Keberagaman Kesenian Tradisional Nusa Tenggara Barat: Warisan Budaya yang Perlu Dilestarikan
Selain dikenal karena keindahan alamnya, Nusa Tenggara Barat juga kaya akan kesenian tradisional yang beragam. Keragaman ini dipengaruhi oleh berbagai suku yang mendiami wilayah tersebut, seperti suku Sasak di Lombok yang terkenal dengan tradisi menenun dan seni bertarung.
Tak hanya suku Sasak, masih banyak suku lain yang turut memperkaya kebudayaan NTB. Inilah mengapa kesenian tradisional di provinsi ini sangat beragam dan unik. Penting bagi generasi muda, terutama milenial, untuk menjaga dan melestarikan kesenian tradisional ini agar tetap lestari di tengah pesatnya perkembangan zaman yang bisa mengancam keberadaannya.
Berikut beberapa tradisi yang ada di NTB:
1. Perang Topat
Perang Topat adalah tradisi di Pura Lingsar, Lombok, yang melambangkan perdamaian antara umat Muslim dan Hindu. Diadakan setiap bulan purnama ketujuh dalam kalender Suku Sasak, acara ini berlangsung setelah salat ashar dan melibatkan ribuan umat yang mengikuti prosesi Puja Wali sebagai ungkapan syukur atas berkah Sang Pencipta.
Puncak acara adalah saling melempar ketupat antara dua komunitas, yang dipercaya membawa kesuburan dan keberuntungan bagi panen. Tradisi yang berlangsung selama ratusan tahun ini unik karena ketupat menjadi simbol utama dalam ritual yang dinamai "Perang Topat."
2. Maulid Adat Bayan
Mulud Adat atau Maulid Adat Bayan adalah tradisi tahunan di Bayan, Lombok Utara, NTB, diadakan setiap 15 Rabiul Awal. Ritual ini melibatkan masyarakat adat dan pendatang. Beberapa prosesi utamanya:
- Menyilaq: Mengundang pranata adat untuk mempersiapkan praja mulud.
- Menutuq: Menumbuk padi oleh perempuan suci, diiringi gamelan Sasak.
- Tun Gerantung: Alat musik gerantung diambil dan ditempatkan di berugak sebagai penanda acara dimulai.
- Menghias Masjid: Masjid Kuno Bayan dihiasi umbul-umbul dan kain putih.
- Peresean: Pertarungan simbolik menggunakan tongkat rotan dan perisai kulit kerbau.
- Mbisoq Meniq: Prosesi mencuci beras oleh perempuan di Sungai Bison Segah.
- Praja Mulud: Praja dihias sebelum diarak ke masjid.
Tradisi ini merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan keunikan ritual seperti menumbuk padi dan pakaian adat khas Lombok Utara.
Keunggulan: Tradisi ini menjaga warisan budaya dan mempererat hubungan lintas generasi.
Kelemahan: Perlu perhatian agar ritual ini tidak kehilangan makna di tengah modernisasi.
3. Dende Bunti
Pernikahan adalah momen istimewa yang dinantikan oleh setiap orang tua. Agama dan adat istiadat memberikan makna dan kebahagiaan tersendiri pada acara ini. Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi pernikahan yang khas, menambah kekayaan budaya bangsa. Begitu juga dengan masyarakat Bima, yang memiliki 17 tahapan unik dalam prosesi pernikahan.
Salah satu tradisi penting adalah dende bunti mone, yaitu pengantaran calon pengantin pria untuk melangsungkan akad nikah di rumah calon pengantin wanita. Dalam prosesi ini, calon pengantin pria diantar oleh tokoh agama dan keluarga, yang mengenakan busana sesuai status sosialnya. Rombongan juga diiringi musik Arubana dan hadrah, menambah suasana khidmat dalam perayaan tersebut.
4. Sentek Panguri
Sentek Panguri adalah tradisi yang berasal dari masa kejayaan Kesultanan Sumbawa dan menjadi bagian dari kesenian tradisional Nusa Tenggara Barat. Kata "panguri" berasal dari "kuri," yang berarti ucapan lembut, halus, dan santun untuk memberi semangat kepada Sultan Sumbawa Dewa Masmawa. Dalam prosesi adatnya, setiap kelompok menyampaikan persembahan sesuai dengan kewajiban adat masing-masing.
