June 11, 2025

Ternyata Ini Penyebab Premi Asuransi Kesehatan Naik

Kenaikan tarif premi asuransi kesehatan sebenarnya bukan hal baru. Dilansir Kompas, laporan Health Trends 2025 Asia dari Mercer Marsh pun memperkirakan inflasi medis di Indonesia akan menyentuh 19 persen. Di mana angka tersebut lebih tinggi dari tahun 2024, yang mana sebesar 17,9 persen.

Budi Herawan selaku Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), menyebut bahwa penyesuaian tarif merupakan bagian dari manajemen risiko. Oleh karena itu, beliau pun mengakui kemungkinan premi kembali naik masih terbuka lebar.

Kenaikan premi asuransi kesehatan di Indonesia tentu bukan tanpa alasan. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan premi:

1. Meningkatnya penyakit kronis

Premi akan cenderung lebih tinggi bagi pemegang polis dengan riwayat penyakit kronis, karena potensi pengajuan klaim yang lebih besar dan frekuensi perawatan yang lebih intensif. Hal ini membuat perusahaan asuransi perlu menyesuaikan premi untuk menjaga keseimbangan risiko dan keberlanjutan layanan.

2. Regulasi dan kebijakan pemerintah

Perubahan kebijakan pemerintah, seperti aturan cakupan minimum atau pajak atas layanan asuransi, dapat berdampak langsung pada besarnya biaya asuransi kesehatan. Ketentuan baru ini sering kali memaksa penyedia asuransi menyesuaikan struktur biaya dan premi agar tetap sesuai dengan regulasi yang berlaku.

3. Pengaruh Inflasi

Inflasi turut mempengaruhi sektor kesehatan, di mana lonjakan harga barang dan jasa menyebabkan peningkatan biaya operasional bagi rumah sakit dan tenaga medis. Kenaikan ini pada akhirnya dibebankan sebagian kepada konsumen melalui penyesuaian premi asuransi.

4. Kemajuan teknologi medis

Perkembangan teknologi di dunia medis memang membawa kemajuan signifikan dalam pelayanan kesehatan. Namun, kemajuan ini sering kali dibarengi dengan peningkatan biaya asuransi kesehatan. Mulai dari penggunaan alat medis canggih, prosedur baru, hingga obat-obatan modern—semuanya berkontribusi pada biaya yang lebih tinggi. Meskipun kualitas layanan menjadi lebih baik, hal ini juga berarti kebutuhan dana yang lebih besar untuk menutup seluruh proses perawatan.

Sumber: Kompas & Bisnis