January 16, 2025

Segera Lindungi Data Anda Karena Indonesia Jadi Target Utama Ransomware di Asia Tenggara

Dalam beberapa tahun terakhir, ancaman ransomware semakin meningkat dan menjadi perhatian serius di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia. Menurut laporan Kaspersky yang dirilis baru-baru ini, Indonesia mengalami lebih dari 32.803 serangan ransomware yang berhasil diblokir pada paruh pertama tahun 2024. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah serangan ransomware tertinggi di kawasan Asia Tenggara, melebihi Filipina dengan 15.208 kasus dan Thailand dengan 4.841 kasus.

Mengapa Indonesia Rentan?

Kaspersky menjelaskan bahwa kerentanan tinggi Indonesia terhadap ransomware adalah akibat dari perkembangan teknologi yang belum diimbangi dengan langkah keamanan siber yang memadai. Serangan ransomware ini tidak hanya menargetkan pengguna individu tetapi juga organisasi besar dalam berbagai sektor kritikal seperti pemerintahan, keuangan, kesehatan, dan pendidikan.

Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara, menyatakan bahwa penjahat siber dapat meningkatkan efektivitas serangan mereka dengan membeli malware melalui model Ransomware-as-a-Service (RaaS). Hal ini semakin diperparah apabila penjahat siber memiliki kredensial yang valid untuk mengakses infrastruktur yang mereka targetkan.

Langkah Penting untuk Melindungi Diri

Meskipun ancaman ini terus meningkat, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh organisasi untuk melindungi infrastruktur digital mereka:

1. Amankan Layanan Jarak Jauh: Hindari membuka akses layanan yang sensitif ke jaringan publik. Gunakan kata sandi yang kuat dan autentikasi dua faktor.

2. Perbarui Perangkat Lunak: Pastikan semua perangkat diperbarui secara berkala untuk menutup celah keamanan.

3. Pantau Pergerakan Jaringan: Gunakan solusi deteksi seperti Kaspersky Anti Targeted Attack Platform (KATA) untuk memonitor aktivitas jaringan yang mencurigakan.

4. Backup Data: Lakukan pencadangan data secara rutin dan simpanlah secara offline.

5. Edukasi Karyawan: Program pelatihan keamanan siber dapat membantu mencegah kesalahan manusia yang sering kali menjadi pintu masuk serangan.

Kolaborasi dan Kebersihan Siber

Penting bagi pemerintah dan sektor swasta untuk bekerja sama dalam menghadapi ancaman siber. Pengembangan regulasi dan berbagi intelijen ancaman dapat memperkuat pertahanan siber suatu negara. Kesadaran dan praktik kebersihan siber yang baik, seperti menghindari tautan mencurigakan dan memastikan penggunaan aplikasi dan perangkat yang aman, sangat diperlukan.

Meskipun ancaman siber masih tinggi, terdapat penurunan deteksi ancaman online sebesar 38,08 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, hampir 5 juta ancaman masih berhasil diblokir di Indonesia antara April dan Juni 2024.

Dengan ancaman serangan yang semakin kompleks namun adanya kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Indonesia memiliki kesempatan besar untuk memanfaatkannya dengan catatan keamanan digital yang terjamin.

Dengan kesadaran yang semakin tinggi, diharapkan Indonesia bisa bertahan dari ancaman ransomware dan terus bertransformasi secara digital dengan aman.

Sumber:

https://www.liputan6.com/tekno/read/5842580/indonesia-jadi-target-utama-ransomware-di-asia-tenggara-begini-cara-lindungi-data-kamu?page=4