September 17, 2024

Provinsi Sumatera Utara: Melacak Sejarah dan Pertumbuhan Ekonomi di Pulau Sumatra

Sumatera Utara, sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau Sumatra, memiliki ibu kota di Medan dan mencakup wilayah seluas 72.981,23 km². Dengan jumlah penduduk mencapai 15.584.873 jiwa pada pertengahan 2024, provinsi ini merupakan yang terpadat keempat di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, serta menjadi provinsi dengan populasi terbesar di Pulau Sumatra, dengan kepadatan penduduk 210 jiwa/km².

Sejarah Sumatera Utara

Berdasarkan informasi dari situs resmi Pemprov Sumut, pada masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1854, pemerintahan di Sumatera Utara dikenal dengan nama Gouvernement Van Sumatra, yang wilayah kekuasaannya meliputi seluruh Pulau Sumatra.

Setelah kemerdekaan, pada tahun 1948, sidang pertama Komite Nasional Daerah (KND) membagi Provinsi Sumatera menjadi tiga wilayah: Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan. Provinsi Sumatera Utara sendiri terbentuk dari penggabungan tiga keresidenan, yaitu Keresidenan Aceh, Sumatera Timur, dan Tapanuli.

Dengan disahkannya Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1948 pada 15 April 1948, ketiga provinsi tersebut diberi hak untuk mengatur dan mengurus urusan dalam negeri masing-masing. Tanggal 15 April 1948 kemudian diperingati sebagai hari jadi Provinsi Sumatera Utara.

Pada awal 1949, terjadi reorganisasi pemerintahan di Sumatera. Berdasarkan Keputusan Pemerintah Darurat RI Nomor 22/Pem/PDRI pada 17 Mei 1949, jabatan Gubernur Sumatera Utara ditiadakan. Kemudian, melalui Ketetapan Pemerintah Darurat RI pada 17 Desember 1949, dibentuklah Provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli/Sumatera Timur.

Namun, pada 14 Agustus 1950, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1950 diterbitkan, yang mengembalikan wilayah Provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli/Sumatera Timur ke dalam Provinsi Sumatera Utara. Enam tahun kemudian, Undang-Undang baru mengesahkan pembentukan kembali Provinsi Aceh, yang sebagian wilayahnya sebelumnya merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Utara.

Melalui Undang-Undang RI No. 24 Tahun 1956 yang diundangkan pada 7 Desember 1956, dibentuklah Provinsi Aceh sebagai daerah otonom, sehingga sebagian wilayah Sumatera Utara menjadi bagian dari Provinsi Aceh.

Kependudukkan

Sumatera Utara memiliki populasi penduduk terbesar keempat di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, dengan jumlah mencapai 14,56 juta jiwa pada tahun 2019 menurut BPS. Laju pertumbuhan penduduk selama periode 2000–2010 tercatat sebesar 1,22 persen per tahun.

Mayoritas penduduk Sumut tinggal di perkotaan, yaitu sekitar 7,28 juta jiwa (50,02 persen), sementara 49,98 persen sisanya tinggal di perdesaan.

Dari segi etnis, data Sensus Penduduk 2010 BPS menunjukkan bahwa sekitar 13 juta penduduk Sumut terdiri dari berbagai suku: Jawa (33,4 persen), Toba (22,3 persen), Mandailing (9,5 persen), Nias (7,1 persen), Melayu (6,0 persen), Karo (5,5 persen), Angkola (4,1 persen), Tionghoa (2,7 persen), Minang (2,6 persen), Simalungun (2,4 persen), Aceh (1,0 persen), Pakpak (0,8 persen), dan suku lainnya (2,6 persen).

Keragaman etnis dan agama ini tersebar secara tidak merata, menciptakan kantong-kantong etnisitas tertentu. Pantai timur Sumut, yang dahulu dikenal sebagai Keresidenan Sumatera Timur, menjadi daerah konsentrasi suku Jawa dan Melayu, dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Wilayah Tapanuli Selatan, yang didominasi oleh suku Mandailing, juga mayoritas beragama Islam. Sebaliknya, Tapanuli Utara yang dihuni oleh suku Batak Toba mayoritas beragama Kristen.

Struktur masyarakat di Sumatera Utara bervariasi. Pada suku Batak Toba, Mandailing, dan Nias, masyarakat diatur berdasarkan garis keturunan dan wilayah (genealogis-teritorial). Di wilayah Sumatera Timur atau Melayu, struktur masyarakat lebih didasarkan pada teritorial.

Sektor pertanian menjadi sektor terbesar dalam penyerapan tenaga kerja di Sumut, dengan 2,39 juta orang bekerja di bidang ini, atau sekitar 35,53 persen dari total angkatan kerja. Sektor perdagangan menyusul dengan 17,99 persen, dan sektor industri pengolahan menyerap 10,22 persen tenaga kerja.

Ekonomi

Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi terdepan dalam pengelolaan ekonomi di Pulau Sumatera. Dengan PDRB (ADHB) sebesar Rp 955,19 triliun pada tahun 2022, provinsi ini menyumbang 22,63 persen dari total PDRB di Pulau Sumatera, menempatkannya sebagai kontributor terbesar kedua setelah Riau yang menyumbang 23,50 persen. Provinsi Sumatera Selatan berada di urutan ketiga dengan kontribusi 14,02 persen.

PDRB per kapita Sumatera Utara tercatat sebesar Rp 63,19 juta per tahun, mencerminkan dinamika ekonomi yang pesat dengan pertumbuhan 4,73 persen pada tahun 2022. Perekonomian provinsi ini didominasi oleh sektor utama seperti Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (23,01 persen), Industri Pengolahan (19,13 persen), Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (18,99 persen), serta Konstruksi (14,19 persen).

Di sektor pertanian, Sumatera Utara dikenal dengan luas perkebunannya yang menjadi pilar ekonomi provinsi. Perkebunan ini, yang dikelola oleh perusahaan swasta dan negara, menghasilkan komoditas utama seperti karet, cokelat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau, yang tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan. Produk-produk ini diekspor ke berbagai negara, memberikan kontribusi signifikan terhadap devisa nasional.

Selain itu, Sumatera Utara juga dikenal sebagai penghasil komoditas hortikultura seperti jeruk Medan, jambu Deli, kol, tomat, kentang, dan wortel dari Kabupaten Karo, Simalungun, dan Tapanuli Utara. Produk-produk hortikultura ini telah diekspor ke Malaysia dan Singapura, memperkuat posisi provinsi ini dalam pasar internasional.

Itulah informasi tentang Sejarah dan Pertumbuhan Ekonomi di Pulau Sumatra. Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Sumatera Utara.

Disamping itu, jika Anda sedang berada di Sumatera Utara, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Mas Cabang Sumatera Utara. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Sumatera Utara pada halaman berikut:

1. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Kisaran

2. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Padang Sidempuan

3. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Pematang Siantar

4. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Rantau Prapat

5. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Agency Medan

6. Asuransi Sinar Mas Cabang Medan

7. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Agency Dolok Sanggul

8. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Agency Tebing Tinggi