July 24, 2024

Perbandingan Teknologi, Kinerja, dan Dampak Lingkungan dari Mobil Bensin dan Mobil Listrik

Mobil listrik bukanlah inovasi baru di dunia otomotif. Pada awal 1900-an, mobil listrik sempat populer. Namun, teknologi pada masa itu belum cukup maju sehingga mobil listrik tidak menjadi pilihan utama masyarakat. Kini, dengan kemajuan teknologi, mobil listrik kembali diminati. Para produsen mobil ternama berlomba-lomba merancang mobil listrik yang ramah lingkungan dan lebih efisien. Meski harga mobil listrik lebih mahal dibandingkan dengan mobil berbahan bakar bensin, mobil listrik memiliki keunggulan tersendiri.

Berikut ini adalah perbedaan antara mobil listrik dan mobil bensin:

1. Bahan Bakar

Perbedaan pertama terletak pada sumber energi yang digunakan. Mobil listrik menggunakan listrik sebagai sumber energinya, sementara mobil bensin mengandalkan bahan bakar minyak.

2. Cara Kerja

Perbandingan berikutnya antara mobil listrik dan mobil bensin terletak pada cara kerjanya. Mobil konvensional membutuhkan bensin untuk menggerakkan mesinnya, sedangkan mobil listrik menggunakan energi dari baterai yang dapat diisi ulang.

3. Sumber Tenaga

Mobil berbahan bakar minyak (BBM) mendapatkan tenaga dari bensin yang disimpan di dalam tangki bahan bakar. Bensin dipasok ke dalam mesin, di mana pembakarannya menghasilkan energi untuk menggerakkan piston. Gerakan linear piston ini kemudian diubah menjadi gerakan putar melalui mekanisme slider crank, yang akhirnya menggerakkan roda.

Sebaliknya, mobil listrik mendapatkan tenaga dari baterai. Inverter mengubah daya baterai DC menjadi 3 fase AC, yang digunakan untuk menggerakkan motor induksi dan menggerakkan roda. Kapasitas baterai pada setiap mobil listrik berbeda, tergantung spesifikasinya, sehingga daya tahan setiap mobil pun bervariasi.

4. Produksi dan Kekuatan Daya

Pada mobil berbahan bakar minyak (BBM), komponen yang diperlukan sangat rumit, terutama komponen reciprocating yang menyebabkan ketidakseimbangan. Untuk menjaga stabilitas, diperlukan pemberat tambahan. Selain itu, mesin mobil BBM tidak dapat menyala dengan sendirinya, sehingga diperlukan motor DC. Flywheel juga diperlukan untuk memberikan kehalusan serta kelancaran daya, dan alternator untuk mengisi daya mobil. Semua ini menyebabkan mobil BBM cukup berat, sehingga daya yang dihasilkan tidak besar.

Sebaliknya, mobil listrik memiliki produksi dan kekuatan daya yang berbeda. Motor induksi pada mobil listrik digerakkan oleh medan magnet yang berputar, yang dihasilkan oleh stator. Kecepatan motor dapat dikendalikan dengan mengatur frekuensi daya input AC. Sistem ini menghasilkan tenaga dan kecepatan output secara bersamaan dan dapat menyala dengan sendirinya. Hal ini membuat mobil listrik lebih ringan dibandingkan mobil BBM, sehingga menghasilkan daya yang lebih besar.

5. Emisi

Perbedaan ketiga terletak pada emisi. Mobil bensin mengeluarkan emisi gas buang yang mengandung polutan, mencemari udara dan lingkungan. Sebaliknya, mobil listrik tidak menghasilkan emisi gas buang, sehingga lebih ramah lingkungan. Mobil listrik hybrid memang mengeluarkan emisi, tetapi dengan tingkat polutan yang lebih rendah.

6. Pengisian Tenaga

Perbedaan signifikan lainnya antara mobil listrik dan mobil BBM adalah durasi pengisian tenaga. Pengisian bensin pada mobil BBM hanya membutuhkan beberapa menit untuk mengisi penuh tangki. Sementara itu, mengisi penuh baterai mobil listrik membutuhkan waktu lebih dari satu jam. Namun, ada jenis mobil listrik Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) yang menawarkan solusi berbeda.

