November 18, 2024

Tari Tradisional Jambi: Ungkapan Budaya dan Tradisi yang Beragam

Ragam budaya Indonesia tercermin dalam beragam tari tradisional yang dimiliki oleh setiap daerah, termasuk Provinsi Jambi. Menurut buku "Mengenal Seni Tari Indonesia" karya Muryanto, setiap tari tradisional memiliki fungsi khusus. Selain sebagai hiburan, tarian juga berperan dalam upacara adat, ritual, serta sebagai sarana pergaulan dan pendidikan masyarakat setempat. Oleh karena itu, setiap daerah di Indonesia memiliki tari yang dirancang untuk tujuan dan fungsi berbeda, dengan gerakan yang sering kali mengandung makna tertentu.

Berikut beberapa contoh tarian yang ada di Jambi:

1. Tari Sekapur Sirih

Tarian Sekapur Sirih dipersembahkan untuk menyambut kedatangan tamu-tamu besar di Jambi. Gerakan lembut dan halus, iringan musik langgam Melayu beserta syairnya, serta mimik wajah para penari yang cerah mencerminkan ketulusan dan keramahan masyarakat setempat. Tarian ini biasanya dibawakan oleh sembilan penari perempuan, tiga penari laki-laki, satu pembawa payung, dan dua pengawal, dengan pakaian adat Jambi.

Sejarah Tari Sekapur Sirih

Tari Sekapur Sirih adalah tarian yang relatif baru, diperkenalkan pada tahun 1962 oleh seniman terkenal Jambi, Firdaus Chatap. Awalnya, tarian penyambut tamu khas Jambi ini hanya terdiri dari gerakan dasar. Seiring waktu, gerakan tersebut dikembangkan menjadi lebih kompleks, dan iringan musik serta lagu juga ditambahkan. Inovasi ini membuat Tari Sekapur Sirih semakin populer di kalangan masyarakat Jambi.

Makna Tari Sekapur Sirih

Sebagai tarian penyambut tamu, Tari Sekapur Sirih mengandung makna mendalam tentang penghormatan kepada tamu. Tarian ini juga merupakan ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan masyarakat Jambi atas kedatangan tamu agung. Biasanya, Tari Sekapur Sirih dipentaskan oleh sembilan penari perempuan, tiga penari laki-laki, satu pembawa payung, dan dua pengawal.

Ragam Gerakan Tari Sekapur Sirih

Tari Sekapur Sirih terdiri dari sejumlah gerakan yang dikelompokkan dalam tiga kategori: Gerak Tari Awal, Gerak Tari Pokok, dan Gerak Tari Akhir.

1. Gerak Tari Awal

Sebagai pembuka, Gerak Tari Awal menggambarkan cara masyarakat Jambi menyambut tamu dan persiapan gadis-gadis dalam menyambut kedatangan mereka. Terdapat sembilan ragam gerakan dalam kategori ini, yaitu Gerak Sembah, Rentang Kepak, Rentang Kepak Penuh Pandangan, Ngenak Cincin, Ngenak Gelang, Ngenak Giwang, Bersolek, Rentang Kepak Penuh Pandang, dan Gerak Meramu Sirih.

2. Gerak Tari Pokok

Ini adalah inti gerakan dalam Tari Sekapur Sirih yang menggambarkan penerimaan tamu dengan lemah lembut dan sopan. Gerak Tari Pokok terdiri dari lima ragam gerakan: Gerak Beinsut Naik, Rentang Pedang Serong, Nyilau, Piuh Putar Benuh Balas Putar, dan Piuh Putar Separuh Balik.

3. Gerak Tari Akhir

Gerak Tari Akhir berfungsi sebagai penutup yang melambangkan kegembiraan saat menerima tamu. Kegembiraan tersebut disimbolkan dengan suguhan Sekapur Sirih, yang berisi daun sirih, cerahan pinang, gambir, kapur sirih, dan tembakau. Terdapat tiga ragam gerakan dalam kategori ini: Gerak Beinsut Turun, Gerak Rentang Pedang, dan Gerak Rentang Kepak Penuh Pandang, yang diakhiri dengan Sembah.

2. Tari Tauh

Tari Tauh menggambarkan pergaulan pemuda-pemudi di zaman dahulu, dibawakan oleh empat pasangan penari, masing-masing terdiri dari seorang wanita dan seorang pria. Durasi penampilan Tari Tauh bergantung pada panjang pantun yang dilantunkan dan kesanggupan penari. Acara ini sering berlangsung dari sore hingga keesokan paginya.

Tari Tauh berasal dari Desa Koto Joyo, Kabupaten Bungo. Keunikan tarian ini terletak pada kesederhanaan gerak dan adanya seutas tali yang direntang sebagai pembatas antara penari laki-laki dan perempuan. Tari Tauh berfungsi sebagai hiburan usai panen, menciptakan interaksi antara pemuda dan pemudi, di mana banyak di antaranya menemukan jodoh. Tarian ini menjadi ajang bagi muda-mudi desa yang sedang mencari pasangan hidup.

