March 26, 2025

Mengenal Sulawesi Tengah: Provinsi yang Menghimpun Sejarah, Budaya, dan Keindahan Alam

Sulawesi Tengah (Sulteng) adalah provinsi di tengah Pulau Sulawesi, Indonesia, dengan ibu kota di Kota Palu dan luas wilayah 61.841,29 km². Pada tahun 2021, jumlah penduduk Sulawesi Tengah mencapai 3.021.879 jiwa, dan pada akhir 2023 meningkat menjadi 3.154.499 jiwa. Provinsi ini memiliki wilayah terluas di Pulau Sulawesi dan merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak kedua setelah Sulawesi Selatan.

Sejarah Sulawesi Tengah

Abad ke-16 hingga Abad ke-19

Pada abad ke-16, wilayah barat Sulawesi Tengah dikuasai Kerajaan Gowa, sedangkan Teluk Tomini berada di bawah Kerajaan Parigi. Pada tahun 1824, Kerajaan Palu dan Banawa menandatangani perjanjian dengan pemerintah kolonial Belanda. Enam tahun kemudian, wilayah ini mulai diduduki oleh Belanda, yang mengakibatkan pertempuran pada tahun 1907. Provinsi Sulawesi Tengah resmi dibentuk setelah kemerdekaan melalui UU Nomor 2 Tahun 1964, awalnya terdiri dari empat kabupaten yang kini berkembang menjadi 13.

Pengaruh Hindia Belanda

Kerajaan Gowa menaklukkan wilayah pesisir barat Sulawesi Tengah di bawah kepemimpinan Raja Tunipalangga. Pada tahun 1824, Kerajaan Banawa dan Palu menandatangani Korte Verklaring dengan pemerintah kolonial. Sulawesi Tengah mulai diperhatikan oleh Hindia Belanda pada tahun 1860-an, ketika Johannes Cornelis van der Wyck menjadi Eropa pertama yang mengunjungi Danau Poso. Meskipun ada penolakan untuk menduduki wilayah ini, pada tahun 1888, perjanjian ditandatangani antara raja lokal dan pemerintah Batavia.

Penaklukan Militer

Penaklukan Belanda dimulai dengan serangan terhadap kerajaan lokal. Pada tahun 1905, terjadi pemberontakan di Poso, dan Perang Wulanderi pada tahun 1907 menandai penaklukan Kerajaan Mori. Sejak 1905, seluruh Sulawesi Tengah jatuh ke tangan Belanda, yang membagi wilayahnya menjadi pusat-pusat pemerintahan.

Zaman Kemerdekaan

Setelah Belanda, Sulawesi Tengah dibagi menjadi tiga bagian:

  1. Barat: Kabupaten Poso, Banggai, dan Buol Tolitoli.
  2. Tengah: Teluk Tomini, dalam Wilayah Keresidenan Sulawesi Utara.
  3. Timur: Teluk Tolo, dalam Karesidenan Sulawesi Timur.

Pada tahun 1964, Sulawesi Tengah menjadi provinsi otonom berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 1964.

Zaman Reformasi

Era Reformasi mendorong pemekaran wilayah. Undang-undang pada tahun 2000 dan 2002 melahirkan beberapa kabupaten baru, sehingga Sulawesi Tengah kini terdiri dari 14 daerah, termasuk 13 kabupaten dan 1 kota. Ibu kota Sulawesi Tengah adalah Palu, yang terletak di Teluk Palu, dibagi oleh Sungai Palu dari Lembah Palu hingga laut.

Tempat-Tempat Bersejarah di Sulawesi Tengah

Lembah Bada

Terletak di Taman Nasional Lore Lindu, Lembah Bada dihiasi puluhan batu megalitik besar dengan motif unik. Batu-batu ini berasal dari zaman prasejarah dan dianggap memiliki makna religius oleh masyarakat setempat. Lembah ini juga menawarkan pemandangan alam yang hijau dan sejuk.

Rumah Raja Abdul Rabbie

Rumah adat di Desa Bungku, Kabupaten Morowali ini merupakan bekas kediaman Raja Abdul Rabbie, salah satu raja terakhir di Sulawesi Tengah. Dibangun pada tahun 1930, rumah ini memiliki arsitektur khas Bugis-Makassar dan menyimpan berbagai perabotan serta benda bersejarah yang bernilai tinggi.

Masjid Tua Bungku

Masjid bersejarah ini terletak di Desa Bungku, Kabupaten Morowali, dan dibangun oleh Raja Abdul Rabbie pada tahun 1910 sebagai pusat penyebaran Islam. Arsitekturnya yang unik, dengan atap limas dan dinding putih, serta menara yang tinggi, membuat masjid ini menonjol.

Taman Nasional Kepulauan Togean

Taman nasional ini meliputi sekitar 56 pulau di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah, dan merupakan salah satu kawasan konservasi laut terbesar di Indonesia. Anda dapat melihat beragam biota laut, termasuk ikan, karang, penyu, paus, lumba-lumba, dan dugong. Pulau-pulau indah seperti Pulau Papan, Pulau Sombori, dan Pulau Dua juga bisa dikunjungi.

Danau Poso

Danau alami ini, terletak di antara Kabupaten Poso dan Tojo Una-Una, adalah danau terbesar ketiga di Indonesia, dengan luas 323 km² dan kedalaman maksimal 450 meter. Air danau yang jernih dan biru dikelilingi pegunungan, serta memiliki keanekaragaman hayati tinggi, termasuk spesies endemik seperti ikan bunting poso dan udang emas poso.

Monumen Nosarara Nosabatutu

Monumen peringatan ini, berdiri di Kota Palu, dibangun pada tahun 1978 untuk mengenang Perlawanan Rakyat Sulawesi Tengah (1946-1947) melawan penjajahan Belanda. Tugu setinggi 45 meter ini dihiasi relief yang menggambarkan perjuangan rakyat setempat.

Kota Tua Donggala

Kawasan bersejarah ini di Kabupaten Donggala merupakan salah satu kota tertua di Indonesia, didirikan pada abad ke-16 oleh pedagang dari Makassar, Ternate, dan Portugis. Di sini terdapat berbagai bangunan peninggalan sejarah, seperti benteng, gereja, rumah adat, dan pelabuhan, serta pantai indah seperti Pantai Tanjung Karang dan Pantai Talise.

Itulah informasi seputar sejarah, Budaya, Keindahan Alam Sulawesi Tengah. Apakah Anda semakin tertarik berkunjung ke Palu? Ayo luangkan waktu liburan Anda untuk mengunjungi Palu.

Disamping itu, jika Anda sedang berada di Palu, jangan lupa untuk berkunjung ke Asuransi Sinar Cabang Palu. Yuk kunjungi Asuransi Sinar Mas Cabang Palu pada halaman berikut:

1. Asuransi Sinar Mas Kantor Pemasaran Palu

2. Asuransi Sinar Mas Marketing Poin Luwuk

Perkuat rasa cintamu pada Indonesia dengan menambah wawasan budaya nusantara di saluran whatsapp ini.

Jelajah Nusantara

Sumber:

  1. "Sejarah Sulawesi Selatan 1669, dari Perang Makassar hingga Perjanjian Bongaya" https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6050621/sejarah- sulawesi-selatan-1669-dari-perang-makassar-hingga-perjanjian-bongaya.
  2. https://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Tengah.
  3. https://an-nur.ac.id/blog/tempat-tempat-bersejarah-di-sulawesi- tengah.html.