Mengenal Fakta Kembang Api
Tahun yang baru sudah tiba, saatnya kita memulai tahun yang baru dengan bahagia dan penuh keceriaan. Pada acara malam tahun baru beberapa hari kemarin, pasti kalian tidak asing dengan adanya ledakan cahaya di udara yang memiliki perpaduan warna indah dan beberapa ornamen. Objek ledakan tersebut bernama kembang api. Kali ini kita akan membahas apa yang dimaksud dengan kembang api, bahan, kegunaan serta sejarahnya.
Kembang api adalah sebuah alat peledak yang indah dengan beragam warna yang digunakan, Kembang api memiliki unsur warna dan kandungan materi di dalamnya. Warna yang ada dalam kembang api merupakan kombinasi dari berbagai unsur bahan kimia. Kembang api dibuat untuk meletus dan menghasilkan cahaya berwarna-warni. Kembang api juga mempunyai efek seperti suara, cahaya, asap, dan bahan yang bisa terbang. Sebagian bintang cahaya memiliki garam logam yang memberikan warna cemerlang serta warna yang silau. Beberapa kembang api juga memiliki suara yang lebih keras saat diluncurkan. Kembang api memiliki kandungan komponen kimia berdasarkan logam dan efek warna indah seperti unsur bahan kimia sebagai berikut: Strontium yang berwarna merah, Kalsium yang berwarna oranye, Barium yang berwarna hijau, Natrium yang berwarna kuning, Tembaga yang berwarna biru, Strontium/Tembaga yang berwarna ungu, dan yang terakhir adalah berbahan Titanium yang berwarna putih.
Kembang api biasa digunakan saat tahun baru, bisa juga digunakan untuk acara kebahagiaan, perayaan dan hiburan lainnya, seperti pesta ulang tahun, pesta peresmian rumah, Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru Imlek. Kembang api digunakan hampir oleh seluruh kalangan. Tujuan dari penggunaan alat tersebut adalah untuk membuat perayaan menjadi lebih seru dengan adanya corak warna yang di langit. Beragam informasi menarik mengenai kembang api seperti asal usul, sejarah kembang api hingga penerapan secara umum di dunia dan juga di Indonesia, serta Tips menggunakan kembang api akan kami simak di bawah ini.
Sejarah Kembang Api
Kembang api pada awalnya ditemukan secara tidak sengaja. Awal mula kembang api di mulai pada abad ke-2 sebelum Masehi disaat penduduk di China membuat petasan alami dengan melempar batang bambu ke dalam api. Orang pada masa tersebut melakukan hal tersebut untuk mengusir roh jahat. Batang bambu dipanggang hingga menghitam. Setelah itu, udara yang ada di dalam bambu berlubang kemudian meledak. Dalam bahasa China, bambu meledak ini disebut “Baozhu” yang berarti petasan.
Bertahun-tahun kemudian, antara tahun 600 sampai dengan 900 Masehi, para ilmuwan kimia di China secara tidak sengaja membuat obat bubuk hitam mesiu dari bahan mentah seperti arang, belerang, dan juga kalium. Bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam rebung dan dinyalakan dengan obor. Eksperimen ini awalnya dalam rangka menemukan rahasia kehidupan abadi. Namun, bukan keabadian yang didapat, tetapi para ilmuwan kimia pada masa itu justru telah menciptakan penemuan bubuk mesiu.
Atraksi kembang api pada tahun 800 Masehi masih bersifat sangat sederhana dan belum diledakkan di udara seperti sekarang. Di masa tersebut, kembang api kertas digunakan untuk mengusir roh jahat, dan merayakan kelahiran serta pernikahan suku. Kembang api hanya dilemparkan ke dalam api tanpa ada warna tambahan. Pertunjukan kembang api masih berupa rangkaian ledakan kecil yang berisik.
Lalu, di abad ke-13, bubuk mesiu mulai dikenal oleh penduduk dari barat yang dimana misionaris Eropa pergi ke tanah China. Para insinyur di Barat juga mengembangkan kembang api ini menjadi senjata dengan skala lebih besar. Catatan sejarah yang menyebutkan masuknya kembang api ke Eropa dapat dilihat dalam catatan perjalanan Marco Polo. Dan pada tahun 1295, Marco Polo membawa kembang api ke Eropa dari Asia. Setelah itu, kembang api kedua di eropa ada di Inggris, dimana saat penguasa Inggris pada masa itu menggunakan pertunjukan kembang api untuk menghibur pengikutnya. Pertunjukan kembang api pertama diperkirakan terjadi pada hari pernikahan Henry 7 di tahun 1486.