3. Tari Rangguk

Seni tari daerah Jambi sangat beragam, termasuk dalam corak tariannya, salah satunya adalah Tari Rangguk. Setiap tarian daerah mencerminkan keadaan lokal dan budaya suku yang bersangkutan. Menurut buku "Tari Tradisi Melayu, Eksistensi dan Revitalisasi Seni" (2016) karya Muhdi Kurnia, Tari Rangguk berasal dari Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Nama "Rangguk" berasal dari gabungan dua kata: "uhang," yang berarti orang, dan "ganggong," yang berarti angguk, sehingga arti Rangguk adalah mengangguk. Tari ini diciptakan oleh seorang ulama setempat yang pulang setelah menunaikan ibadah haji./p>

Gerakan Tari Rangguk disesuaikan dengan suasana penampilannya. Saat menyambut tamu, penari berdiri dan memukul rebana; sedangkan untuk hiburan, penari duduk melingkar sambil menabuh rebana.

Tari Rangguk juga ditampilkan dalam acara adat, seperti Keduri Sko, yang merupakan pengangkatan dan pemberian gelar adat.

4. Tari Rentak Bersapih

Tarian Rentak Besapih berasal dari Kota Bertuah Jambi dan merupakan tarian khas Bumi Melayu Jambi. Tarian ini menggambarkan perpaduan langkah dari berbagai etnis menjadi satu kesatuan utuh dalam menjalani kehidupan. Nilai-nilai hidup berdampingan, bekerja sama, dan saling tolong-menolong tergambar dalam gerakan tari yang mencerminkan ciri khas Melayu Jambi. Rentak Besapih dibawakan oleh 8-10 penari yang mengenakan busana adat Jambi, lengkap dengan hiasan kepala dan kain tenun Melayu.

5. Tari Inai

Tari Inai adalah tarian sakral yang dilaksanakan dalam upacara adat pengantin, umumnya hanya di rumah mempelai wanita, sementara rumah pengantin pria tidak mengadakan upacara malam berinai. Tari ini bertujuan untuk melindungi calon mempelai wanita dari berbagai gangguan, baik dari manusia maupun makhluk halus.

Sejarah mencatat bahwa Tari Inai ditampilkan oleh pendekar bersakti yang memiliki kemampuan melindungi diri dan acara pernikahan. Para pendekar ini harus menguasai minimal 5 hingga 10 jurus pencak silat.

6. Tari Kubu

Tari Kubu terinspirasi dari upacara pengobatan tradisional penyakit parah suku Kubu yang tinggal di perbatasan Jambi dan Sumatera Selatan. Tarian ini melibatkan lima penari perempuan dan lima penari laki-laki yang mengenakan busana sehari-hari masyarakat Kubu.

Gerakan tari ini berfokus pada gerakan tangan dan hentakan kaki. Di akhir penampilan, penari membentuk formasi melingkar dengan satu orang di tengah, menggambarkan keadaan orang yang sakit, sebelum dilakukan upacara pengobatan untuk mengangkat penyakit tersebut.

7. Tari Sekato

Sekato adalah karya tari baru yang berakar dari gerak dasar tari daerah Jambi, bertujuan untuk memperkaya perbendaharaan tari Jambi. Tari ini dikembangkan pada tahun 1992 oleh Sri Purnama Syam dan dibawakan oleh delapan penari, terdiri dari empat pria dan empat wanita.

Menggunakan properti kipas dan payung, keduanya tidak hanya sebagai hiasan, tetapi juga melambangkan senjata dan perlindungan diri. Ragam gerak yang dominan dalam tari ini meliputi gerak lenggang, langkah tigo, langkah tak jadi, dan buka ayun kipas.

Tari ini melambangkan cinta pasangan muda-mudi, dengan gerakan yang didominasi oleh langkah tigo, lenggang, langkah tak jadi, dan buka ayun kipas, serta diiringi musik khas Jambi.

Itulah informasi seputar Tari Tradisional Jambi, Apakah Anda semakin tertarik untuk berkunjung ke Jambi? Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Jambi

Disamping itu, jika Anda sedang berada di Jambi, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Mas Cabang Jambi. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Jambi pada halaman berikut:

1. PT Asuransi Sinar Mas Cabang Jambi

2. PT Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Muara Bungo

Sumber:

  1. 1."7 Tarian Daerah Khas Jambi, Ada Apa Saja?" https://www.detik.com/sumbagsel/budaya/d-6966944/7-tarian-daerah- khas-jambi-ada-apa-saja.
  2. "Tari Sekapur Sirih Berasal dari Jambi: Sejarah, Makna, dan Ragam Gerakan": https://regional.kompas.com/read/2022/02/07/164000178/tari-sekapur-sirih-berasal-dari-jambi--sejarah-makna-dan-ragam-gerakan?page=all.
  3. https://id.wikipedia.org/wiki/Tauh_(Betauh).
  4. "Tari Rangguk, Mencerminkan Sifat Kebersamaan Masyarakat Jambi", https://www.kompas.com/skola/read/2021/03/04/120000469/tari-rangguk-mencerminkan-sifat-kebersamaan-masyarakat-jambi.
  5. https://jamberita.com/read/2021/11/01/5970631/tarian-khas-melayu-jambi-tarian-rentak-besapih.
  6. https://pariwisataindonesia.id/budaya-dan-sejarah/tradisi-tari-inai/.
  7. https://budaya-indonesia.org/Tari-Sekato.