Ribuan Kilometer Menuju Candi Borobudur, Thudong Bhikkhu Menyambut Perayaan Tri Suci Waisak 2024!
Perayaan Waisak, yang memperingati kelahiran, pencerahan, dan wafatnya (Parinibbana) Buddha Gautama. Tahun 2024, perayaan ini akan disambut dengan cara yang sangat istimewa. Sejumlah Bhikkhu akan melakukan “Thudong” sebuah perjalanan spiritual dengan berjalan kaki dari India menuju Candi Borobudur di Indonesia. Thudong bukan hanya sekadar perjalanan, melainkan juga bermeditasi sambil berjalan yang mencerminkan dedikasi tinggi terhadap ajaran Buddha dan simbol kedamaian. Mari kita bahas lebih lanjut tentang perjalanan ini dan apa yang membuatnya begitu istimewa? Mari kita bahas lebih dalam.
Thudong, Tradisi Spiritual yang Unik
Thudong adalah tradisi lama dalam agama Buddha yang melibatkan perjalanan berjalan kaki oleh Bhikkhu sebagai bagian dari latihan spiritual mereka. Thudong biasanya dilakukan dalam kesederhanaan dan keterbukaan terhadap alam dan masyarakat sekitar. Para Bhikkhu yang melakukan Thudong biasanya berjalan tanpa membawa banyak bekal, mengandalkan kemurahan hati orang-orang yang mereka temui di sepanjang perjalanan.
Perjalanan dari India ke Candi Borobudur
Di Tahun 2024 ini, sejumlah Bhikkhu akan melakukan perjalanan yang luar biasa, menempuh lintasan ribuan kilometer dari India ke Candi Borobudur di Jawa Tengah, Indonesia. Rute ini melibatkan banyak negara dan melewati berbagai rintangan, cuaca yang tak menentu, dan tantangan lainnya. Para bhikkhu akan mengunjungi tempat-tempat suci Buddha di India seperti Bodh Gaya, tempat paling suci untuk umat Buddhis yaitu tempat Sang Buddha mencapai pencerahan, sebelum akhirnya menuju ke Candi Borobudur di Jawa Tengah, Indonesia. Para bhikkhu memulai Thudong dari India sekitar dua pekan lalu, dan dijadwalkan akan tiba di Candi Borobudur pada tanggal 20 Mei 2024.
Mengapa Candi Borobudur?
Candi Borobudur, yang merupakan salah satu monumen Buddha terbesar di dunia dibangun pada abad ke-8, menjadi tujuan akhir dari perjalanan ini. Bangunan megah ini telah menjadi tempat perayaan Waisak yang bersejarah dan simbol persatuan umat Buddha dari berbagai negara. Di sana, para bhikkhu dan umat Buddha dari seluruh dunia akan berkumpul untuk merayakan Waisak dengan berbagai ritual dan kegiatan keagamaan. Prosesi dan perayaan di Candi Borobudur selalu menjadi magnet bagi para peziarah dan wisatawan, menarik ribuan orang setiap tahun. Perjalanan Thudong menuju Candi Borobudur memberi makna khusus pada perayaan Waisak 2024, menghubungkan berbagai komunitas Buddha dari seluruh dunia dalam semangat persatuan dan kedamaian.
Pengaruh Thudong terhadap Perayaan Waisak
Kehadiran para Bhikkhu yang melakukan Thudong dari India ke Candi Borobudur memberikan energi dan makna yang mendalam bagi perayaan Waisak 2024. Thudong ini mencerminkan komitmen yang kuat terhadap ajaran Buddha, serta menjadi contoh inspiratif tentang bagaimana iman dan spiritualitas dapat menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang. Selain itu, perjalanan ini akan menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang, tidak hanya umat Buddha, tetapi juga mereka yang tertarik dengan perjalanan spiritual dan pencarian kedamaian.
Bagaimana Masyarakat Dapat Berpartisipasi?
Masyarakat dapat berpartisipasi dalam perayaan Waisak 2024 dan mendukung para Bhikkhu yang melakukan Thudong dengan berbagai cara. Mereka dapat menyambut para Bhikkhu di sepanjang rute perjalanan, menyediakan makanan dan minuman, atau bahkan ikut serta dalam beberapa tahap perjalanan. Puncak perayaan Waisak dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2024. Selanjutnya, detik-detik Waisak 2568 BE/2024 pada pukul 20.52.42 WIB ditandai dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali, memercikkan air suci, lalu dilanjutkan dengan penyelenggaraan festival lampion. Festival pelepasan lampion akan dilaksanakan pada malam hari pukul 21.00 WIB.
Tema yang diusung dalam Perayaan Waisak di Borobudur tahun 2024 adalah “Untuk Hidup Bahagia sebagai Makhluk dan Manusia, Marilah Kita Meningkatkan Kesadaran yang Diajarkan oleh Sang Buddha”. Dengan sub-temanya adalah “Hindarilah Keserakahan Duniawi, Kebodohan, Kemarahan, dan Kebencian.”
Dengan semangat yang menghangatkan hati dan menginspirasi jiwa, perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur dan perjalanan Thudong yang dilakukan para bhikkhu dari India menjadi pengingat betapa pentingnya kedamaian, cinta kasih, dan persaudaraan di dunia kita yang semakin terhubung ini. Mari kita sambut momen istimewa ini dengan sukacita dan keinginan untuk menyebarkan pesan kebajikan ke seluruh penjuru dunia. Selamat merayakan Tri Suci Waisak.
Sumber: humas.jatengprov.go.id, news.detik.com