August 30, 2024

Cacar Monyet: Gejala, Penyebaran, dan Upaya Pencegahannya di Indonesia

Apa Itu Cacar Monyet?

Cacar monyet (monkeypox) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dari kelompok yang sama dengan virus cacar. Pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan pada tahun 1958, penyakit ini umumnya ditemukan di Afrika Tengah dan Afrika Barat. Namun, baru-baru ini, cacar monyet kembali merebak di beberapa negara di luar Afrika.

Penyakit ini dapat menular dari hewan ke manusia, tidak hanya melalui primata, tetapi juga melalui kontak dengan hewan lain yang terinfeksi, seperti tikus dan tupai.

Saat seseorang terkena cacar monyet, bintil-bintil bernanah akan muncul di permukaan kulit, bahkan bisa melepuh. Seperti cacar air, cacar monyet juga menyebabkan demam, namun disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak.

Perkembangan Cacar Monyet di Indonesia

Kasus pertama cacar monyet di Indonesia terdeteksi pada 20 Agustus 2022. Pada 13 Oktober 2023, pemerintah kembali melaporkan adanya kasus baru. Hingga Sabtu, 17 Agustus 2024, Kementerian Kesehatan RI mencatat 88 kasus konfirmasi cacar monyet, tersebar di beberapa wilayah:

  1. Jakarta: 59 kasus.
  2. Jawa Barat: 13 kasus.
  3. Banten: 9 kasus.
  4. Jawa Timur: 3 kasus.
  5. Daerah Istimewa Yogyakarta: 3 kasus.
  6. Kepulauan Riau: 1 kasus.

Kabar baiknya, 87 dari total kasus tersebut telah dinyatakan sembuh. Jika melihat tren mingguan dari tahun 2022 hingga 2024, jumlah kasus tertinggi terjadi pada Oktober 2023.

Penyebab Cacar Monyet

Cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh virus Monkeypox, bagian dari kelompok Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Penyakit ini pertama kali terdeteksi oleh para ilmuwan setelah terjadi wabah pada monyet yang digunakan untuk penelitian, sehingga dikenal sebagai cacar monyet.

Meski namanya cacar monyet, penularan tidak hanya terjadi melalui monyet; beberapa hewan pengerat seperti tikus dan tupai juga dapat terinfeksi dan menularkannya kepada manusia. Selain itu, penyakit ini juga bisa menular dari manusia ke manusia, meskipun risikonya relatif kecil.

Tanda dan gejala Monkeypox

Gejala cacar monyet pada manusia mirip dengan gejala cacar, namun umumnya lebih ringan. Perbedaan utama antara keduanya adalah adanya pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati) pada cacar monyet. Berikut penjelasan lebih lanjut:

Fase Prodromal

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan Kemenkes RI, gejala awal fase prodromal yang menunjukkan infeksi virus Monkeypox meliputi:

  • Demam.
  • Sakit kepala, kadang sangat hebat.
  • Nyeri otot.
  • Sakit punggung.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati) di leher, ketiak, atau selangkangan.
  • Panas dingin.
  • Kelelahan dan lemas.

Fase Erupsi

Fase erupsi terjadi 1-3 hari (kadang lebih lama) setelah fase prodromal. Pada fase ini, muncul ruam atau lesi pada kulit, biasanya dimulai dari wajah dan secara bertahap menyebar ke seluruh tubuh. Lesi berkembang dari bintik merah (maculopapular) menjadi lepuh berisi cairan bening atau nanah, kemudian mengeras atau menjadi keropeng sebelum rontok.

Gejala cacar monyet berlangsung selama 2−4 minggu hingga lesi hilang dan rontok sepenuhnya.

Vaksinasi

Menurut data Kemenkes RI, vaksinasi cacar monyet telah dimulai sejak 23 Oktober 2023. Sasaran vaksinasi ini mencakup 477 peserta, sesuai dengan jumlah vaksin yang tersedia.

Vaksin diberikan dalam dua dosis, dengan jeda empat minggu antara dosis pertama dan kedua. Efektivitas vaksin mencapai puncaknya dua minggu setelah dosis kedua. Vaksinasi ini ditujukan untuk kelompok rentan, seperti mereka yang memiliki kontak erat dengan pengidap cacar monyet atau penderita HIV.

Namun Siapa saja yang perlu vaksin cacar monyet?

  1. Lelaki yang berhubungan dengan lelaki.
  2. Pemasangan seks berganti-ganti (multiple).
  3. Individu yang kontak dengan penderita cacar monyet dalam 2 minggu terakhir.
  4. Petugas lab pemeriksa spesimen cacar monyet.
  5. Petugas kesehatan yang menangani pasien cacar monyet.

Silakan lihat detailnya pada gambar berikut.


Proses Penularan Cacar Monyet

Penyakit cacar monyet dapat menular disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

  1. Droplet: Yang artinya penularan melalui percikan air liur orang yang sakit cacar monyet.
  2. Kontak Langsung: Berhubungan langsung dari kulit ke kulit dengan orang yang sakit cacar monyet.
  3. Hubungan Seksual, dengan orang yang menderita penyakit cacar monyet.
  4. Benda yang Terkontaminasi Virus: Virus dapat menyebar ke benda melalui orang yang sakit cacar monyet.

Silakan lihat detailnya pada gambar berikut.


Cara Pencegahan Cacar Monyet

Bagaimana cara mencegah penyakit cacar monyet? Simak langkah-langkah berikut ini:

  1. Hindari kontak langsung dengan orang yang sakit cacar monyet.
  2. Jangan berhubungan seks dengan orang yang bergejala cacar monyet.
  3. Pakailah masker saat merasa tubuh tidak sehat / bergejala.
  4. Jangan menggunakan perlengkapan mandi milik orang lain.
  5. Cuci tangan dengan sabun hingga bersih.

Silakan lihat detailnya pada gambar berikut.


Sumber:

  1. https://www.halodoc.com/kesehatan/cacar-monyet?srsltid=AfmBOopedajBcKtYreKdPbnRbyWjoKfUL4SptMjtCHEOmtMLn1nWK2HX.
  2. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/cacar-monyet.
  3. https://www.mitrakeluarga.com/artikel/cacar-monyet.
  4. https://www.instagram.com/p/C_O6Kh2hXs6/?igsh=c25jOXplam1qY2xk&img_index=2.
  5. https://www.instagram.com/p/C-9QT79S1dz/?igsh=OThnaW12YW5leXhp&img_index=4.
  6. https://www.instagram.com/p/C-9QT79S1dz/?igsh=OThnaW12YW5leXhp&img_index=5.