Sebuah Warisan Budaya di Kepulauan Riau: Keindahan Tari Tradisional
Tari tradisional merupakan salah satu kebanggaan kekayaan budaya Indonesia. Setiap daerah dan suku di Indonesia, termasuk Provinsi Kepulauan Riau, memiliki tarian khasnya sendiri.
1. Tari Persembahan
Tari Persembahan biasanya ditampilkan dalam acara penyambutan, pernikahan, dan acara besar di Kepulauan Riau. Dibawakan oleh 7 penari perempuan atau jumlah ganjil, tari ini memiliki gerakan seperti Junjung Tepak, Tapak Sapudi, Salam Buka, Meracik Pinang, Puteri, Langkah Simpang, Sauk, Petik Kembar, Pagar Negeri, Seri Beni, dan Salam Tutup.
2. Tari Jogi
Tari Jogi adalah tarian hiburan untuk menyambut nelayan yang pulang dari melaut, dipentaskan oleh para gadis Melayu di Batam. Gerakannya meliputi Salam, Lesung Pipi, Tegak Pinggang, Merias, Mencuci, Sentak Bahu, dan Layang-Layang, dengan musik pengiring Riuh dan Rancak.
3. Tari Melemang
Tari Melemang, yang berasal dari Desa Penaga di Bintan, sudah ada sejak zaman kerajaan. Dibawakan oleh 14 penari perempuan, tarian ini menyambut tamu raja dalam upacara kerajaan. Gerakannya, seperti Melemang (melenting), Joget, Inang, Step, Zapin, dan variasi Melemang lainnya, diiringi musik sederhana.
4. Tari Cecah Inai
Tari Cecah Inai, yang masih populer hingga kini, biasanya dipentaskan pada malam berinai saat perkawinan. Awalnya dibawakan oleh pria dengan gerak silat untuk melindungi mempelai dari bahaya, kini juga ditarikan oleh wanita sebagai hiburan. Pria menggunakan cawan, sementara wanita membawa tempat lilin.
5. Tari Zapin Penyengat
Tari Zapin Penyengat menonjolkan gerak langkah kaki, diciptakan oleh Muhammad Ripin dari Sambas, dan berkembang di Pulau Penyengat pada tahun 1811. Gerakan seperti Salam, Langkah Satu, Langkah Dua, Langkah Bunga, Titi Batang, Ayak-Ayak, Pusar Belanak, dan Tahtoo menggambarkan kehidupan nelayan setempat.
6. Tari Zapin Neknang
Tari Zapin Neknang dari Pulau Pian Pasir, Anambas, menampilkan keunikan dalam penggunaan tali yang membentuk sarang laba-laba. Tari ini ditampilkan oleh banyak penari yang membentuk jaring tersebut, dan selalu hadir di acara besar.
7. Tari Silat Pengantin
Tari Silat Pengantin adalah seni tradisi pernikahan di Kepulauan Riau, dibawakan oleh dua penari untuk menyambut pengantin laki-laki. Gerakannya disebut bunga, dengan pola maju-mundur dan ke kiri-kanan, serta gerak rendah di mana tubuh merendah. Pukulan pertama disebut gayung, namun tidak mengenai lawan, dengan kedua penari saling membalas gerakan.
Pertunjukan ini diiringi musik gendang, gong, dan serunai, menciptakan suasana meriah. Penari mengenakan pakaian tradisional Melayu berwarna cerah. Tari Silat Pengantin menjadi bagian penting dari pernikahan di desa maupun kota di Kepulauan Riau.
8. Tari Nyabok
Tari Nyabok, dilestarikan oleh Bapak Ardaya di Desa Candi Palmatak, ditarikan oleh penari berjumlah ganjil, mulai dari 3, 5, 7, hingga 9, sesuai dengan jumlah lilin yang digunakan dalam ritual masyarakat. Tari ini memiliki aturan khusus dalam penentuan penari, waktu, tempat, serta unsur pendukung lainnya.
Dalam adat pernikahan, Tari Nyabok dilakukan pada malam hari sebagai ritual sakral untuk menolak bala dan melindungi pengantin, sekaligus memunculkan aura atau cahaya pengantin, sesuai dengan kepercayaan masyarakat Anambas, Kepulauan Riau.
