March 26, 2025

Mudik Ramah Lingkungan Implementasi Ajaran Islam dalam Kehidupan Sehari-hari

Mudik Ramah Lingkungan dalam Perspektif Islam

Mudik adalah tradisi tahunan yang sarat makna bagi masyarakat Indonesia, terutama menjelang Idul Fitri. Namun, di balik kebahagiaan berkumpul dengan keluarga, mudik sering berdampak negatif pada lingkungan.

Konsumsi bahan bakar yang tinggi, peningkatan emisi karbon, pemborosan makanan dan minuman, serta tumpukan sampah di rest area menjadi tantangan yang perlu diatasi. Islam sendiri menekankan etika lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi.

Karena itu, menerapkan mudik ramah lingkungan bukan hanya kebutuhan zaman, tetapi juga refleksi dari nilai-nilai Islam yang mengajarkan kepedulian terhadap alam.

Etika Sebelum Mudik

Sebelum berangkat ke kampung halaman, persiapan tidak hanya sebatas tiket dan uang saku, tetapi juga langkah-langkah penting sebagaimana dianjurkan Imam An-Nawawi:

  1. Berwasiat.
  2. Menghadirkan saksi untuk wasiat.
  3. Pamit dan meminta maaf kepada orang terdekat.
  4. Meminta restu orang tua, guru, dan yang dihormati.
  5. Bertobat kepada Allah.
  6. Memohon perlindungan dan kemudahan dalam perjalanan.
  7. Menyiapkan buku saku tentang adab perjalanan.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, mudik dapat menjadi perjalanan yang lebih berkah dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Etika Lingkungan dalam Islam: Landasan Teologis

Islam menempatkan lingkungan sebagai bagian penting dalam keseimbangan kehidupan. Dalam Al-Qur’an, alam semesta disebut sebagai ayat atau tanda kebesaran Allah yang tercermin dalam ciptaan-Nya (QS. Al-Hajj: 18):

"Tidakkah engkau mengetahui bahwa semua yang di langit dan di bumi bersujud kepada Allah, termasuk matahari, bulan, bintang, gunung, pohon, hewan melata, dan sebagian besar manusia? Namun, sebagian lainnya pantas mendapat azab. Siapa yang dihinakan Allah, tidak seorang pun dapat memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat sesuai kehendak-Nya."

Ayat ini menegaskan bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah dan bentuk penghormatan terhadap ciptaan Allah. Rasulullah juga mengajarkan pentingnya menjaga alam, sebagaimana sabdanya:

""Siapa saja yang mendirikan bangunan atau menanam pohon tanpa kezaliman dan melampaui batas, maka itu akan bernilai pahala yang terus mengalir selama memberi manfaat bagi makhluk Allah yang Maha Pengasih." (HR. Ahmad)"

Hadis ini menekankan bahwa setiap tindakan terhadap lingkungan memiliki konsekuensi, baik pahala maupun dosa. Oleh karena itu, perilaku yang merusak alam, termasuk saat mudik, harus dihindari demi menjaga keseimbangan yang telah Allah tetapkan.

Adab Bepergian Sesuai Hadits Nabi

Nabi Muhammad SAW mengajarkan berbagai adab yang dapat diterapkan oleh umat Islam saat melakukan perjalanan jauh, termasuk mudik ke kampung halaman saat Idul Fitri. Kitab Al-Adzkar, Minhajul Muslim karya Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, dan Syarah Riyadhus Shalihin mencatat beberapa adab bepergian sebagai berikut:

1. Memilih Hari dan Waktu yang Dianjurkan

Nabi SAW lebih menyukai bepergian pada hari Kamis. Ka’ab bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berangkat menuju Perang Tabuk pada hari Kamis. Selain itu, Nabi SAW juga mendoakan keberkahan bagi umatnya di waktu pagi.

2. Melaksanakan Shalat Sunnah Sebelum Berangkat

Bepergian dianjurkan untuk diawali dengan shalat dua rakaat sebagai bentuk perlindungan dan keberkahan bagi diri sendiri serta keluarga.

3. Menghindari Bepergian Sendirian

Rasulullah SAW melarang bepergian sendirian, terutama di malam hari, karena berisiko bagi keselamatan.

4. Meminta Nasihat dari Orang Saleh

Sebelum bepergian, seseorang dianjurkan untuk meminta nasihat kepada orang saleh. Rasulullah SAW memberikan nasihat kepada seseorang yang hendak bepergian agar bertakwa kepada Allah dan bertakbir di setiap tanjakan.

5. Membaca Doa Ketika Keluar Rumah

Sebelum meninggalkan rumah, disunnahkan membaca doa:

“Bismillaahi tawakkaltu 'alallaah wa laa hawla wa laa quwwata illa billaah. Allahumma innii a'uudzu bika an adhilla aw adhilla aw azilla aw azilla.”

Doa ini mengandung permohonan perlindungan kepada Allah dari kesesatan dan keburukan.

6. Membaca Doa Ketika Naik Kendaraan

Saat naik kendaraan, Rasulullah SAW mengajarkan untuk bertakbir tiga kali dan membaca ayat:

“Subhaanalladzii sakhkhara lanaa haadzaa wa maa kunna lahu muqriniina wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun.”

Doa ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah atas kemudahan dalam perjalanan.

7. Bertakbir Saat Menanjak dan Bertasbih Saat Menurun

Rasulullah SAW dan para sahabat bertakbir ketika berjalan menanjak dan bertasbih saat berjalan menurun.

8. Memperbanyak Doa dalam Perjalanan

Doa seorang musafir memiliki keutamaan dan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa doa orang yang bepergian termasuk dalam tiga doa yang tidak tertolak.

9. Menyertakan Mahram bagi Perempuan yang Bepergian Jauh

Rasulullah SAW melarang perempuan melakukan perjalanan sejauh satu hari satu malam tanpa didampingi oleh mahram.

10. Membaca Doa Saat Kembali dari Bepergian

Ketika kembali dari perjalanan dan mendekati tempat tujuan, Nabi SAW membaca doa sebagai bentuk rasa syukur dan penghambaan kepada Allah.

Adab-adab ini menjadi pedoman bagi umat Islam agar perjalanan dapat berlangsung dengan lancar, selamat, dan penuh keberkahan.

Itulah informasi seputar Mudik Ramah Lingkungan Implementasi Ajaran Islam dalam Kehidupan Sehari-hari.

"Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah." "Minal Aidin wal Faizin. Mohon Maaf Lahir dan Batin."

Untuk kamu yang ingin melakukan perjalanan mudik dapat mengecek produk Asuransi Sinar Mas untuk perjalanan yang lebih nyaman :

1. Simas Travel Domestic

2. Simas Mudik

Sumber:

  1. https://nu.or.id/ramadhan/tujuh-adab-sebelum-berangkat-mudik-M5IJF.
  2. https://ramadan.kompasiana.com/daffafadiilshafwanramadhan6142/67d c9fd5ed641555373af214/ketahuilah-etika-lingkungan-dalam-islam-untuk- wujudkan-mudikmu-lebih-ramah-lingkungan.
  3. "10 Adab Bepergian Menurut Hadits, Perhatikan Ini saat Mudik Lebaran!" https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6678552/10-adab-bepergian- menurut-hadits-perhatikan-ini-saat-mudik-lebaran.