February 10, 2025

Flu Bisa Berujung Pneumonia: Bagaimana Cara Mencegah dan Mengobatinya?

Apa Itu Flu atau Influenza?

Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan, termasuk hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Penyakit ini umum terjadi saat musim pancaroba dan mudah menular, terutama dalam 3–4 hari pertama setelah seseorang terinfeksi.

Flu sering disamakan dengan pilek biasa (common cold), tetapi keduanya disebabkan oleh virus yang berbeda. Gejala flu cenderung lebih parah dan muncul secara mendadak, sedangkan pilek berkembang secara bertahap dengan gejala lebih ringan.

Penyebab dan Penularan Flu

Flu disebabkan oleh virus influenza yang menyebar melalui droplet saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Virus ini juga dapat menyebar melalui kontak dengan permukaan atau benda yang terkontaminasi, lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut.

Seseorang dapat menularkan flu sejak satu hari sebelum gejala muncul hingga sekitar lima hari setelahnya. Anak-anak dan orang dengan daya tahan tubuh lemah bisa menularkan lebih lama.

Komplikasi Flu

Sebagian besar kasus flu sembuh tanpa komplikasi. Namun, dalam beberapa kasus, flu bisa menyebabkan:

  1. Pneumonia.
  2. Infeksi telinga dan sinus.
  3. Radang selaput lendir.
  4. Serangan asma atau gangguan jantung.

Jika gejala membaik lalu memburuk kembali, bisa jadi ada infeksi sekunder yang perlu penanganan medis.

Flu Berbahaya: Risiko Pneumonia yang Mematikan

Flu sering dianggap sepele, padahal bisa berbahaya, terutama bagi orang dengan sistem imun lemah. Jika tidak ditangani, flu dapat berkembang menjadi pneumonia, yang menyebabkan peradangan pada alveoli (kantung udara) di paru-paru, menghambat pertukaran oksigen, dan mengakibatkan kesulitan bernapas.

Tanpa perawatan tepat, pneumonia bisa memicu sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) dan menyebar ke aliran darah. Pengidap penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) seperti bronkitis atau emfisema lebih rentan terkena komplikasi ini.

Gejala pneumonia mirip flu, tetapi lebih parah, meliputi batuk berdahak, demam, menggigil, sesak napas, nyeri dada, serta detak jantung cepat.

Apa Itu Pneumonia?

Pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan yang menyebabkan paru-paru dipenuhi cairan atau nanah, sehingga penderitanya sulit bernapas. WHO mencatat pneumonia sebagai penyebab utama kematian balita, meski juga berdampak serius pada orang dewasa.

Siapa yang Berisiko?

Kelompok yang lebih rentan terkena pneumonia meliputi:

  1. Perokok dan penderita penyakit paru.
  2. Bayi (0–2 tahun) dan lansia (>65 tahun).
  3. Pasien dengan daya tahan tubuh lemah (kemoterapi, HIV/AIDS, diabetes, dll.).
  4. Pneumonia disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Pada orang dewasa, penyebab utama adalah Streptococcus pneumoniae. Virus corona (SARS-CoV-2) juga dapat memicu pneumonia yang lebih parah.

Pneumonia tidak Hanya Disebabkan oleh Flu

Pneumonia terbagi menjadi dua jenis:

  1. Pneumonia komunitas – Ditularkan di lingkungan umum.
  2. Pneumonia rumah sakit – Lebih sulit diobati karena penyebabnya lebih resisten.

Penyebabnya meliputi:

  1. Bakteri: Streptococcus pneumoniae.
  2. Mycoplasma pneumoniae: Organisme menyerupai bakteri.
  3. Jamur: Umum pada penderita imun lemah.
  4. Virus: Flu dan COVID-19 bisa memicu pneumonia.

Jika mengalami gejala pneumonia, segera cari perawatan medis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Pneumonia dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Lantas bagaimana cara mencegah dam mengobati pneunomia? Simak penjelasannya dibawah ini.

Pengobatan dan Pencegahan Pneumonia

Pneumonia akibat bakteri diobati dengan antibiotik, sedangkan yang disebabkan oleh virus memerlukan antivirus seperti Relenza atau Tamiflu. Dokter juga bisa meresepkan obat pereda nyeri, penurun demam, atau alat bantu napas jika diperlukan. Karena berisiko menyebabkan komplikasi, pengobatan sebaiknya dilakukan di rumah sakit.

Pencegahan Pneumonia

Lindungi diri dengan:

  1. Konsumsi makanan bergizi.
  2. Menjaga kebersihan dan rutin mencuci tangan.
  3. Menghindari rokok, alkohol, dan kontak dengan penderita flu atau pneumonia.

Vaksinasi

CDC merekomendasikan vaksin flu, PCV, PPV23, Hib, pertusis, dan cacar untuk mencegah pneumonia. Beberapa vaksin perlu dosis ulang, jadi konsultasikan dengan dokter.

Itulah langkah-langkah pencegahan dan pengobatan penunomia. Dengan menerapkan langkah pencegahan seperti vaksinasi, pola hidup sehat, dan menjaga kebersihan, risiko komplikasi dapat diminimalkan. Serta selalu jagalah kebersihan, dan menerapkan pola hidup sehat.

Sumber:

  1. https://www.tempo.co/otomotif/3-tips-menjaga-kebersihan-interior-mobil-simak-langkahnya--457288.
  2. https://www.suzuki.co.id/tips-trik/panduan-membersihkan-interior-mobil-dengan-tepat?pages=all.
  3. https://suzukitrimitra.co.id/berita/spot-yang-sering-terlupa-saat-membersihkan-mobil?page=all.