Mengenal Lebih dalam Penyakit Leukemia
Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan abnormal sel-sel tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya dan menyebabkan kematian. Tubuh manusia terdiri dari triliunan sel yang terus tumbuh dan berkembang. Sel-sel baru menggantikan sel-sel yang tua dan mati.
Terdapat banyak jenis kanker, salah satunya adalah leukemia. Leukemia adalah kanker darah yang ditandai dengan peningkatan jumlah sel darah putih yang tidak normal (sel darah putih memperbanyak diri). Leukemia terjadi ketika kelainan di sumsum tulang yang menyebabkan produksi berlebihan sel darah putih yang belum matang (sel leukemik), yang kemudian menggantikan dan mendesak sel-sel sehat. Sel darah putih, atau leukosit, berfungsi melawan infeksi dan penyakit. Leukemia umumnya disebabkan oleh mutasi pada DNA sel darah, yang membuat sel darah tidak berfungsi normal. Namun, penyebab pasti mutasi ini belum diketahui.
Pada leukemia, sumsum tulang menghasilkan sel darah putih abnormal dalam jumlah besar. Sel-sel ini mengisi sumsum tulang dan masuk ke aliran darah, namun tidak dapat melindungi tubuh dari infeksi seperti sel darah putih yang sehat.
Kondisi ini dapat menyebar dari sumsum tulang ke bagian tubuh lain, seperti dada, otak, atau hati.
Jenis Leukemia
1. Leukemia Limfoblastik Akut / Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL)
Acute lymphoblastic leukemia (ALL) atau leukemia limfoblastik akut terjadi ketika sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel darah putih jenis limfosit yang belum matang (limfoblas). ALL mempengaruhi sel darah putih dan paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini dapat menyebar ke kelenjar getah bening dan sistem saraf pusat.
2. Leukimia Myeloid Akut / Acute Myeloblastic Leukemia (AML)
Acute myeloblastic leukemia (AML) atau leukemia mieloblastik akut terjadi ketika sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel mieloid yang belum matang, atau mieloblas. Leukemia ini mempengaruhi sel blast (sel darah putih yang belum matang).
3. Leukemia Myelogenous Kronis / Chronic Myelocytic Leukemia (CML)
Chronic lymphocytic leukemia (CLL) atau leukemia limfositik kronis terjadi ketika sumsum tulang memproduksi terlalu banyak limfosit yang tidak normal, yang secara perlahan menyebabkan kanker. Beberapa jenis CLL tetap stabil selama bertahun-tahun dan tidak memerlukan pengobatan. Namun, pada kasus lain, tubuh tidak dapat memproduksi sel darah normal, sehingga membutuhkan perawatan.
4. Leukimia Limfositik Kronis / Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL)
Acute lymphoblastic leukemia (ALL) atau leukemia limfoblastik akut terjadi ketika sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel darah putih jenis limfosit yang belum matang (limfoblas). ALL mempengaruhi sel darah putih dan paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini dapat menyebar ke kelenjar getah bening dan sistem saraf pusat.
Selain keempat jenis leukemia di atas, terdapat beberapa jenis leukemia lain yang jarang terjadi, di antaranya:
- Leukemia sel rambut (hairy cell leukemia).
- Leukemia mielomonositik kronis (chronic myelomonocytic leukemia).
- Leukemia promielositik akut (acute promyelocytic leukemia).
- Leukemia limfositik granular besar (large granular lymphocytic leukemia).
- Juvenile myelomonocytic leukemia, yaitu leukemia mielomonositik yang menyerang anak-anak di bawah usia 6 tahun.
Gejala Kanker Darah (Leukemia)
Tanda dan gejala awal leukemia bervariasi tergantung pada jenisnya. Gejala leukemia sering sulit dikenali karena mirip dengan kondisi penyakit lain. Berikut ini adalah gejala umum leukemia:
- Mudah berdarah atau memar, atau muncul bintik merah kecil pada kulit.
- Nyeri tulang atau sensitif terhadap nyeri.
- Demam atau menggigil.
- Sering terkena infeksi.
- Kehilangan nafsu makan atau penurunan berat badan.
- Kelelahan dan kelemahan berkepanjangan.
- Sesak napas atau berkeringat berlebih, terutama pada malam hari.
- Pembengkakan kelenjar getah bening, hati, atau limpa.
Faktor Risiko Kanker Darah (Leukemia)
Meskipun penyebab pasti leukemia belum diketahui, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena leukemia:
A. Riwayat Keluarga atau Faktor Keturunan
Misalnya, pengidap Sindrom Down memiliki risiko lebih tinggi untuk leukemia akut. Leukemia limfositik kronis cenderung diturunkan kepada pria dalam keluarga.
B. Kelainan Darah
Seperti sindrom mielodisplasia.
C. Paparan Radiasi Tinggi atau Zat Kimia Tertentu
Misalnya, benzena.
D. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh
Termasuk konsumsi obat yang meredam sistem kekebalan.
E. Risiko Infeksi
Seperti infeksi virus Epstein-Barr dan bakteri Helicobacter pylori.
F. Merokok
Meningkatkan risiko kanker darah dan penyakit lainnya.
Sumber: www.alodokter.com, www.halodoc.com, www.gleneagles.com.sg