5. Upacara U’a Pua
U’a Pua, atau Sirih Puan dalam bahasa Melayu, melambangkan kesejahteraan dan keterbukaan kepada tamu. Upacara ini terdiri dari satu rumpun tangkai bunga telur (Dolu Bareka) berjumlah 99, sesuai Asmaul Husnah, terbuat dari telur ayam rebus yang dibungkus kertas minyak berwarna. Tangkainya terbuat dari bambu dan ditancapkan dalam wadah segi empat bersama daun sirih dan pinang, dengan Kitab Suci Al-Qur'an di tengahnya. U’a Pua ditempatkan di Uma Lige atau Rumah Mahligai.
Upacara Hanta U’a Pua pertama kali dilaksanakan pada 15 Rabiulawal 1070, atau 1 Oktober 1659, saat Sultan Abdul Khair Sirajuddin, Sultan Bima ke-2, memerintah. Upacara ini memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan menandai masuknya Islam ke Kesultanan Bima, dibawa oleh Mubaligh asal Melayu, serta menghormati jasa Ulama Melayu.
Sebagai tradisi yang dipengaruhi oleh ajaran Islam, Upacara U’a Pua biasanya diadakan bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi selama tujuh hari berturut-turut, diawali dengan pawai dari Istana Bima yang diikuti oleh Laskar Kesultanan, keluarga istana, grup kesenian tradisional Bima, dan dua penari Lenggo.
6. Upacara Ngayu-Ayu
Ritual Ngayu-ayu dilaksanakan oleh masyarakat Sasak di Desa Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai upaya untuk terhindar dari berbagai penyakit dan menjaga keseimbangan alam. Tradisi ini, yang diwariskan oleh nenek moyang, diselenggarakan setiap tiga tahun sekali. Upacara ini juga merupakan ungkapan syukur masyarakat Sembalun atas hasil bumi yang melimpah, sekaligus harapan untuk mendapatkan keberkahan dan terhindar dari bahaya serta hal-hal yang tidak diinginkan.
7. Nyongkolan
Nyongkolan adalah tradisi pernikahan di suku Sasak, di mana pengantin diarak dari rumah mempelai laki-laki ke rumah mempelai perempuan dengan mengenakan pakaian adat. Selama arak-arakan, keluarga dan kerabat ikut serta sambil membawa hasil kebun, seperti buah dan sayur, sebagai sumbangan kepada keluarga mempelai perempuan.
Nyongkolan adalah tradisi pernikahan di suku Sasak, di mana pengantin diarak dari rumah mempelai laki-laki ke rumah mempelai perempuan dengan mengenakan pakaian adat. Selama arak-arakan, keluarga dan kerabat ikut serta sambil membawa hasil kebun, seperti buah dan sayur, sebagai sumbangan kepada keluarga mempelai perempuan.
Itulah informasi seputar Keberagaman Kesenian Tradisional Nusa Tenggara Barat. Apakah Anda semakin tertarik berkunjung ke Nusa Tenggara Barat? Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Nusa Tenggara Barat.
Disamping itu, jika Anda sedang berada di Nusa Tenggara Barat, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Cabang Mataram. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Mataram pada halaman berikut:
Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Mataram
Sumber:
- https://www.cekaja.com/info/kesenian-tradisional-nusa-tenggara-barat.
- https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_topat.
- "Mulut Adat Bayan: Tradisi Maulid Nabi di Lombok Utara", https://www.detik.com/bali/nusra/d-6930630/mulut-adat-bayan-tradisi- maulid-nabi-di-lombok-utara.
- "Keunikan Tradisi Pernikahan Adat di Bima": https://ntb.idntimes.com/life/education/sri-wibisono/keunikan-tradisi- pernikahan-adat-di-bima.
- https://travel.tempo.co/read/1242985/kenali-9-tradisi-masyarakat-ntb-di- karnaval-budaya-lombok-sumbawa.
- https://kominfotik.bimakota.go.id/web/detail-berita/1437/sekilas- sejarah-prosesi-hanta-ua-pua-kesultanan-bima.
- "Ritual Ngayu-ayu, Ungkapan Rasa Syukur di Sembalun Lombok Timur", https://www.detik.com/bali/budaya/d-7399336/ritual-ngayu-ayu- ungkapan-rasa-syukur-di-sembalun-lombok-timur.