9. Tari Zapin
A. Zapin Nek Nang
Zapin Nek Nang berasal dari Pulau Pian Pasir, Kabupaten Kepulauan Anambas. Menurut Afrian (2020), seorang seniman tari di Anambas, tari ini selalu ditampilkan dalam acara-acara besar, dengan bentuk yang mirip motif dasar Tari Zapin.
Keunikan Zapin Nek Nang terletak pada penggunaan tali yang dibentuk menjadi sarang laba-laba, dan harus dibawakan oleh banyak penari untuk menciptakan formasi jaring tersebut. Saat ini, komunitas Zapin Nek Nang di Pulau Pian Pasir dipimpin oleh Zaini.
Di Anambas, komunitas Zapin Nek Nang lainnya juga ada di Siantan Utara, dipimpin oleh Erwan Efendi.
B. Zapin Penyengat
Pulau Penyengat pernah menjadi pusat kebudayaan Melayu, tempat berkembangnya Tari Zapin Penyengat yang bernuansa Islami. Tarian ini diciptakan oleh Encik Muhammad Ripin pada tahun 1811 dan kemudian dikembangkan secara turun-temurun oleh Raja Mahmud. Zapin Penyengat menekankan gerakan kaki, sesuai dengan arti kata "zapin" yang berarti gerakan kaki.
Awalnya, tarian ini digunakan dalam upacara penobatan Sultan Penyengat dan perayaan hari-hari besar Islam. Seiring waktu, fungsinya meluas menjadi hiburan di acara pernikahan dan seni budaya. Gerakan, busana, dan musik dalam tarian ini mencerminkan kepercayaan, kehidupan sosial, dan adat istiadat masyarakat Melayu di Pulau Penyengat. Zapin Penyengat selalu ditampilkan dalam berbagai acara kebudayaan dan sering diperlombakan dalam kegiatan pemerintah maupun instansi lainnya.
C. Zapin Kote
Seni tari zapin dibawa oleh pendakwah dan pedagang Islam dari Arab ke wilayah Melayu. Mereka berperan penting dalam memperkenalkan zapin di bandar perdagangan dan pusat kerajaan Melayu. Setelah masuk, seni zapin mendapatkan tempat di hati masyarakat Melayu dan berkembang pesat dengan adaptasi gerak dan lagu sesuai selera lokal.
Di Kabupaten Lingga, zapin menjadi bagian penting dari budaya masyarakat. Seni ini diperkirakan masuk saat Kerajaan Lingga-Riau, khususnya pada masa Sultan Abdul Rahman Mu'azzam Syah (1884-1911). Setelah kerajaan berakhir, zapin terus berkembang di Daik, bekas pusat kerajaan, dan juga di Pulau Penyengat serta Desa Kute, Singkep Pesisir.
10. Tari Joget Tandak Lingga
Tari Joget Lambak atau Tandak Lingga berasal dari Daik-Lingga, Kepulauan Riau, dan diiringi musik gendang. Penari wanita disebut tandak, sedangkan penari pria disebut pandak; jika keduanya menari bersama, disebut ngebeng. Joget ini adalah tarian rakyat yang juga ditemukan di Sumatera Timur, Kalimantan Barat, dan Malaysia.
Meskipun tetap sebagai hiburan tradisional, bentuknya kini berubah. Musik pengiring beralih ke instrumen listrik dengan lagu-lagu pop, dangdut, dan Barat. Penari pun mengenakan busana modern, menjadikan joget ini lebih sesuai disebut joget modern.
Itulah informasi seputar Warisan Budaya di Kepualauan Riau, Apakah Anda semakin tertarik untuk berkunjung ke Kepualauan Riau? Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Kepualauan Riau
Disamping itu, jika Anda sedang berada di Kepualauan Riau, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Mas Cabang Kepualauan Riau. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Kepualauan Riau pada halaman berikut:
1. PT Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Tanjung Pinang
2. PT Asuransi Sinar Mas Cabang Batam
3. PT Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Agency Batam
Sumber:
- "6 Tari Tradisional dari Kepulauan Riau" https://www.detik.com/sumut/budaya/d-6907431/6-tari-tradisional-dari-kepulauan-riau.
- https://disbud.kepriprov.go.id/tari-silat-pengantin/