Mengenal Tradisi Potong Rambut Gimbal dan Festival Budaya di Dieng
Dieng adalah kawasan yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Wilayahnya berupa dataran tinggi dan pegunungan dengan suhu udara yang sejuk. Rambut gimbal yang dimiliki sebagian warga Dieng tumbuh secara alami, bukan hasil rekayasa. Fenomena ini umumnya terjadi pada anak-anak.
Tradisi Potong Rambut Gimbal Dieng
Tradisi Potong Rambut Gimbal merupakan ritual pemotongan rambut gimbal yang tumbuh secara alami di masyarakat Wonosobo dan sekitarnya. Rambut gimbal dianggap sebagai anugerah dari Kyai Kolodete, dan tradisi ini berasal dari Dataran Tinggi Dieng. Saat ini, tradisi tersebut telah menyebar ke berbagai desa, termasuk Tlogojati di Kabupaten Wonosobo.
Mereka yang memiliki rambut gimbal harus menjalani upacara adat khusus dengan persyaratan tertentu. Masyarakat meyakini bahwa rambut tersebut tidak boleh dipotong tanpa mengikuti ritual tradisional.
Biasanya, fenomena rambut gimbal ini muncul pada anak-anak berusia 3 hingga 6 tahun. Anak-anak tersebut sering mengalami sakit beberapa hari sebelum rambut mereka mulai menggumpal dan membentuk gimbal secara bertahap.
Setelah rambut gimbal terbentuk, orang tua biasanya tidak memotongnya dan membiarkannya terus tumbuh hingga anak mencapai usia 5 atau 6 tahun, sambil mempersiapkan kebutuhan untuk mengikuti tradisi Potong Rambut Gimbal.
Bagi masyarakat Tlogojati, ritual ini memiliki makna sakral. Mereka merasa tenang setelah anak-anak mereka menjalani upacara pemotongan rambut gimbal.
Selain potong rambut gimbal, Dieng juga memiliki banyak tradisi lainnya, yaitu sebagai berikut:
1. Kirab Budaya
Kirab budaya menjadi salah satu daya tarik utama Dieng Culture Festival yang menarik banyak wisatawan. Acara ini digelar sebelum prosesi ruwatan atau pemotongan rambut gimbal dimulai. Kirab tersebut menampilkan beragam kesenian tradisional yang mengiringi upacara adat ruwatan, di mana anak-anak berambut gimbal akan dicukur. Festival ini menampilkan kesenian tradisional Jawa, seperti angklung, barongsai kali wetan, lengger, dan masih banyak lagi.
2. Jazz di Atas Awan
Dataran Tinggi Dieng berada pada ketinggian 1.000-2.000 meter di atas permukaan laut dan sering diselimuti kabut saat cuaca dingin. Itulah mengapa festival musik ini dinamakan Jazz di Atas Awan. Terakhir kali diselenggarakan pada 2019, festival ini menghadirkan musisi terkenal seperti Ariel Noah, Fatin, dan Isyana Sarasvati. Jazz di Atas Awan menjadi magnet bagi wisatawan, dan meskipun udara dingin, antusiasme penonton tetap tinggi. Sayangnya, pada 2020 dan 2021, festival ini tidak bisa digelar karena pandemik COVID-19.
3. Tradisi Baritan
Tradisi ini umumnya diselenggarakan oleh umat Islam sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah. Selain itu, upacara ini juga merupakan bentuk permohonan perlindungan dari berbagai bahaya. Dalam pelaksanaannya, masyarakat membawa tumpeng di atas tampah, mengadakan doa bersama, dan membagikan makanan.
4. Festival Lampion
Momen paling romantis yang tak boleh dilewatkan adalah pelepasan lampion selama festival musik. Suasana langsung berubah syahdu dengan alunan musik lembut. Pada 2019, pelepasan lampion diiringi lagu "Yang Terdalam" yang dibawakan oleh Ariel Noah dan Fatin, menciptakan suasana penuh keindahan dengan cahaya lampion yang menerangi langit. Saat menghadiri festival lampion, jangan lupa mengenakan baju tebal dan sarung tangan untuk melawan dinginnya udara.
5. Kesenian Wayang Othok Obrol
Salah satu tradisi masyarakat Wonosobo yang masih dilestarikan adalah kesenian wayang Othok Obrol, yang telah mendapat sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Kementerian Hukum dan HAM. Selain itu, Tari Daeng juga telah menerima sertifikat HKI yang sama.
6. Tari Lengger
Tari Lengger adalah tarian tradisional masyarakat Wonosobo yang dibawakan oleh penari wanita. Tarian ini ditandai dengan gerakan lemah lembut dan memiliki makna mendalam, menggambarkan kemakmuran, keharmonisan hidup, dan kesuburan.
7. Tradisi Karing
Desa Jojogan di Dieng masih mempertahankan nilai-nilai tradisionalnya, salah satunya adalah tradisi "karing." Karing adalah kebiasaan warga berkumpul setelah pulang dari ladang. Karena suhu yang dingin, mereka mengenakan penutup kepala dan sarung saat berkumpul.
8. Tradisi Ngemongi
Di Desa Jojogan, masyarakat menggelar tradisi kecil bernama Ngemongi, yaitu pesta ulang tahun anak yang unik karena diadakan di depan pintu rumah. Meski dengan hidangan sederhana, anak-anak yang diundang tampak sangat antusias. Tradisi ini bertujuan mengajarkan anak-anak tentang pentingnya berbagi. Setelah makan bersama, anak-anak diajak berdoa untuk yang berulang tahun dengan cara melempar batu sambil melontarkan pertanyaan.
Itulah informasi seputar Tradisi Potong Rambut Gimbal dan Festival Budaya di Dieng, Apakah Anda semakin tertarik untuk berkunjung ke Jawa Tengah? Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Jawa Tengah
Disamping itu, jika Anda sedang berada di Jawa Tengah, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Mas Cabang Jawa Tengah. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Jawa Tengah pada halaman berikut:
1. Asuransi Sinar Mas Cabang Semarang
2. Asuransi Sinar Mas Cabang Solo
3. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Magelang
4. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Kudus
5. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Pekalongan
6. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Purwokerto
7. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Tegal
8. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Cilacap
9. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Agency Solo
10. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Agency Adiwerna - Tegal
Sumber:
- "Mengenal Upacara Potong Rambut Gimbal di Dieng, Apa Makna dan Tujuannya?" https://www.detik.com/jateng/budaya/d-7059044/mengenal-upacara-potong-rambut-gimbal-di-dieng-apa-makna-dan-tujuannya.
- "5 Acara Budaya di Dieng Culture Festival, Penarik Minat Wisatawan". https://www.idntimes.com/travel/destination/khatin-riyanti/acara-budaya-di-dieng-culture-festival-exp-c1c2.
- https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/contoh-tradisi-di-masyarakat-wonosobo-yang-masih-dipertahankan-23Q7sqZFJfP/4.
- https://www.merdeka.com/jateng/lestarikan-nilai-budaya-ini-5-tradisi-unik-warga-dieng-yang-jarang-diketahui.html?page=4.