Misteri Halloween: Tradisi, Simbol, dan Popularitasnya di Seluruh Dunia
Halloween, atau Hallowe'en (singkatan dari All Hallows’ Evening), dirayakan pada 31 Oktober, malam sebelum Hari Raya Para Kudus dalam tradisi Kristen Barat. Perayaan ini menandai dimulainya Allhallowtide, periode mengenang orang yang telah wafat, termasuk para kudus dan martir.
Halloween diyakini berasal dari festival panen Kelt, terutama Samhain dari etnis Gael, yang kemudian dipengaruhi unsur Kristen. Beberapa juga menganggap Halloween berkembang sebagai perayaan Kristen yang terpisah dari Samhain.
Tradisi Halloween meliputi trick-or-treat, pesta kostum, dekorasi, ukiran labu Jack-o'-lantern, api unggun, ramalan, dan kunjungan ke rumah berhantu. Di sejumlah tempat, Halloween masih memiliki aspek keagamaan, seperti misa dan nyalakan lilin di makam, serta tradisi makanan khas seperti apel, panekuk kentang, dan kue jiwa.
Asal Usul Kata Halloween
Pada abad ke-7, Gereja Katolik memindahkan Hari Raya Semua Orang Kudus ke 1 November, menjadikan 31 Oktober sebagai All Hallows’ Eve, yang kemudian dikenal sebagai Halloween. Ketika Kekristenan menyebar ke tanah Celtic, perayaan ini berbaur dengan Samhain, festival kuno yang menandai akhir panen dan awal musim dingin, saat batas antara dunia hidup dan mati dianggap tipis. Pada malam itu, bangsa Celtic menyalakan api unggun besar dan mengenakan kostum dari kulit binatang untuk mengusir roh jahat. Seiring waktu, tradisi Samhain dan All Hallows’ Eve berpadu, membentuk Halloween seperti yang dikenal saat ini.
Sejarah Halloween
Kata "Halloween" berasal dari istilah Skotlandia untuk All Hallows' Eve, malam sebelum Hari Para Kudus yang dirayakan 1 November. Mulai digunakan sekitar tahun 1785, "Hallowe'en" berarti "malam suci." Halloween yang jatuh pada 31 Oktober, membuka Masa Para Kudus (Allhallowtide), periode untuk menghormati para kudus dan mendoakan jiwa-jiwa yang telah wafat.
Festival Samhain, tradisi pagan bangsa Celtic, turut memengaruhi Halloween. Pada 31 Oktober, bangsa Celtic menyalakan api unggun dan memakai kostum untuk mengusir roh jahat, percaya bahwa malam itu batas dunia hidup dan mati menipis. Tradisi ini berbaur dengan All Hallows’ Eve, membentuk Halloween yang dikenal sekarang.
Penetapan Hari Halloween
Pada abad ke-8, Paus Gregorius III menetapkan 1 November sebagai Hari Semua Orang Kudus, yang menggabungkan beberapa tradisi Samhain. Malam sebelumnya, 31 Oktober, dikenal sebagai All Hallows' Eve dan kemudian disebut Halloween. Seiring waktu, Halloween berkembang menjadi perayaan dengan berbagai kegiatan, seperti trik-or-treat, mengukir jack-o'-lantern, pesta kostum, dan menikmati camilan.
Halloween populer di Amerika sejak pertengahan abad ke-19, ketika banyak imigran Irlandia memperkenalkannya. Kini, Halloween dirayakan di seluruh dunia setiap 31 Oktober dengan berbagai aktivitas menyenangkan.
Fakta Menarik Seputar Halloween
1. Simbol Labu yang Ikonik
Labu yang diukir menyerupai wajah seram, atau jack-o'-lantern, menjadi simbol terkenal Halloween. Tradisi ini berawal dari legenda Irlandia tentang Stingy Jack, yang menipu iblis dan dilarang masuk surga maupun neraka. Ia mengembara di bumi hanya dengan sepotong bara dalam lobak ukirannya. Imigran Irlandia di Amerika kemudian menggantikan lobak dengan labu karena lebih mudah diukir.
2. Tradisi Trick-or-Treating
Anak-anak berkeliling rumah meminta permen sambil berkata “Trick or Treat” yang berarti mereka akan menjahili pemilik rumah jika tidak diberi apa-apa. Tradisi ini terkait dengan All Souls' Day di Inggris, di mana anak-anak dari keluarga miskin berkeliling meminta kue jiwa dan menawarkan doa sebagai imbalan.
3. Kostum Halloween
Kebiasaan mengenakan kostum berasal dari tradisi Samhain, ketika orang memakai penyamaran untuk mengusir roh jahat. Kini, kostum Halloween tidak terbatas pada tema seram tetapi mencakup berbagai karakter populer dari film, buku, dan budaya pop.
4. Warna Oranye dan Hitam
Warna oranye dan hitam identik dengan Halloween; oranye melambangkan panen dan labu, sedangkan hitam melambangkan kematian dan kegelapan, sesuai tema Halloween.
5. Perayaan di Berbagai Negara
Halloween populer di Amerika Serikat, tetapi berbagai negara memiliki perayaan serupa. Di Meksiko, terdapat Dia de los Muertos (Hari Orang Mati) dari 31 Oktober hingga 2 November, yang juga menghormati arwah yang telah meninggal.
6. Kostum Kucing Hitam
Kostum kucing hitam juga populer saat Halloween, sering digambarkan sebagai hewan peliharaan penyihir, yang bertransformasi menjadi kucing hitam untuk menyembunyikan diri.
Kenapa Halloween Masih Populer?
Halloween tetap populer karena beberapa alasan. Pertama, ia memungkinkan semua usia bersenang-senang dan mengekspresikan kreativitas melalui kostum dan dekorasi.
Kedua, Halloween merayakan musim gugur dengan tradisi seperti memetik labu dan mengukir jack-o'-lantern. Ini juga momen berkumpul bersama keluarga dan teman, berbagi cerita seram, dan menikmati suasana misterius. Meskipun berakar dari tema kematian, Halloween telah berevolusi menjadi acara menyenangkan yang dinikmati di seluruh dunia, dan memahami asal-usulnya membuat kita lebih menghargai tradisi ini.
Sumber:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Halloween.
- "Sejarah dan Asal Mula Perayaan Halloween 31 Oktober": https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/31/082900965/sejarah-dan-asal-mula-perayaan-halloween-31-oktober?page=all.
- "Asal-usul Halloween dan 5 Fakta Menariknya" https://www.detik.com/jabar/berita/d-7613841/asal-usul-halloween-dan-5-fakta-menariknya.
- https://www.bhinneka.com/blog/halloween/
- "Apa itu Halloween? Ini Pengertian dan Asal-usul Perayaannya" https://news.detik.com/berita/d-7008539/apa-itu-halloween-ini-pengertian-dan-asal-usul-perayaannya.