  1. Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) adalah sistem hybrid yang memungkinkan pengisian baterai dengan mencolokkan mobil langsung ke sumber listrik menggunakan charger. PHEV memungkinkan mobil melaju hanya dengan baterai, asalkan baterai cukup untuk menyuplai daya ke motor listrik. PHEV memiliki tiga mode kerja:
  2. EV Mode: Mode ini memungkinkan mobil melaju menggunakan baterai tanpa melibatkan mesin bensin, sehingga mobil tidak mengeluarkan suara mesin. Dalam mode ini, Outlander PHEV dapat mencapai kecepatan hingga 120 km/jam.
  3. Hybrid Mode: Dalam mode ini, motor listrik menjadi penggerak utama, sementara mesin bensin berfungsi sebagai generator untuk mengisi baterai. Mesin bensin 2,4L akan menghasilkan listrik saat baterai melemah dan memberikan tenaga tambahan saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi.
  4. Paralel Hybrid Mode: Dalam mode ini, mesin bensin digunakan sebagai penggerak utama mobil sekaligus mengisi daya baterai. Mode ini berguna saat kendaraan membutuhkan tenaga ekstra, seperti saat menanjak atau membutuhkan akselerasi cepat. Mesin bensin akan bekerja sama dengan motor listrik untuk menggerakkan keempat roda Outlander PHEV.

7. Mekanisme Kerja

Perbedaan keempat terletak pada mekanisme kerja. Mobil listrik menggunakan energi dari baterai yang diisi ulang. Daya DC dari baterai kemudian diubah oleh inverter menjadi fase AC untuk menggerakkan motor induksi. Sebaliknya, mobil bensin memerlukan bensin sebagai bahan bakar, yang diolah oleh sistem bahan bakar dan sistem pembakaran mesin untuk menghasilkan energi.

8. Perawatan

Perbedaan kelima terletak pada aspek perawatan. Mobil listrik memerlukan perawatan yang lebih rumit dibandingkan dengan mobil bensin karena suku cadang mobil listrik masih belum banyak tersedia di Indonesia.

9. Jarak Tempuh

Mobil bensin lebih unggul dalam hal jarak tempuh, terutama dalam kondisi cuaca buruk, dibandingkan mobil listrik.

10. Performa

Performa dan akselerasi mobil listrik biasanya lebih unggul dibandingkan mobil bensin karena sistem mobil listrik yang canggih. Namun, untuk perjalanan jauh, mobil bensin lebih unggul karena menawarkan berbagai model dan fitur. Misalnya, sedan dan hatchback cocok untuk penggunaan di perkotaan, SUV dan MPV ideal untuk road trip, serta jenis 4x4 yang dirancang untuk keperluan off-road.

Kelebihan dan Kekurangan Mobil Listrik

Kelebihan Mobil Listrik:

  1. Biaya operasional lebih rendah karena jumlah komponennya yang sedikit.
  2. Bebas dari aturan ganjil-genap di wilayah DKI Jakarta.
  3. Lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.
  4. Mesin cenderung tidak bising karena digerakkan oleh listrik.
  5. Baterai dapat diisi di berbagai lokasi, berkat upaya PLN yang menambah jumlah SKPLU di seluruh Indonesia.
  6. Biaya pajak lebih murah karena mendapat insentif dari pemerintah.
  7. Daya tampung arus listrik besar, memungkinkan jarak tempuh hingga 386 km dengan sekali pengisian.

Kekurangan Mobil Listrik:

  1. Harga mobil dan baterai pengisi daya masih tergolong mahal.
  2. Proses pengisian daya biasanya memakan waktu sekitar 5-6 jam, meskipun beberapa SKPLU menawarkan fasilitas fast charging yang dapat mengisi daya dalam 1-2 jam.
  3. Jarak tempuh mobil listrik umumnya lebih pendek dibandingkan dengan mobil bensin.

Kelebihan dan Kekurangan Mobil Bensin

Kelebihan Mobil Bensin:

  1. Harga pembelian mobil bensin relatif lebih murah dibandingkan mobil listrik.
  2. Jarak tempuh mobil bensin lebih jauh, bahkan dalam cuaca buruk.
  3. Pilihan model mobil bensin lebih banyak, memungkinkan penyesuaian dengan tingkat kenyamanan yang diinginkan.

Kekurangan Mobil Bensin:

  1. Mengeluarkan emisi gas karbon yang dapat mencemari udara.
  2. Harga jual kembali biasanya lebih rendah dibandingkan mobil listrik.
  3. Biaya operasional cenderung lebih tinggi karena banyaknya komponen.
  4. Menghasilkan suara yang lebih bising dibandingkan mobil listrik.
  5. Performa akselerasi umumnya lebih rendah dibandingkan mobil listrik.

Sumber:

  1. https://www.astra-daihatsu.id/outlet/astradaihatsumedankrakatau/info-cabang/-perbedaan-mobil-listrik-dan-mobil-bensin-yuk-cek-4451.
  2. https://www.raksaonline.com/artikel/berita-perusahaan/jangan-salah-pilih-mobil-simak-bedanya-mobil-listrik-dan-bbm/.
  3. https://www.ruangmenyala.com/article/read/mobil-listrik-vs-mobil-bensin.