provinsi memiliki akar sejarah yang kaya, dimulai dari masa kejayaannya sebagai pelabuhan kuno hingga terbentuknya provinsi yang kita kenal saat ini.
1. Kisah Katiban Inten, Salah Satu Versi Asal-Usul Nama Banten
Menurut website resmi Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Banten, salah satu versi asal-usul nama Banten berasal dari frasa "katiban inten," yang berarti "kejatuhan intan." Kisah ini berawal ketika masyarakat Banten masih memeluk agama berhala sebelum beralih ke agama Buddha. Namun, dengan datangnya ajaran Islam, penduduk Banten mulai memeluk Islam, dan peralihan ini dianggap sebagai "kejatuhan intan."
Nama "Banten" yang kita kenal sekarang mungkin menggambarkan transisi kepercayaan dari penyembahan berhala ke Islam, dengan "kejatuhan intan" sebagai simbol berharga dari perubahan tersebut.
2. Banten Berasal dari Kata Wantan
Selama masa pemerintahan Belanda, penulisan nama Banten mengalami beberapa perubahan, dimulai dengan "Bantam" pada tahun 1640, kemudian "Bantangh," dan pada tahun 1641 ditulis sebagai "Bantham."
Kata "Wantan" berarti tiang atau sesaka, sedangkan "Banten" berarti sesaji. Selain itu, "Surasaji" memiliki makna "Raja yang Gagah Berani yang Diridhoi Allah." Sejarah penamaan Banten Lama dan perkembangannya mencerminkan evolusi bahasa dan budaya di wilayah ini selama berabad-abad.
3. Penamaan Banten berasal dari kata Bantahan
Versi ketiga, yang dikutip dari Buku Banten dan Perjalanan Jurnalistik karya Lukman Hakim (2006:60), mengklaim bahwa nama Banten berasal dari kata "bantahan," yang berarti suka membantah, melawan, atau memberontak. Konon, ini dikaitkan dengan reputasi masyarakat Banten yang dikenal sebagai kelompok yang sering menentang atau memberontak terhadap penjajah.
4. Banten Ingin Berpisah dari Jawa Barat
Sejak masa pemerintahan Hindia Belanda, Banten adalah wilayah Karesidenan yang terdiri dari tiga kabupaten: Pandeglang, Lebak, dan Serang. Pada tahun 1926, Banten dimasukkan ke dalam Provinsi Jawa Barat. Setelah kemerdekaan, muncul keinginan dari masyarakat Banten, terutama para elitnya, untuk membentuk pemerintahan otonom yang terpisah dari Jawa Barat. Mereka merasa Banten memiliki keistimewaan tersendiri, seperti tidak pernah menyerah kepada Belanda, pernah berdiri sendiri akibat blokade Belanda, dan bahkan mengeluarkan mata uang sendiri pada tahun 1949, yaitu Uang Republik Indonesia Daerah Banten.
Namun, keinginan ini awalnya tidak mendapat tanggapan serius. Masyarakat Banten terus berupaya memperjuangkan otonomi mereka. Pada tahun 1963, sejumlah elit Banten dari kalangan eksekutif, legislatif, dan partai politik mencetuskan gagasan untuk menjadikan Karesidenan Banten sebagai provinsi tersendiri. Gagasan ini kemudian diwujudkan dengan pembentukan Panitia Persiapan Provinsi Banten (PPB). Meskipun begitu, upaya PPB menghadapi banyak hambatan, dan perdebatan mengenai pembentukan Provinsi Banten terus berlangsung tanpa menemukan kesepakatan selama bertahun-tahun.
5. Penetapan Banten sebagai Provinsi
Dengan berjalannya reformasi dan perubahan sistem politik menuju desentralisasi kekuasaan, salah satu momen penting terjadi pada 4 Oktober 2000, ketika Provinsi Banten resmi terbentuk setelah pemekaran dari Provinsi Jawa Barat. Peristiwa ini menandai tonggak sejarah dalam perjalanan wilayah tersebut. Provinsi Banten mencakup Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Lebak, Kota Tangerang, dan Kota Cilegon. Nama "Banten" dipertahankan untuk provinsi baru ini, yang meliputi berbagai kota dan kabupaten dengan sejarah serta budaya yang kaya.
Ciri Khas Suku Banten
Sebagai salah satu suku di Nusantara, Suku Banten memiliki ciri khas tersendiri:
1. Bahasa
Bahasa Banten merupakan turunan dari dialek Sunda Kuno, namun memiliki perbedaan dengan bahasa Sunda di daerah lain. Bahasa Banten dipengaruhi oleh bahasa Jawa, Arab, dan Belanda.
2. Makanan
Makanan khas Suku Banten sangat beragam dan lezat. Salah satu yang terkenal adalah "sate bandeng." Selain itu, ada juga makanan ringan seperti "dodol Banten" dan "emping melinjo."
3. Pakaian
Pakaian adat Suku Banten bervariasi tergantung pada jenis acara atau upacara. Pakaian adat pria biasanya terdiri dari baju koko dan kain batik, sementara pakaian adat wanita terdiri dari kebaya dan kain sarung batik.
4. Budaya
Suku Banten memiliki tradisi dan budaya unik, seperti seren taun, sebuah tradisi tahunan untuk merayakan tahun baru Sunda. Tari topeng juga merupakan bagian penting dari budaya Banten, sering ditampilkan dalam berbagai acara adat.
5. Senjata
Senjata tradisional Banten yang paling dikenal adalah golok, yang umum digunakan sebagai alat berkebun dan berburu. Kekayaan budaya dan sejarah Suku Banten menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan yang mengunjungi Provinsi Banten.
Itulah informasi seputar Kota Banten. Apakah Anda semakin tertarik untuk berkunjung ke Banten?
Disamping itu, jika Anda sedang berada di Banten, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Mas Cabang Banten. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Banten pada halaman berikut:
1. Asuransi Sinar Mas Cabang Tangerang
2. Asuransi Sinar Mas Cabang Cilegon
3. Asuransi Sinar Mas Cabang BSD - Tangerang Selatan
4. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Agency Tangerang
5. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Agency Bintaro
6. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Cikupa
7. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Agency Alam Sutera
8. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Agency Bumi Serpong Damai
9. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Agency Cengkareng
10. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Agency Gading Serpong
Sumber:
- "Yang Unik dan Khas dari Banten": https://lifestyle.kompas.com/read/2010/09/18/13490738/yang.unik.dan.khas.dari.banten?page=all.
- "Asal-usul Penamaan Banten Hingga Menjadi Provinsi": https://banten.idntimes.com/life/education/anggun-tifani-1/asal-usul-penamaan-banten-hingga-menjadi-provinsi-c1c2.
- https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/5-ciri-khas-suku-banten-yang-masih-jauh-dari-modernisasi-20C1Ds1xzWM/3.