Strategi Menyusun Dana Darurat di Era Ketidakpastian Ekonomi
Di tengah ketidakpastian ekonomi memiliki dana darurat bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Dana darurat berfungsi sebagai bantalan finansial ketika terjadi kejadian tak terduga seperti PHK, sakit mendadak, atau krisis ekonomi nasional. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), literasi keuangan masyarakat Indonesia terus meningkat, namun tingkat ketahanan finansial masih rendah, terutama saat menghadapi situasi darurat (Sumber: OJK, 2023). Lalu, bagaimana strategi menyusun dana darurat secara efektif? Simak infonya berikut ini:
1. Tentukan Besaran Dana Darurat
Besaran dana darurat setiap individu berbeda, contohnya untuk yang masih lajang, dana darurat berupa 3–6 kali pengeluaran bulanan, lalu untuk yang sudah menikah tanpa anak, dana darurat berupa 6 kali pengeluaran dan yang sudah menikah dan memiliki anak, besaran dana darurat berupa 9–12 kali pengeluaran. Besaran dana darurat ini menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
2. Sisihkan Secara Otomatis
Gunakan sistem auto-debit ke rekening atau e-wallet terpisah setiap kali menerima gaji. Contohnya, sisihkan 10–20% dari penghasilan bulanan lalu jangan lupa prioritaskan konsistensi daripada jumlah besar.
3. Tempatkan di Instrumen Likuid dan Aman
Dana darurat bukan untuk investasi berisiko. Tempat terbaik untuk menempatkan yaitu rekening tabungan terpisah, deposito berjangka pendek, dan reksadana pasar uang (return stabil & mudah dicairkan). Menurut data dari Kemenkeu, reksa dana pasar uang mampu memberikan imbal hasil rata-rata 4–6% per tahun dengan risiko rendah.
4. Evaluasi Secara Berkala
Pentingnya untuk selalu mengevaluasi secara berkala. Ubah target dana darurat jika gaji berubah signifikan, ada penambahan anggota keluarga dan biaya hidup meningkat.
5. Jangan Gunakan untuk Keinginan
Tentunya dana darurat tidak disarankan untuk keinginan, hanya boleh digunakan untuk kebutuhan darurat seperti kehilangan pekerjaan, biaya pengobatan yang tidak ditanggung asuransi, kerusakan rumah atau kendaraan rusak mendadak.
Ketidakpastian adalah bagian dari siklus ekonomi. Namun dengan strategi keuangan yang bijak, seperti menyusun dana darurat yang tepat tentunya bisa merasa aman, tenang, dan siap menghadapi berbagai skenario. Selamat mencoba!
Sumber: OJK, Kemenkeu, CNBC Indonesia