August 16, 2024

Jejak Sejarah Ibu Fatmawati sebagai Penjahit Bendera Merah Putih

Profil Ibu Fatmawati

Ibu Fatmawati lahir di Bengkulu pada 5 Februari 1923 dan meninggal di Kuala Lumpur, Malaysia pada 14 Mei 1980. Ia adalah putri dari pasangan Hassan Din dan Siti Chodijah yang berdarah Minangkabau.

Ibu Fatmawati adalah istri Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, yang merupakan sosok penjahit bendera Sang Saka Merah Putih pertama kali. Bendera hasil jahitannya dikibarkan secara resmi pada 17 Agustus 1945, saat Indonesia memproklamirkan kemerdekaan.

Ibu Fatmawati dan Ir.Soekarno menikah pada 1 Juni 1943 dan dikaruniai lima anak: Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.

Setahun setelah pernikahan mereka, Jepang berjanji akan memerdekakan Indonesia. Dalam persiapan untuk hari kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Ibu Fatmawati menghadapi kesulitan menemukan kain merah dan putih. Berkat bantuan Shimizu, perantara perundingan Jepang-Indonesia, Ibu Fatmawati akhirnya memperoleh kain yang dibutuhkan.

Sejarah Penjahit Bendera Merah Putih

Saat persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia, Ibu Fatmawati menjahit bendera Merah Putih pada Oktober 1944. Pada usia 21 tahun dan sedang mengandung anak pertama, Ibu Fatmawati menjahit bendera tersebut dengan tangan di ruang tamu rumahnya, karena dokter melarang penggunaan mesin jahit kaki.

Bendera itu selesai dijahit dalam dua hari dan menjadi yang terbesar di Jakarta setiap kali dikibarkan di halaman rumahnya. Setahun kemudian, bendera hasil jahitan Ibu Fatmawati digunakan dalam upacara Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Bendera Merah Putih pertama kali dikibarkan pada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 (sekarang Jalan Proklamasi), Jakarta, oleh Latief Hendraningrat, Suhud Sastro Kusumo, dan SK Trimurti.

Antara 1946 dan 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada 17 Agustus setiap tahunnya. Sejak 1969, bendera Pusaka ini tidak dikibarkan lagi karena sobek, namun tetap disimpan di Istana Merdeka.

Ibu Fatmawati juga mengungkapkan betapa tertekannya perasaannya ketika Jepang melarang pengibaran bendera Merah Putih. Baru pada September 1944, pemerintah militer Jepang mengizinkan pengibaran bendera tersebut dan melagukan lagu Indonesia Raya.

Bendera Merah Putih kemudian diserahkan kepada Latief Hendraningrat dan Soehoed untuk dikibarkan bersamaan dengan berkumandangnya lagu Indonesia Raya.

Dipisahkan Antara Warna Merah dan Putih

Pada 1948, Belanda melancarkan Agresi Militer II ke Yogyakarta. Serangan pada 19 Desember 1948 berhasil merebut kota tersebut. Mengetahui bahwa dirinya akan ditawan, Presiden Soekarno memerintahkan ajudannya, Husein Mutahar, untuk mengamankan bendera pusaka agar tidak jatuh ke tangan Belanda.

Dalam keadaan genting, Husein Mutahar dengan cepat mencari cara untuk melindungi bendera tersebut. Ia membuka jahitan bendera untuk memisahkan warna merah dan putih dengan bantuan Ibu Pema Dinata. Kemudian, Husein Mutahar memasukkan potongan kain ke dalam dua tas yang diisi dengan pakaian pribadinya, dengan tujuan agar bendera tidak dapat dikenali sebagai satu kesatuan. Meskipun Husein Mutahar ditahan di Semarang, kedua potongan kain tetap aman.

Beberapa waktu kemudian, Husein Mutahar berhasil melarikan diri ke Jakarta dengan kapal laut. Di Jakarta, ia menerima pesan rahasia dari Presiden Soekarno, yang sedang ditahan di Muntok, Bangka. Pesan tersebut meminta Husein Mutahar untuk menyerahkan bendera pusaka kepada Presiden melalui perantara, Soedjono. Husein Mutahar kemudian menjahit kembali kain bendera dengan mesin jahit yang dipinjam dari istri seorang dokter, memastikan jahitannya sesuai dengan bekas jahitan asli.

Sebagai penghargaan atas jasanya dalam menyelamatkan bendera pusaka, Husein Mutahar dianugerahi Bintang Maha Putera pada tahun 1961.

Makna Bendera Merah Putih

Bendera Merah Putih Indonesia memiliki makna yang mendalam. Warna merah melambangkan keberanian, sementara putih melambangkan kesucian atau kebenaran. Dengan demikian, bendera Merah Putih mengartikan keberanian dalam memperjuangkan kebenaran.

Itulah sejarah penjahit bendera Merah Putih pertama dan makna di balik bendera tersebut.

Sumber:

  1. "Menelusuri Sejarah Bendera Pusaka Merah Putih yang Dijahit oleh Fatmawati" https://nasional.kompas.com/read/2021/08/17/17294421/menelusuri-sejarah-bendera-pusaka-merah-putih-yang-dijahit-oleh-fatmawati?page=all.
  2. https://rri.co.id/lain-lain/315035/perjuangan-fatmawati-soekarno-sang-penjahit-bendera-merah-putih.
  3. https://adjar.grid.id/read/543431384/sejarah-penjahit-bendera-merah-putih-pertama-dan-makna-bendera-merah-putih?page=all.
  4. Kisah Fatmawati saat Menjahit Bendera Pusaka, Butuh Waktu Dua Hari" https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6239098/kisah-fatmawati-saat-menjahit-bendera-pusaka-butuh-waktu-dua-hari.