Setelah itu, atraksi kembang api terus berkembang dan berhasil menghibur penonton saat acara promosi James II pada tahun 1685. Ada negara yang sudah merasa tersaingi yaitu Rusia, Rusia tidak ingin kalah dan mengadakan pertunjukan kembang api selama 5 jam untuk menandai kelahiran putranya. Pertunjukan kembang api yang di mulai oleh Inggris dan populer di benua Eropa akan diadopsi di benua Amerika.
Di Amerika pada tanggal 2 Juli 1776, 2 hari sebelum hari kemerdekaan Amerika, John Adams, selaku Presiden ke-2 Amerika Serikat, menulis surat kepada istrinya yang menyebutkan tanggal 4 Juli akan dirayakan sebagai perayaan besar. Oleh karena itu, harus dirayakan secara megah dan salah satunya dengan penggunaan kembang api. Setelah itu, Amerika Serikat selalu merayakan hari kemerdekaan mereka dengan pesta kembang api yang dimulai sejak 4 Juli 1777. Setelah itu, pada tahun 1830-an, bangsa Italia menggabungkan logam dengan bahan peledak untuk menghasilkan kembang api yang berwarna dan tidak seperti dulu. Mereka menyusun unsur kimia dalam urutan yang berbeda.
Kembang api di Indonesia
Setelah kita membahas asal usul dan perkembangan kembang api di luar negeri, saat ini kami akan membahas tentang masuknya dan keberadaan kembang api di Indonesia. Berdasarkan buku yang dibuat oleh Alwi Sahab yang bernama Robinhood Betawi: Kisah Betawi Tempo Doeloe, kembang api yang masuk ke Indonesia berasal dari pendatang asal China. Di abad ke-18, sekitar 30 persen penduduk kota Batavia yang sekarang akrab disebut dengan kota Jakarta adalah orang China. Para pendatang dari China ini telah mempertahankan identitas dan kebudayaan nenek moyangnya seperti main judi, minum arak, dan tentunya meletakan kembang api.
Keberadaan kembang api semakin berkembang juga pada periode penjajahan Belanda. Di saat periode tersebut, kembang api banyak dijual di kota Batavia. Setiap mendekati tanggal 31 Agustus, jumlah petasan meningkat karena pada tanggal tersebut diadakan pesta kembang api untuk memperingati ulang tahun Ratu Belanda. Catatan sejarah ini menggambarkan masuknya kembang api di Indonesia yang merupakan percampuran budaya antara Timur yaitu dari negara China dan Barat dari negara Belanda.
Tips Memakai dan Menggunakan Kembang Api dengan Baik
Bermain dan menyalakan kembang api tentunya perlu arahan dan cara yang baik dan tidak secara sembarangan kita pakai, dikarenakan kalau kita memakai kembang api dengan sembarangan, dampak tersebut akan membahayakan sekitar dan juga membahayakan serta merugikan diri kita sendiri. Berikut adalah tata cara atau tips memakai dan menggunakan kembang api secara baik dan benar:
- Jaga jarak dengan aman.
- Jangan memegang kembang api di tangan.
- Siapkan bak air untuk mencegah percikan api yang berlebihan.
- Nyalakan kembang api di luar atau Outdoor.
Sejak atraksi atau pertunjukan pertama kembang api di Inggris, kembang api telah menjadi kebiasaan baru dalam perayaan. Pertunjukan kembang api semakin dipopulerkan pada saat perayaan kemerdekaan Amerika Serikat, serta pada dunia dan juga penyebarannya ke Indonesia. Latar belakang, bahan yang digunakan, sejarah dan asal usul diawali sebagai pengusir roh jahat, kemudian menjadikan kembang api dengan warna yang indah sebagai budaya umum di dunia dan Indonesia yang digunakan disaat perayaan dan terutama saat momen perayaan penyambutan tahun baru. Dan tentunya, saat kita ingin bermain kembang api, kita harus juga menjaga keamanan agar tidak membahayakan sekitar dan diri sendiri.
Jangan lupa untuk Cek Produk Kami:
Simas Travel DomesticSimas Rumah Hemat ++
Simas Personal Accident
Sumber : Kompas, Medcom